6. Dinda

810 53 2
                                    

Typo betebaran😃




Bunyi nyaring bel terdengar ke seluruh ruangan sekolah.
Para siswa segera membereskan barang-barang mereka dan bergegas pulang untuk yang tidak memiliki kegiatan sore.

"Habis ini langsung ke restoran?" Tanya Suchi kala melihat sahabatnya yang satu itu membereskan peralatannya.

Gita mengangguk.
"Bu Citra ada urusan katanya. Jadinya sekarang nggak dulu deh" jawabnya sembari memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

"Emang lomba lo kapan sih?" Tanya Rachel.

"Yah udah deket. Tanggal 3 Januari. Tapi berangkatnya tanggal 1 dari sini," ujar Gita.

"Tanggal 1?" Tanya Rachel dan Suchi kompak.

Gita mengangguk mengiyakan.
Setahunya memang seperti itu.

"Jadi, tahun ini nggak bisa ngerayain ulang tahun bersama dong?" Tanya Suchi.

Gita terdiam sejenak.
Gadis itu menatap ke arah kedua sahabatnya.

"Berangkatnya siang kok, jadi pagi kita bisa ngerayain" ujar Gita dengan senyumnya.

Ulang tahunnya memang tepat pada tanggal 1 Januari.
Sesuai dengan namanya, Sagitarius yang diambil dari zodiaknya.

Setahunya juga, tepat saat dia lahir beberapa jam kemudian, sang ibu dinyatakan meninggal.
Mungkin itu salah satu penyebab kebencian sang ayah terhadap dirinya.
Di mana seharusnya tahun baru dirayakan dengan suka cita, tetapi keluarga Pranadipa berduka akibat kematian sang ibu.

Dan akan kuberitahu, Gita dilarang ayahnya untuk merayakan tahun baru bersama keluarganya.
Yah, kalian tahulah karena apa.

Dia hanya merayakan tahun baru bersama Bi Inun dan Mang Ujang.
Disusul dengan tiup lilin diatas kue tar kecil yang di beli Bi Inun dan Mang Ujang.

Menyedihkan bukan?
Tapi tenang, dia tidak sesedih itu. Ada sahabat dan pacarnya yang merayakan ulang tahunnya.

"Yaudah, kita samaan aja ke restorannya" ujar Rachel.

"Ngapain ke restoran?" Tanya Gita bingung.

"Kan sekarang gajian. Gue disuruh nyokap buat ngawasin" ujar Rachel.

Gita mangut-mangut mengerti.
"Kamu juga ikut ke restoran?" Tanya Gita.

Suchi mengangguk.
"Sekalian main. Untuk apa di apartemen? Mom dan Dad belum pulang. Minggu depan baru pulang" ujar Suchi.

Baik, biar ku jelaskan.
Gita bekerja sebagai pelayan di restoran milik keluarga Rachel.

Dan untuk Suchi.
Gadis itu adalah gadis blasteran.
Sang ayah keturunan Jerman, dan ibunya berasal dari Indonesia.

Sejak kecil, Suchi sudah berada di Indonesia. Jika ada waktu-waktu tertentu, dia akan kembali ke Jerman.
Ayah dan ibunya ada Di Jerman guna meneruskan usaha keluarga.
Dia memilih untuk tetap di Indonesia. Karena selain dia merasa nyaman, dia memiliki banyak teman.

"Yaudah, sekarang kita pergi aja." Ujar Suchi.

Gita mengangguk.
Gadis itu menggendong tasnya.

"Jadi kita naik angkot nih?" Tanya Gita.

Rachel mengangguk.
"Jam segini, adek gue bimbel. Kalo naik mobil, kasihan Pak Tarno harus bolak balik" ujar Rachel.

"Yaudah ayo, keburu angkotnya pergi semua" ajak Gita.

Ketiganya berjalan bersama keluar dari sekolah.

●●●

Nama mereka di panggil satu persatu untuk menerima gaji mereka.

Bitterness Life [Selesai]Where stories live. Discover now