#50 Dari Fares : Let you go

1.1K 152 40
                                    

Rindu Mentari Pagi: Can we met?

Fares sudah beberapa menit berdiam diri di dalam mobilnya walaupun ia telah sampai ke tempat tujuan. Fares tidak perlu menebak kenapa Rindu mengajaknya bertemu.

Kabar putusnya dia dan Calista sudah menyebar kemana-mana dan Fares tidak bisa melakukan apa-apa untuk hal itu. Termasuk teman-temannya dari SMA yang sibuk menanyakan hal itu kepada Fares. Fares hanya membaca dan tidak pernah muncul untuk merespon. Sekalipun Ori memakinya di sana.

Fares tidak bisa menolak ajakan Rindu untuk bertemu. Fares harusnya sadar, dirinyalah yang harusnya mengajak Rindu bertemu duluan. Fares merasa bodoh sekali dan merutuki dirinya karena tidak bisa bersikap tegas.

Setelah berpikir dalam waktu yang lama, Fares akhirnya keluar dari mobilnya dan masuk ke sebuah kedai kopi-tempat yang sudah dijanjikan oleh Rindu untuk bertemu.

Fares mengedarkan pandangannya, mencari-cari sosok perempuan berhijab itu. Matanya langsung berhenti menyisir ruangan saat berhasil menemukan Rindu yang sedang duduk di dekat jendela-dekat dengan tangga, sedang menatap keluar jendela.

"Rindu," sapa Fares saat ia berhasil menghampiri gadis itu dan duduk di depannya. "Udah lama?"

"Enggak kok, Res." balas Rindu setelah agak sedikit terkejut atas kehadiran Fares. "Kita pesen dulu kali ya?"

Fares hanya diam, sambil memandangi Rindu yang sibuk memilih minuman di menu, "Lo mau pesen apa, Res?" tanya Rindu sembari mendongakkan wajah.

"Americano aja,"

Rindu mengangguk, lalu bangkit berdiri dan berencana memesan minuman mereka ke counter.

"Rin, gue aja yang bayar," sahut Fares sambil meraih kertas yang Rindu pegang dan segera pergi ke counter sebelum Rindu berbicara lebih lanjut.

Mau tak mau Rindu mengalah dan kembali duduk di kursi. Netranya sibuk memandangi punggung Fares lalu mengalihkan perhatiannya dan menghela napas. Semuanya jadi berantakan dan Rindu semakin merasa bersalah.

Fares lalu kembali ke tempat duduknya dan untuk beberapa saat, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka. Hanya lagu Amnesia milik 5 Second of Summer yang terdengar di kafe-membuat Fares menyunggingkan senyum tipis saat mendalami liriknya.

"Ini bukan salah lo, Rin." kata Fares mengakhiri jeda di antara mereka. "Semuanya salah gue."

"Tapi, Res-"

"Rin, udah. Lo jangan nambahin putusnya gue sama Cal itu beban buat lo. Gue malah mau minta maaf, kalau misal masalah ini malah bikin lo kepikiran. Lo kan mau nikah, Rin."

Rindu menatap Fares dengan bimbang. Kalimat yang Fares lontarkan belum membuatnya lega seratus persen.

"Tapi tetep aja, Res... gue bisa ngomong sama Cal kalau lo mau.."

Fares menggeleng, "Enggak, Rin. Semuanya udah berakhir. Ibarat gelas yang pecah, mau dilem gimana lagi bakalan tetep pecah, Rin."

"Res..."

"Sumpah, Rin. Gue udah baik-baik aja. Cal juga. Kita putusnya baik-baik. Lo jangan ngerasa bersalah."

Rindu menatap lurus ke arah Fares yang sekarang sedang berterima kasih kepada pelayan yang tengah mengantarkan pesanan mereka. Setelah memandangi Fares yang sedang menyeruput americano miliknya, Rindu meraih paper bag berwarna coklat yang ada di atas kursi lainnya lalu mengambil salah satu undangan dan memberikannya kepada Fares.

"Lo harus dateng. Gue enggak mau tau." ujar Rindu.

Fares terkekeh pelan lalu memandangi undangan itu dengan seksama. "Enggak nyangka deh lo mau nikah,"

From Us To UsWhere stories live. Discover now