#9 Dari Acha : Falling Slowly

1.1K 188 16
                                    

Agustus, 2017

Acha selalu saja tersenyum setiap kali ia teringat perkataan Wira saat mereka sedang berteduh dari hujan waktu itu. Sudah lewat dua minggu sebenarnya. Hanya saja, Acha selalu terbayang wajah teduh milik Wira.

Berteman dari kecil dengan Riyan bukan berarti bisa membuat Acha terus-terusan bertemu dengan Wira. Acha juga punya kesibukannya sendiri. Malah terkadang, Riyan sudah mulai mengajaknya untuk nonton event yang mereka datangi. Tapi, tetap saja, mungkin Acha masih belum diizinkan oleh semesta untuk berbincang banyak dengan Wira.

"Hah? Ke Bali?!"

"Iya, Bali. Ikut enggak lo?"

Acha yang tadinya sedang duduk santai di ruang tamu rumahnya, langsung bangkit berdiri saat Riyan tiba-tiba masuk ke rumah dan mengajaknya ke Bali.

"Soalnya, cewek si Fares ikut. Kasian enggak ada temennya. Mau ikut nggak?" ujar Riyan lagi.

Acha ingin sekali berteriak dalam hati. Sejak ia pulang dengan Wira hari itu, Acha tidak bisa melupakan kebaikan Wira.

"Ikut! Ikut!" seru Acha dengan semangat yang lalu membuat Riyan memberikannya wajah yang bingung. "Kapan berangkatnya?"

"Jumat sore. Lo free kan? Akomodasi dibayar. Tenang aja lo." balas Riyan.

Acha diam-diam bernafas lega. Diam-diam berterima kasih kepada Riyan. Diam-diam, Acha sangat bahagia karena ia bisa bertemu lagi dengan Wira tentunya.

-US-

Saat tiba di Bandara, jantung Acha berdetak tak karuan. Berkali-kali Acha harus memegangi dadanya dan mengambil napas agar ia sendiri tenang.

Aneh, pikirnya. Ia hanya akan bertemu dengan Wira, bukan ingin mengambil tes atau bahkan interview kerja.

"Kenapa sih, Cha?" tanya Riyan yang ternyata lumayan sadar dengan tingkah aneh Acha.

Acha segera menggelengkan kepalanya. "Enggak kenapa-napa, Yan. Cuma pengen ke toilet aja sih."

"Ntaran aja. Di ruang tunggu." ujar Riyan dan Acha merespon dengan menganggukkan kepalanya. "Eh, tuh mereka."

Acha ikut menolehkan kepalanya saat Riyan mendapati anak-anak sweetchaos dan beberapa orang dari tim mereka sudah berkumpul. Acha mengedarkan pandangannya, tapi, Wira tidak ada di sana.

"Lah, Wira mana?" tanya Riyan seolah mewakilkan Acha yang ingin bertanya.

"Belum nyampe. Katanya bentar lagi sih." Arga yang menjawab dan Riyan membulatkan mulutnya paham.

"Eh, Kak Acha, thanks yah, udah mau ikut." sahut Fares tiba-tiba kepada Acha. "Ini cewek gue, Calista namanya."

Sosok perempuan berambut panjang pun tersenyum manis kepada Acha setelah Fares mengenalkannya. "Salam kenal, Kak. Aku Calista. Panggil Cal aja." katanya ramah.

Acha balas tersenyum sambil menyalami tangan Calista. "Halo, Cal. Gue Acha. Salam kenal ya."

"Tenang aja, Cal. Acha tuh enggak galak kok kalau ke cewek." sahut Riyan.

Calista tertawa kecil, "Berarti kalau ke cowok galak banget?"

"Ke dia aja, Cal. Kalau ke yang lain mah enggak." Acha akhirnya menimpali.

"Bener kok,e nggak galak."

Acha memutar tubuhnya ketika suara tak asing menimpali obrolan mereka. Wajahnya melunak saat melihat kedatangan Wira yang sekarang sudah tersenyum kepadanya.

From Us To UsWhere stories live. Discover now