Bagian 22 (The Lost)

2K 282 37
                                    

"Ada saat dimana kau benci menjadi dirimu sendiri. Ini pernyataan bukan pertanyaan"

Kihyun menatap sekeliling dengan waspada, ia berniat selangkah lebih maju untuk mendekat ke arah Yoongi

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Kihyun menatap sekeliling dengan waspada, ia berniat selangkah lebih maju untuk mendekat ke arah Yoongi. Tapi bangtan kedua itu juga mengambil satu langkah untuk mundur. "Yoongi-ah"

"Ada beberapa hal yang harus kukatakan Ki" Kihyun masih menatap sekeliling dengan waspada.

Pasalnya hanya ada kegelapan disekitar mereka, waktu masih menunjukkan pukul setengah 4 pagi. Pantas saja matahari belum berniat untuk menampakkan setitik cahayanya.

"Aku mengerti, tapi bisakah kita bicara dalam jarak yang lebih dekat. Aura hutan ini sangat buruk Yoongi"

"Mereka sedang tidak berniat bermain denganku"

"Apa?" pertanyaan penuh keheranan dari Kihyun berbalas dengan helaan nafas panjang yang Yoongi hembuskan.

"Itu adalah satu dari dua hal yang ingin kusampaikan padamu. Pertama, mereka menargetkan kalian. Bukan para Bangtan"

"Permainan ini lagi?"

Yoongi mengangguk cepat. "Jadi dimana guard lainnya?"

"Masih berada di tepi sungai, tempat kami beristirahat"

"Jangan pergi ke Barat"

"Apa?" Yoongi menatap sekeliling untuk beberapa detik "Jangan pergi ke arah Barat. Disana mereka menunggu kalian"

"Bagaimana kau bisa mengetahui semua ini?"

"Apakah itu penting sekarang? Kau harus mengerti maksudku Kihyun. Kembali ke guard house sebelum sesuatu terjadi"

"Kami akan kembali jika kalian kembali"

Bangtan kedua itu mengusap surainya dengan gerakan kasar. Pertanda bahwa ia benar benar khawatir dan juga bingung harus berujar seperti apa agar para guard bodoh itu menurut dan berhenti mempermainkan hidup mereka.

"Ki apa kau tidak mengerti? Kami baik baik saja, kalian yang sedang diintai kematian. Berhenti menunjukkan solidaritas bodoh itu dan pikirkan nyawamu. Atau kau mau salah satu adikmu itu mati?!"

Nafas Yoongi sedikit terengah setelah menaikkan nada suaranya untuk membuat guard itu mengerti. Ia tau Kihyun akan terluka, mengingat seberapa lembut hati laki laki itu. Tapi Yoongi tak peduli, saat ini ia harus mengamankan para guard apapun yang terjadi.

I'm The Last One [Complete]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz