#36 Dari Juan & Ara : From Now On

953 157 13
                                    

"Kak Ara!"

Ara langsung memeluk erat begitu melihat Kayla menyapanya dan menyambutnya dengan hangat.

Sudah berapa lama ya ia tidak bertemu dengan Kayla dan yang lainnya? Ah, rasanya sudah lama. Ara sampai tidak sempat menghitung. Pantas saja teman-temannya sempat berpikir kalau terjadi sesuatu kepada Ara.

"Kak Ara tuh ke mana aja sih?" kali ini, giliran Acha yang bergantian memeluknya.

Ara melepaskan pelukannya dan tersenyum jahil, "Menurut lo pada gue ke mana?"

"Disembunyiin Kak Juan, kan?" tebak Acha asal, membuat Juan mendelik sebal padanya.

Ara tertawa, "Kelihatannya kayak disembunyiin Juan ya?"

"Masih untung disembunyiin gue, daripada disembunyiin setan." balas Juan membuat Ara tertawa lagi.

Hari ini, walaupun sweetchaos memang sedang istirahat, Juan dan Ara bergabung dengan Wira, Acha, Arga, dan Kayla untuk berkumpul di PIM.

"Riyan mana? Enggak ikutan?" tanya Juan setelah mereka duduk di kursi.

"Itu dia," Acha yang menjawab. "Kayaknya Riyan lagi ada masalah sama Kirana,"

"Masalah? Berantem? Biasanya juga berantem kan?" tanya Juan lagi.

Acha mengedikkan bahu, "Kali ini kayaknya bukan sekedar berantem, Kak."

"Kalau Fares?" tanya Ara. Sebenarnya, Ara ingin sekali bertemu Fares. Karena beberapa hari ini, Ara menganggurkan pesan darinya.

Wira menggelengkan kepalanya, "Enggak ada kabar. Cal juga dihubungin nggak bisa. Iya kan, Cha?" dan Acha pun mengiyakan.

"Aku juga dari kemarin ngechat Calista, tapi enggak dibales." sahut Kayla.

Helaan napas terdengar dari Arga. Sepertinya, keputusan ia dan Arion sudah sangat tepat untuk menghentikan sejenak aktivitas sweetchaos.

"Udah, Ga. Lo enggak usah pusing," ujar Juan membuat Arga memandanginya. "Mereka udah gede. Mereka bisa kok kelarin masalah sendiri."

"Lo berdua enggak jalan-jalan ke mana gitu?" tembak Ara langsung.

Arga dan Kayla kemudian saling pandang. "Kita... disuruh ke Bali, Kak." jawab Kayla.

"Oh ya? Bagus dong. Lo berdua bisa refreshing." sahut Juan.

Tidak seperti Juan yang kurang peka, Ara memperhatikan kedua orang itu dengan seksama. Terlihat keraguan dari masing-masing wajah mereka untuk pergi. Tentu Ara tahu bukan keinginan mereka berdua untuk pergi ke sana.

"Ngomong-ngomong," sahut Wira yang sejak tadi hanya memperhatikan. "Kak Ara sama Bang Juan, udah pacaran?"

Baik Juan dan Ara sama-sama terdiam mendengar pertanyaan dari Wira. Ara jadi teringat waktu itu, saat Juan meyakinkan dirinya kalau tak apa jika Ara menyayangi Juan. Tak apa jika Ara merasa dirinya layak dicintai. Dan tak apa, Jika Ara bahagia.

Ara tersenyum kecil. Ara tak mau merasa besar kepala untuk mengatakan kalau ia adalah pacar Juan sekarang. Hanya saja, Ara tahu kalau hubungan mereka sudah berubah, walau tak 100%.

"Idih... senyum-senyum," komentar Acha membuat kedua orang itu saling pandang. "Berarti bener udah jadian ya?"

"Apaan sih, malah gosipin gue." ujar Ara lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. "Gue coba chat Fares ya."

"Chat aja, Kak." timpal Kayla.

Saat Ara sedang mengetikkan beberapa kalimat kepada Fares, Juan memandanginya dari samping.

From Us To UsWhere stories live. Discover now