Bagian 21 (Them or Us)

2.1K 263 69
                                    

"Menghilang bukan selalu memiliki arti melarikan diri dari masalah. Menghilang, itu berarti kau membutuhkan lebih banyak waktu dengan dirimu sendiri untuk mengerti"

 Menghilang, itu berarti kau membutuhkan lebih banyak waktu dengan dirimu sendiri untuk mengerti"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin menatap langit malam itu dengan pandangan kosong. Pikirannya tengah bercabang pada beberapa hal, tapi tentu saja tak satupun dari pemikiran nya terlepas dari takdir bodoh yang tengah ia jalani.

Yang pertama mendengar langkah kaki bergesekan dengan rumput hijau yang sudah mulai memanjang. Langkah tegas itu, Seokjin tak perlu lagi menatap untuk mengetahui siapa pemiliknya. Irama sedikit kasar nan ceroboh itulah yang sudah menemaninya selama 23 tahun terkahir. Son Hyunwoo.

Sosok guard itu mendudukkan dirinya di dekat Seokjin, tepat setelah lebih dulu melemparkan pedang sebesar lengannya ke tanah. Tubuh Hyunwoo di banjiri keringat, nafasnya juga terdengar masih memburu. "Baru berlatih?"

Hyunwoo bergumam sebagai jawaban iya. "Berlatih dengan Wonho"

"Hanya kau dan Wonho yang ada disini?"

Hyunwoo mengangguk.

"Kapan mereka kembali?" Seokjin kembali bertanya, kata mereka merujuk pada para guard lain dari Clan 7 dan 9 yang sudah pergi sedari pagi untuk mencari para bangtan.

"Sampai menemukan para bangtan. Mereka tak akan kembali sebelum setidaknya memastikan para bangtan baik baik saja"

Hyunwoo terdengar menghela nafas berat. "Kupikir Korea tidak sebesar itu sampai mereka kesulitan menemukan para bangtan yang lain. Tapi kemudian aku menyadari, para bangtan itu luar biasa"

Netra Hyunwoo menatap Seokjin yang nampak benar benar redup hari ini. "Kau khawatir?"

Seokjin menggeleng. "Aku membenci fakta bahwa mereka tak menghubungiku sama sekali"

"Percaya padaku. Mereka sedang sibuk bertahan hidup sekarang"

Kim tertua itu tertawa pelan kemudian mengalihkan pandangannya pada langit yang sepi tanpa Bintang. Hanya ada sebuah bulan sendirian disana, ditinggalkan oleh jutaan Bintang yang biasa menemani dan menerangkan malam yang panjang bersamanya. Bulan itu seperti dirinya.

"Ya, semoga saja"

Terjadi hening yang panjang, bahkan Hyunwoo sudah bangkit pergi entah kemana dan kembali dengan membawa dua kaleng minuman beralkohol. "Minumlah"

Seokjin menatap Hyunwoo sedikit tak mengerti. Tak biasanya Hyunwoo mengajak ia mabuk mabukan seperti ini. Hyunwoo akan lebih memilih memberinya sekaleng cola atau jus daripada alkohol.

I'm The Last One [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang