🌸Part(EMPAT BELAS)🌸

258 34 2
                                    

Sebelum baca,vote dulu ya para pembaca yang budiman.😊

Setelah mendapat surat panggilan itu,orang tua Silvia datang ke ruang BK.Tak hanya itu,Bu Nunuk juga menghadirkan Iffah sebagai korban dari Silvia.

"Bu,Pak,saya harap Anda sudah tau,apa yang di lakukan putri Anda sungguh keterlaluan... "Ucap Bu Nunuk dengan wajah yang serius.

"Saya tahu,Bu,maaf kan saya yang tidak bisa mendidik anak saya,karena saya dan Ibunya jarang di rumah karna sibuk bekerja,tolong Ibu beri satu kesempatan lagi untuk anak saya, saya mohon Bu,"Ayah Silvia angkat bicara.

"Maaf itu sudah keputusan Madrasah,ini tidak bisa di ganggu gugat,perbuatan anak ibu,bisa menghilangkan nyawa orang lain,maaf Pak..."

Silvia terlihat menyesal,ia hanya menunduk tanpa sadar air matanya menetes.Entah itu benar_benar penyeslan atau apa.Semburat rasa takut terlihat dari wajahnya.Takut di keluarkan.takut ayah dan ibunya marah.

"Iffah,tolong maafin aku,aku banyak salah sama kamu,Fah.."Silvia mengulurkan tangan kanannya padaku.

"Aku sudah maafin kamu,kok Silvia..."Aku pun menjabat tangan Silvia dan kami saling berpelukan.Kenapa suasananya jadi haru begini.

"Terima kasih,Iffah.."Silvia melepaskan pelukannya.

"Sama_sama Silvia.."Aku pun tersenyum.Aku sebenarnya tidak tega kalau Silvia harus di keluarkan dari sekolab ini.

"Kamu memang orang yang baik,Fah.."Ucap Silvia lirih,air matanya berderai.

"Tapi bohong,tetap saja aku membencimu Fah."Batin Silvia.Tuh kan,ia hanya pura_pura.Penyesalannya juga hanya pura_pura,agar ia terlihat baik di hadapan orang tuanya saja.Air matanya??itu juga palsu.

Sementara Ayah dan Ibu Silvia hanya menunduk malu akan perbuatan putrinya.

"Baiklah,Pak,Bu,ini surat pengeluaran Silvia,maafkan kami,dengan berat hati,Silvia harus di keluarkan saat ini juga..."Bu Nunuk menyerahkan sebuah surat dan Ayah Silvia yang menerimanya.

"Sekali lagi,maafin anak saya ya,Iffah.. Semoga ini jadi pelajaran buat Silvia kedepannya.."

"Iya Bu,"Jawabku dengan mata yang berkaca_kaca.Aku merasa tak tega.Walau ia sering menjahatiku,tapi ia adalah temanku,teman seangkatanku.

"Terima kasih,Bu,kami pamit dulu.."Ucap Pak Bagas ayah Silvia.

"Assalamual'aikum"Bu Retno Ibu Silvia pun menjabat tangan Bu Nunuk,sementara Pak Bagas ia menyatukan kedua telapak tangannya.

"Wa'alaikumsalam..."

Silvia dan Iffah pun,menyalimi Bu Nunuk,lalu pergi meninggalkan Ruang BK.

Ayah dan Ibu Silvia hanya diam setelah keluar dari ruang BK,ia menunggu anaknya di dalam mobil untuk berkemas_kemas,karena mulai hari ini,ia sudah dikeluarkan.Semburat rasa marah dan kecewa terlihat dari wajah keduanya.

Iffah dan Silvia pun kembali ke kelasnya masing_masing.Silvia harus mengemas tas dan peralatannya.

Bruk..Iffah duduk di bangkunya.

"Fah,gimana tadi,di Ruang BK..? "Tanya Zahra dengan jiwa keponya.

"Silvia akan di keluarkan dari sekolah ini,mulai hari ini."

"Emang orang jahat itu,harus di beri pelajaran,biar kapok..."Balas Zahra gereget.

"Astagfirullahal 'Adzim Zahra,gak boleh gitu..."

"Iya_iya maaf,lagian aku kesel banget sih.. "

"Aku udah maafin dia kok,kita lupakan saja kejadian itu,"

"Tapi Fah,"

"Udah Ra,"

Tak lama kemudian,Bel masuk pun berbunyi.Pak Dion berjalan memasuki kelas XI IPA 1.

***********

Sementara Silvia,ia jadi di benci sama teman_teman sekelasnya,kecuali Rani,teman baiknya.

Silvia hanya diam saat memasuki kelas.Kemudian,ia duduk untuk mengemas barang_barangnya.

"Sil,kamu mau kemana?"Tanya Rani yang merupakan sahabat Silvia .Ia tak tahu,kalau sahabatnya akan pergi dri sekolah ini.

"Aku di keluarkan hari ini juga Ran,"Jawab Silvia dengan mata berkaca-kaca.

Setelah selesai mengemas barang_barangnya,Silvia pamit kepada sahabatnya,Rani.

"Ran,kau adalah sahabatku,maafkan aku jika ada salah,aku harus pergi,teruskan dendamku pada upik abu ya.."Bisik Silvia lalu memeluk Rani dan menangis.Ia sebenarnya tak ingin berpisah dari sahabatnya itu.

"Pasti Sil,tapi tolong jangan pergi,dari sekolah ini..."

"Maafin aku Ran,aku harus pergi,pasti aku akan sangat merindukanmu Ran,sampaikan salamku pada Lutfi,"Silvia melepas pelukannya,lalu mengusap air matanya dengan punggung tangannya.

"Iya Sil,"Balas Rani.Mata Rani pun berkaca_kaca,tak rela kehilangan Silvia.

"Awas ya,kamu Iffah semua ini,gara_gara kamu.."Batin Rani penuh nada benci pada Iffah.

"Aku janji,pasti aku akan buat Lutfi membencimu."Tangan Rani mengepal kuat.

Silvia pun berdiri di depan kelas,ia meminta maaf kepada seluruh teman_temannya.Ia memasang wajah penuh penyesalan.Tapi itu ia lakukan hanya berpura_pura,ia tak pernah sedikitpun menyesali perbuatannya.Hanya saja,ia sedih karena harus berpisah dengan Lutfi yang menjadi obsesinya selama ini.

"Maafin Silvia,jika punya salah sama kalian..."Ucap Silvia dengan menyatuka kedua telapak tangannya.

"Sama_sama Silvia."Jawab seisi kelas..ada yang merasa kehilangan,ada pula yang biasa aja, dan ada pula yang merasa senang,karena selama ini,Silvia suka menjahati mereka.

Kemudian,Silvia menyalimi Bu Fitri yang kebetulan mengajar di kelasnya.

"Saya pamit,Bu..Assalamual'aikum.. "

"Wa'alaikumsalam.."

Silvia pun keluar dari kelas dengan penuh rasa pilu,ia pandangi kelas Lutfi yang berada tepat di sebelah kelasnya.Ia pun langsung menuju ke Ruang Guru,untuk berpamitan.Kemudian,ia menghampiri Ayah dan Ibunya yang sedang menunggu di Mobil.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya,para pembaca yang budiman.😊




"Ku Mencintaimu Karena Allah"(On Going)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora