#57 Us : Terus Berlanjut

2.3K 170 55
                                    

"Kay, kamu lihat jam tangan aku enggak?"

Kayla yang sedang duduk sambil menonton televisi, langsung bangkit berdiri dan menghampiri Arga yang tengah sibuk mencari jam tangan kesayangannya.

Kayla lalu berjalan ke arah lemari kecil di samping tempat tidur mereka dan menyerahkan benda itu kepada Arga.

"Nih,"

Arga menoleh lalu menyengir dan segera mengenakan jam itu pada pergelangan tangannya. "Kok bisa lupa sih? Padahal kemarin kamu sendiri yang masukin ke dalem situ," ujar Kayla.

"Masa sih? Enggak inget," balas Arga.

"Dasar pikun,"

Arga menyengir lagi lalu mengusap pelan kepala Kayla dan bergegas mengambil tasnya lalu kembali menghampiri Kayla lagi. Pria itu mengelus perut Kayla yang sekarang tengah mengandung selama empat bulan.

"Adek, Ayah pergi dulu yah. Baik-baik sama Bunda." katanya lalu kemudian mengecup perut Kayla. Setelah itu, ia kembali menatap Kayla sambil tersenyum. "Aku ke studio dulu ya. Kamu hati-hati di rumah. Jangan banyak kerja. Biarin aja Lita sama Ayu yang bikinin kue pesanan."

"Iya, Kak. Hati-hati ya di jalan."

Arga sekali lagi mengusap kepala Kayla dengan lembut lalu berjalan ke luar kamar. Tak lama kemudian, suara pintu kembali dibuka terdengar. Kayla membalikkan tubuhnya. Setelah itu, sosok Arga kembali muncul di muka pintu kamar.

Kayla mengerjap, "Kenapa? Ada yang ketinggalan?"

Arga kemudian berjalan menghampiri Kayla dan mengecup pelan puncak kepala Kayla. "Lupa. Belum cium Bundanya."

"Iiih, apaan sih,"

Arga tergelak. Pria itu sekali lagi mencium pipi Kayla dan kemudian beranjak pergi setelah melambaikan tangannya. Kayla tidak bisa untuk tidak tersenyum. Perlakuan Arga benar-benar berubah total dan manis sekali.

Bukan hanya itu, Arga tidak pernah lagi pulang larut kecuali untuk manggung di luar kota. Setiap Arga ke luar kota, ia akan minta tolong kepada Lita dan Ayu, karyawan yang bekerja membuat kue dengan Kayla untuk menemani istrinya di rumah. Atau malah, menyuruh mamanya sendiri yang menginap di rumah.

Semuanya hampir sempurna. Keluarga kecil yang ia idam-idamkan akan terwujud sebentar lagi. Kayla mengelus-elus perutnya sendiri dan semakin melebarkan senyumannya. Netranya kemudian jatuh kepada sebuah bingkai foto besar yang terpajang di dinding kamar.

Tidak seperti foto saat mereka menikah-dimana Arga tidak tersenyum sedikit pun, kali ini, Arga tersenyum dengan lebarnya di sisi Kayla. Setelah saling mengungkapkan perasaan satu sama lain, Arga mengajaknya untuk mengambil foto ala pra wedding yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan.

Kayla tersenyum puas. Tidak ada kata terlambat, untuk memulai sesuatu yang membuatnya bahagia.

-US-

"Hah? Gimana? Dia dateng ke sini buat nolak?"

Juan menggaruk tengkuknya dengan canggung-entah benar-benar gatal atau tidak. Sekarang pandangannya terarah pada sosok perempuan yang tengah menunggu di ruang rapat studio mereka sembari memainkan ponselnya.

"Sorry, kemarin yang nyaranin Athalia tuh sepupunya, Reynan, temen gue juga." ucap Juan sambil menatap Arion dan teman-teman satu bandnya-kecuali Arga yang masih belum datang secara bergantian. "Si Reynan iya iya aja taunya si Athalia enggak mau. Karna enggak enak, makanya Athalia samperin ke sini."

Riyan menghela nafasnya sambil melipat kedua tangan di depan dada. "Kenapa susah banget ya nyari yang mau jadi model video klip kita? Ara emang enggak mau ya, Ju?"

From Us To UsWhere stories live. Discover now