Extra Part (Get Better Days)

2.9K 317 152
                                    

"Tau bagaimana rasanya kehilangan membuat kita lebih menghargai orang-orang disekitar kita"

***************

Jungkook mengerjapkan netranya perlahan mencoba untuk menyesuaikan diri dengan terangnya cahaya di ruang kesehatan guard house yang sudah ia hafal di kuar kepala.

Pandangannya menatap sekeliling dimana para guard sibuk berlalu lalang dengan keranjang berisi tabung cairan larksapur. Jungkook kembali mengerjap dan mendapati lengannya sudah diobati dan diperban dengan sempurna. Yugyeom menggenggam erat jemarinya dengan mata terpejam, sementara itu ia melihat sosok Wonwoo berlari dari pintu masuk dengan raut penuh ketidak percayaan.

Ada air mata menggenang di balik pelupuknya, dengan gerakan perlahan Wonwoo mengusap surai Jungkook yang basah oleh keringat.

"Kau baik-baik saja? Ada yang sakit? Atau kau masih merasa ada yang aneh dengan tubuhmu?"

Jungkook menggeleng pelan, netranya tertuju pada perban di lengan kanan Wonwoo. "Hyung terluka?"

"Bukan sebuah luka yang buruk."

Jungkook menyentuh lengan kakaknya itu dan sedikit mengernyit kala merasakan rasa sakitnya.

"Jung...." percuma saja Wonwoo menegur, karena adiknya itu sudah selesai menyembuhkan lukanya.

Yugyeom mengangkat kepalanya perlahan, wajah yang terlihat kacau, pucat dengan mata memerah itu menatap ke arah Jungkook lamat-lamat. Air mata jatuh meluruh tanpa bisa Yugyeom cegah. Ia langsung memeluk Jungkook, mengabaikan pertikaian panjang yang sebelumnya membuat ia menjauh dari sosok itu. Nyaris kehilangan membuat Yugyeom benar-benar dilanda rasa takut yang mengerikan. Setiap sudut hatinya merasa kesakitan dan ia benci perasaan itu.

Jungkook mengusap punggung Yugyeom. Kedua netranya terpejam, ada perasaan lega menyelimuti hati Jungkook kala mengetahui Wonwoo dan Yugyeom baik-baik saja tanpa luka yang berarti.

"Maaf Jung." itulah kata-kata pertama yang Yugyeom ucapkan setelah pelukan mereka terlepas.

"Tentang semua kebodohan dan keegoisanku. Aku minta maaf."

Jungkook tersenyum, kemudian mengangguk satu kali. "Aku juga minta maaf."

Netranya menatap sekeliling dan mengernyit kala tak mendapati kakak-kakaknya yang lain.

"Bangtan yang lain, baik-baik saja bukan?"

Yugyeom dan Wonwoo saling berpandangan untuk beberapa saat sebelum mengangguk disaat bersamaan.

"Keadaan tak begitu baik Jung. The First dan The second baik-baik saja. The Third dan The fourth, kami yak begitu yakin. Sementara The fifth dan The sixth, benar-benar kritis."

Jungkook mengubah posisinya menjadi duduk. "Dimana mereka?"

"Kau tak boleh melakukan apapun! Kami hampir kehilangan dirimu, Jung." Yugyeom menahan lengan Jungkook setengah memohon.

Baik ia maupun Wonwoo tahu dengan baik apa yang ada di pikiran anak itu saat ini. Jiwa sebagai seorang healer tak akan pernah bisa dihilangkan begitu saja, cenderung mengabaikan diri sendiri dan lebih memilih menyembuhkan orang-orang di sekitarnya.

"Kalau aku bisa menyelamatkan 4 yang lain. Kenapa tidak?"

"Jung...." Wonwoo meraih bahu adiknya itu. "Bukankah kita tak bokeh egois hyung? Lebih baik mengorbankan satu nyawa untuk menyelamatkan 4 nyawa yang lainnya."

I'm The Last One [Complete]Where stories live. Discover now