#22 Dari Wira : Her Bestfriend

1K 162 23
                                    

"Awas ya lo, Wir. Lo sakitin dia, gue hajar lo."

Acha sama sekali tidak tahu, sehari sebelum Wira mengajaknya berpacaran, Wira sempat diancam oleh Riyan. Sebenarnya, Wira duluanlah yang mengajak Riyan bertemu di Jumat sore waktu itu untuk meminta izin kepadanya.

Menurut Wira, orang yang pertama harus tahu tentang hubungannya dan Acha adalah Riyan. Bagaimana pun juga, tanpa Riyan yang waktu itu terlambat datang ke studio, Wira mungkin tidak akan mengenall seorang Acha Felissa.

Acha waktu itu, dimata seorang Wira adalah, seorang perempuan dengan dahi yang kerap berkerut karena kesal terhadap sahabatnya sendiri. Dan menurut Wira, ekspresinya saat itu membuat Wira tak bisa mengalihkan pandangannya dari Acha.

"Kamu lucu kalau lagi marah."

Kalimat itu selalu saja Wira lontarkan setiap Acha marah terhadap suatu hal. Atau bahkan saat datang bulannya. Dan setiap Wira mengatakan itu, Acha malah tertawa. Seolah ia lupa bahwa beberapa detik yang lalu ia ingin memarahi kekasihnya itu.

"Masuk, Wir."

"Iya, Tante."

Wira menyengir saat ia baru sampai di depan pagar, Mamanya Acha yang baru saja kembali dari berbelanja, langsung menyambutnya hangat. 

"Lagi istirahat ya? Pantesan, si Riyan pagi-pagi udah ada di rumah terus genjreng-genjreng. Berisik banget." curhat Mamanya Acha membuat Wira jadi menoleh ke rumah di samping rumah Acha. Rumahnya Riyan.

"Mbak Acha! Ada Mas Wira!" teriak wanita itu saat ia dan Wira sama-sama memasuki ruang keluarga.

"Iyaaaa! Tunggu!" seru Acha dari lantai dua.

"Masih siap-siap deh dia kayaknya, Wir. Kamu santai aja dulu ya? Tante buatin minuman."

"Makasih, Tante."

Wira menatap Mamanya Acha yang sekarang sudah berjalan menuju dapur. Wira sendirian di ruangan itu lalu mendudukkan dirinya di atas sofa. Tak lama kemudian, suara langkah kaki dengan terburu-buru terdengar dari lantai dua.

"Aduh, maaf ya, aku lama ya?" sahut Acha saat menuruni tangga.

"Jangan lari-lari gitu, Cha. Nanti kamu jatuh." tegur Wira.

Acha cengengesan, "Hehehe. Mau berangkat sekarang enggak?"

"Ntar lagi aja deh. Mama kamu lagi bikinin minuman. Masa tiba-tiba aku pergi?" balas Wira membuat Acha menyunggingkan senyum.

"Ya udah kalau gitu kita duduk di rumah dulu." kata Acha lagi.

"Emang pada mau ke mana sih?" tanya Mama Acha yang kembali dari dapur sambil membawakan segelas es sirup untuk Wira. "Nih, Wir."

"Makasih, Tante. Jadi ngerepotin." balas Wira seraya mengambil gelas tersebut.

"Mau kencan dong, Mama. Udah lama nih enggak jalan bareng."

"Perasaan minggu kemarin jalan bareng deh," timpal sang Mama.

"Hah? Enggak ah! Enggak jalan sama Wira." tukas Acha dengan segera.

Wira kemudian berdeham, "Jadi, kamu jalan sama siapa tuh minggu kemarin?"

"Itu lho, sama Riyan. Nemenin dia nyari kado buat Kira." balas Acha membuat Wira menganggukkan kepalanya paham. "Udah yuk. Udah minum kan? Yuk berangkat."

-US-

Waktu Kayla bilang, bahwa Wira dan Acha adalah pasangan yang selalu manis, mungkin Kayla memang benar. Tidak seperti Riyan dan Kira yang hampir setiap hari ribut, pasangan yang satu ini hampir jarang sekali terlihat bertengkar. Apalagi Wira. Mungkin, di antara anggota sweetchaos lainnya, Wira adalah anggota yang jarang kelihatan marah.

From Us To UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang