Extra Part

1.6K 51 51
                                    

Typo betebaran.

Terlihat seorang wanita tengah kewalahan mengurusi kedua anak kembarnya itu.
Wanita itu berlari mengejar sepasang anak kembar itu.

"ALEX! ALEXA!"
Tegurnya.
Dirinya sudah sesak napas karena berlari mengajar kedua anaknya yang baru memasuki taman kanak kanak.

"Aduh, punya anak kok bandel gini. Tuhan, apa salahku. Sifat siapa yang di tiru" keluhnya.
Wanita itu sudah jongkok karena tidak sanggup mengejar kedua anaknya.

"ALEX! ALEXA!" Panggilnya lagi.

Kedua anaknya yang bernama Alex dan Alexa itu berhenti.
Jaraknya cukup jauh dari sang ibu.
Mereka melihat momy mereka tengah jongkok di lantai.

"MOMY!" Terika keduanya bersamaan.
Mereka berlari mendekati sang ibu.

"Momy kenapa? Momy sakit?" Tanya Alexa.
Tampak raut wajah khawatir yang membuat orang gemas di wajahnya.

Gita mendongak.
Menatap kedua anaknya itu.
"Mengapa kalian sulit sekali di atur? Sifat siapa yang kalian tiru?" Keluhnya.

Kedua anak itu tampak menunduk.
Seperti menyesali perbuatannya setelah sang ibu mulai mengoceh.

"Kalian berdua itu tidak boleh berlarian seperti itu! Kalau kalian jatuh bagaimana?" Omelnya.

Alex dan Alexa masih diam menunduk.
Kedua tangan mereka di tautkan kedepan.

"Kamu juga Alex, kamu yang lebih tua! Seharusnya kau melarang adikmu! Bukan malah ikut berlari" omelnya. Suaranya tidak terlalu tinggi. Takut kedua anaknya itu akan menakutinya nanti.

"Iya mom, sorry" sesal Alex.

"Kalau momy berbicara jangan menunduk. Tatap wajah lawan bicara kalian" ucap Gita.
Gadis itu berdiri dengan tangan di pinggang dan badan sedikit membungkuk.

Mendengar perkataan sang ibu, kedua anak itu langsung mendongakkan kepala. Menatap wajah sang ibu.

Gita yang melihat wajah kedua anaknya yang sudah berkaca kaca, hatinya tercubit.
Segera dia berlutut di depan kedua sang anak, menyamakan tinggi badan.

"Sudah, jangan menangis seperti itu. Momy hanya kesal karena kalian berlarian tadi." Ucap Gita dengan kedua tangan menghapus air mata Alex dan Alexa.

"Momy marah?" Tanya si anak perempuan.

"Tidak, momy tidak marah. Kalian jangan berlarian seperti itu lagi ya?" Ucap Gita lembut.

Alex dan Alexa mengangguk kompak.
Keduanya memeluk sang ibu.

"Ada apa ini? Mengapa kalian berpelukan?" Itu suara sang ayah.
Dengan jas yang di tanggalkan yang berada di tangan kanannya dengan tangan kiri memegang tas kerjanya.

Gita melepaskan pelukannya pada kedua anaknya.
Membiarkan kedua anaknya berlari untuk menyambut Dadynya.

"Gen keusilanmu menurun pada anakmu" ucap Gita.

Kening Daniel mengerut, dia bingung apa maksud perkataan istrinya.

"Bukankah kau yang usil? Selalu mengerjai orang orang?" Tanya Daniel.

Gita mendengus.
"Sudahlah, jangan di bahas. Kau mandilah agar aku memasak untuk makan malam" ujar Gita.

Daniel menurutinya.
Melepaskan pelukan kedua anaknya.
"Sama momy dulu ya, dady mau mandi. Kalian duduklah dengan tenang" peringat Daniel.

Alex dan Alexa kompak mengangguk.
Kedua anak itu berlari ke kamar mereka.

"Sudah, kau mandilah. Aku akan memasak sebentar" ucap Gita.
Dirinya mengambil jas dan tas kerja sang suami.

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Jul 06, 2020 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

Bitterness Life [Selesai]Kde žijí příběhy. Začni objevovat