#33 Dari Juan & Ara : The Truth Is..

1.1K 145 14
                                    

Inda's note : Dari Fares-Cal, Juan-Ara, sampai ke part Riyan-Kira nanti, itu kejadiannya bersamaan tapi beda tempat. Kejadiaannya waktu mereka semua ngumpul di rumah Arga-Kay ya. Aku harap kalian nggak bingung hehe

===

"Lo enggak perlu repot-repot antar gue ke kos sebenernya,"

Ra, for the first time in our relationship, I want you to stop saying things like this. Emangnya confession gue kemarin segitunya ganggu idup lo?

Juan hanya menyimpan kalimat itu sendiri dan tak benar-benar menyuarakannya. Juan hanya memandangi bagaimana Ara keluar dari mobil Juan, lalu memperhatikan sekelilingnya dengan hati-hati. Setelah yakin kalau tak ada yang mencurigakan, Ara langsung masuk ke pekarangan kos, membiarkan Juan di dalam mobil sendirian.

"Juan,"

Juan menurunkan kaca mobilnya saat melihat Sabrina melambaikan tangan ke arahnya. Ia lalu keluar dari mobilnya dan menghampiri Sabrina. Mereka berdua berdiri di depan pagar kos itu sambil melipat kedua tangan masing-masing di depan dada.

"Ara kayak orang lain, dia bahkan enggak nyapa gue waktu dia lewat depan kamar." ujar Sabrina lalu menoleh ke arah Juan, "Something's wrong between you both, Ju?"

"I confessed to her," jawab Juan langsung.

"You-what?! For real?"

Juan menganggukkan kepalanya, "Sesalah itu ya, Na? Kalau gue jujur bilang kalau gue sayang Ara lebih dari seorang temen?"

"Bukan gitu, Juan. Gue udah duga sih, tapi gue enggak nyangka lo beneran jujur ke Ara. So, what did she say?"

"She didn't say anything," balas Juan. "Gue bahkan enggak tahu gue ditolak apa enggak dianggep sama sekali."

"Tapi Ara punya perasaan yang sama ke lo. Gue yakin itu sih, Ju."

"Gue juga yakin itu, Na..." Juan menghela nafasnya, "Tapi mungkin timing gue enggak tepat aja. Gue enggak tahu apa yang dia takutin."

"Dia takut lo kenapa-napa karena Richo, Ju."

"It's not like I'm afraid with that guy though? Ara jadi berubah. Dia jadi banyak diemnya, gue enggak tahu harus ngapain lagi."

Sabrina lalu menoleh ke arah kosan. Padahal Ara tak ada di sana. Tapi Sabrina seperti tahu bagaimana frustrasinya Juan dan Ara saat ini. Sabrina yang paling tahu bagaimana hubungan mereka berdua.

"Mana gue mau ke tempat Arga lagi," Juan berdecak sambil melirik jam tangannya.

"Lo boleh pergi kok, Ju. Gue bakalan jagain Ara di sini. Kalau ada apa-apa lo orang pertama yang bakalan gue hubungin. I promise."

Juan menatap Sabrina dengan ragu. Agak lama Juan tak merespon dan malah menatap ke arah kosan lagi.

"Udah sana, Juan. Ntar Arga marah baru tahu rasa lo." sahut Sabrina.

"Kabarin gue, oke?"

"Iya iya! Tenang aja lo,"

Dengan berat hati, Juan masuk ke dalam mobilnya. Sebelum pergi, ia menatap Sabrina sekali lagi. Sabrina memutar bola matanya dan tersenyum sambil memberi gesture Juan untuk pergi. Setelah Juan benar-benar pergi, Sabrina masuk ke kosan dan tentu saja langsung menghampiri Ara di dalam kamarnya.

"Juan udah pergi?" tanya Ara, seolah tahu bahwa Sabrina akan ke kamarnya.

"Udah," jawab Sabrina dan masuk ke dalam kamar Ara. "You okay, Ra?"

From Us To UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang