#48 Us : Semua orang berhak untuk bahagia

1.5K 166 52
                                    

Calista menghela napas lega lalu menjauhkan pandangannya dari layar laptop

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Calista menghela napas lega lalu menjauhkan pandangannya dari layar laptop. Calista menengok ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 1 dini hari. Siapa yang sangka, kalau putus cinta membuatnya jadi lebih rajin untuk segera menyelesaikan tugas akhir.

Calista lalu meninggalkan meja belajarnya dan meregangkan tubuhnya lalu mengambil sebotol tupperware yang sudah kosong dan membawanya turun ke lantai bawah.

"Lah, belum tidur lo?" tegur Raya yang masih terjaga di depan televisi. Pria itu tengah menonton pertandingan sepak bola.

"Kelarin revisian," balas Calista lalu mengisi botolnya penuh di dispenser.

"Terus gimana? Udah kelar? Eh gue mau air juga dong,"

Calista berdecak kesal tapi tetap melakukan apa yang diminta oleh adiknya itu. Setelah gelas untuk Raya terisi penuh, Calista menghampirinya yang duduk di sofa depan televisi.

"Udah dong. Putus cinta bikin gue rajin ternyata," gurau Calista sambil tertawa.

Raya tidak menanggapi itu. Ia tak tahu apa kakaknya itu sedang bercanda atau tidak. Sudah dua minggu lebih Calista mengakhiri hubungan enam tahunnya bersama Fares. Calista banyak menangis di awal mereka putus. Tapi setelah itu, Raya tidak pernah lagi melihatnya menangis.

"Apa gue mesti putus cinta juga ya supaya ada motivasi untuk kelarin proposal," komentar Raya.

Calista tergelak mendengar komentar itu. "Putus cinta apaan! Pacar aja lo enggak punya!"

"Ya gue cari dulu lah? Abis itu gue putusin,"

"Jahat banget lo,"

Raya menyengir. "Becanda, Kak."

"Gue boleh curhat dikit enggak sih, Ray." ujar Calista tiba-tiba.

"Ya curhat aja,"

"Beberapa hari lalu, Fares ngedm gue di ig. Gue block nomer dia btw di whatsapp tapi enggak kalo di ig, cuma gue mute." kata Calista. Raya hanya menatap kakaknya itu dalam diam. Bahkan pertandingan bola ditelevisi tidak lagi menarik.

"Terus, dia nanya kabar. Cowok tuh emang gitu ya, Ray? Waktu pacaran, gue ngerasa suka dicuekin kadang sama Fares. Pas udah putus, dia dateng mulu. Aneh."

"Cowok emang gitu, Kak. Nyeselnya suka belakangan. Tapi bagus kalau dia kelihatan ngejar-ngejar lo lagi," balas Raya. "Biar tahu rasa. Goblok sih."

Calista tersenyum puas melihat reaksi Raya mengatakan itu. "Duh, adik gue baik banget sih," ucap Calista sambil mengusap-usap kepala Raya.

Raya tersentak dan menjauhkan tangan Calista dengan kesal. "Apaan sih, Cal! Enggak suka!"

"Tsundere aja terus! Padahal seneng!"

"Enggak!"

-US-

Riyan tidak pernah sesenang ini bertemu dengan anak-anak sweetchaos. Ternyata, ada untungnya juga mereka tidak bertemu untuk beberapa saat. Riyan yang biasanya jam 11 siang belum terjaga itu akhirnya berjalan keluar dari gerbang rumah dengan motor miliknya.

From Us To UsWhere stories live. Discover now