6th (Fake)

2.5K 269 4
                                    

" dunia penuh dengan kebohongan. Hal bodoh itu adalah satu dari sekian banyak hal yang harus kau percaya "

......................

Jungkook masih membatu, kembali menggeleng atas pertanyaan Taehyung yang tak bisa ia jawab sedari awal.

Netra Taehyung menatap ke arah 2 foto yang sudah hancur itu lalu mengernyit "kau mengenal mereka ? "

Jungkook mengangguk sebagai jawaban "seberapa dekat ? "

" salah satunya adalah seorang guru, dan seorang lagi. Putra dari sahabat baik keluarga kami "

Taehyung kembali mengangguk mengerti. Kali ini netranya beralih pada senjata api yang tadi di jatuhkan oleh Jung Yein. Taehyung meraihnya dan dapat mengenali sebuah ukiran bertulis nama Jung Yein di permukaannya.

" kau mengenal Jung Yein "

Yang lebih muda mengangguk " Jung Yein, seorang Guard yang berjaga di sekolah. Aku tak mengerti kenapa ia disana, tapi sepertinya karena Sungkyu ssaem "

Taehyung mengangguk, kali ini ia tak akan lagi bertanya. Karena Kim Bungsu itu bisa mendapati wajah tak yakin dari setiap ekspresi Jungkook yang cukup untuk membuktikan bahwa Jungkook masih belum mengerti sepenuhnya atas apa yang mereka alami.

Keduanya melangkah keluar dari gymnasium masih dalam keheningan, Jungkook terlihat melamun dan Taehyung sedikit enggan untuk berucap.

Keduanya mendudukkan diri bersamaan di lapangan tempat Yoongi dan Seokjin berlatih. Hal yang berbeda adalah dua guard tertua itu kini telah selesai berlatih. Terbukti keduanya tengah berbaring dengan mata terpejam, tepat di tengah tengah lapangan.

Taehyung dan Jungkook memilih berbaring di pinggir lapangan karena sinar matahari tak menggapai ke sudut itu. Lebih teduh dan lebih nyaman.

Jungkook mulai memejamkan matanya saat merasa sedikit nyaman dengan bantuan lengan Taehyung sebagai bantal. Sejujurnya ia tak berniat untuk tertidur, hanya menenangkan diri.

Jungkook tak tau sudah berapa lama ia berada dalam posisi itu sembari memejam, karena hal yang ia rasakan selanjutnya adalah guncangan kasar di lengan kanannya diiringi panggilan panggilan dari Seokjin.

Hal yang pertama Jungkook dapati saat ia membuka mata adalah wajah seokjin yang tepat berada di atas wajahnya. Paras tampan itu sedikit menunjukkan kegelisahan.

" ada apa hyung ? "

Seokjin menggeleng kemudian tersenyum, menunggu Jungkook untuk mengubah posisinya menjadi duduk " kalau aku memintamu untuk tinggal di dalam Guard house selama 3 hari kedepan, apa kau akan menurutinya ? "

Jungkook menaikkan sebelah alis pertanda tak mengerti. Bocah 18 tahun itu terlihat menggembungkan kedua pipinya "kenapa?"

"em.. hanya ingin memastikan kau baik "

Jungkook kembali menatap Seokjin tak mengerti, namun tiba tiba otak cerdasnya mengingat ucapan Jung Yein beberapa saat lalu. Tentang ia yang harus menunggu sebuah peringatan dari Kim Seokjin.

Jungkook menolehkan kepala, ditatapnya paras tampan Seokjin yang nampak tak bercela itu sembari menghela nafas.

" hyung "

Seokjin menoleh lalu berdeham sebagai jawaban " apa aku boleh tau tentang kemampuanmu ? "

Mata rusa Jungkook dapat dengan mudah mendapati Seokjin sedikit menegang. Guard tertua itu menghela nafas lalu kembali menatap Jungkook. Tersenyum begitu lembut lalu mengusak surai coklat gelap Jungkook yang terasa lembut.

I'm The Last One [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang