#21 Dari Arga & Kayla : Pertama Kali

1.6K 218 20
                                    

Impian Kayla dari dulu sangat sederhana dan manis. Kayla tidak ingat sejak kapan dan apa alasannya, kenapa Kayla ingin menikah muda dan menjadi ibu rumah tangga yang baik. Biasanya, impian itu akan diawali oleh sesuatu yang kita alami atau yang kita lihat. Tapi Kayla memang benar-benar tidak dapat mengingat alasannya. Yang Kayla tahu, ia amat sangat menyukai anak kecil.

Beberapa tahun yang lalu, saat Kayla masih duduk dibangku SMA, untuk pertama kalinya, Kayla bertemu dengan Arga. Kala itu, Nenek Arga meninggal. Ridwan langsung mengajak anaknya Kayla untuk melayat ke rumah Nenek Arga yang sekarang menjadi rumah bagi Kayla dan Arga.

Arga adalah cucu pertama. Karena itu Neneknya begitu menyayangi Arga dan memberikan rumah itu untuk Arga. Waktu pertama kali bertemu Kayla, mungkin Kayla sudah terkunci oleh senyuman-senyuman dari Arga. Malam itu, mereka hanya berbincang sedikit. Dikenalkan lalu bertukar nama dan umur. Setelah itu, Arga mengobrol dengan teman-temannya.

Mungkin sejak saat itu, Kayla sudah jatuh hati terhadap seorang Arga Anggara. Saat itu, bagi Kayla, Arga adalah anak kuliahan yang aktif di BEM dan musik. Kala itu, Kayla hanya menganggap Arga seperti itu.

Kalau boleh bertanya, Kayla ingin tahu seperti apa Arga melihat Kayla saat pertama kali bertemu. Tapi Kayla sadar, mereka bukan Wira dan Acha atau Riyan dan Kira yang punya hubungan manis dan saling melempar pertanyaan yang bahkan tidak begitu penting.

"Mau ke mana, Kay?"

Kayla tersentak kaget saat usahanya berjalan dengan pelan ke arah pintu ke luar tidak berhasil. Ia perlahan menengok ke arah Arga yang sekarang sudah duduk di atas sofa dan terbangun dari tidurnya.

Kayla berencana untuk belanja bulanan sendirian. Tadi, begitu selesai sholat subuh, Arga duduk di ruang tv lalu tertidur di atas sofa dengan keadaan tv yang menyala.

"Mau belanja, Kak. Persediaan di kulkas udah habis." ujar Kayla.

"Kamu pergi sendirian?" tanya Arga lalu Kayla membalasnya dengan sebuah anggukan.

"Kita pergi bareng. Tunggu ya, aku mandi dulu." tanpa menunggu respon Kayla, Arga langsung melesat ke dalam kamarnya. Meninggalkan Kayla yang berdiri membatu dengan bingung.

Walaupun bingung, tapi Kayla tetap menunggu Arga dengan sabar. Ini adalah kali pertamanya Arga mau menemani Kayla belanja setelah berbulan-bulan menikah. Kayla tidak bisa berhenti tersenyum.

Setelah setengah jam menunggu, Arga akhirnya ke luar dari kamar. Sudah rapi, wangi, dan ganteng tentunya. Melihat Arga yang seperti itu, membuat Kayla memandangnya dengan takjub.

"Kenapa, Kay?" tanya Arga bingung.

Kak Arga effort banget sampai kayak gini. Padahal ke mini market doang. Sayangnya, kalimat itu tidak bisa Kayla keluarkan dan lebih memilih untuk menggelengkan kepalanya, "Enggak apa-apa, Kak. Yuk?"

"Yuk." balas Arga sambil mengambil kunci mobil yang tergantung didinding.

-US-

Aneh rasanya. Biasanya, Kayla sendirilah yang akan mendorong troli itu sambil menatap kertas kecil yang ia siapkan untuk bahan-bahan belanjaannya agar ia tak lupa. Tapi hari ini berbeda. Arga ada di sampingnya, sambil mendorong kereta troli dan menatap rak-rak sayur dengan ingin tahu.

"Kak Arga jarang belanja ya?" tanya Kayla, menyudahi sepi di antara mereka.

"Jarang," jawab Arga. "Dulu waktu di rumah Mama, yang belanja ya Mama sama Bi Pia."

"Emang enggak pernah diajakin?" tanya Kayla lagi.

Tiba-tiba, ujung bibir Arga tertarik. Walau tipis, tapi barusan cowok itu tersenyum. "Sering banget diajakin buat ngantarin. Tapi, aku nya yang enggak mau. Mager."

From Us To UsWhere stories live. Discover now