SISI LAIN SETELAH MELEWATI SELATAN

55 10 2
                                    

Sisi Selatan merupakan penggalan kalimat dari Sisi Selatan Surga, yang di mana bagian selatan itu adalah nama lain dari Neraka. Setelah genap setahun menulis novel ini di Ramadhan 1440 dengan tujuan one day one chapter, khusus di bagian ini saya ingin sedikit memaparkan analisis singkat (ya, anggaplah cocoklogi versi penulis) dari karakter-karakter yang ada di cerita ini, yuk mari ...

1. Mustakim Shirat

Asal mula karakter: Author Insert, gambaran utama penulis sendiri.

Arti nama: berasal dari penggalan ayat dari Surah Al-Fatihah 'siratalmustakim' di mana kalimat ini secara harfiah memiliki arti "jalan yang lurus". Mustakim di posisikan sebagai karakter yang diberikan pilihan jalan seperti apa yang akan dipilihnya dan ke mana arahnya ditentukan oleh dirinya sendiri. Akan tetapi di antara semua arah, Mustakim selalu diberi cobaan untuk tergoda melangkah menuju 'Selatan'. Selatan diartikan sebagai nafsu/godaan memikat yang digambarkan dalam wujud Seylamedina.

Awalan nama M dari Mustakim: berasal dari Middle = Tengah.

Awalan nama S dari Shirat: berasal dari Sentral = Central = Pusat.

Posisi karakter pada kompas: Mustakim Shirat menempati bagian tengah/pusat kompas.

Penjelasan singkat karakter: Mustakim diposisikan sebagai seorang/manusia yang menentukan ke mana langkahnya melangkah. Segala arah pun memiliki cobaannya masing-masing. Di satu sisi Mustakim sudah berdiri di jalan yang lurus (straight path) karena bersahabat dengan Akher, akan tetapi kehadiran Seyla dalam kehidupannya membuat langkahnya menjadi tidak mudah. Dia memiliki gaya hidup yang cenderung Individualis.

***

2. Akher Ardat

Asal Mula karakter: satu dari dua teman lelaki sewaktu penulis masih kuliah (karena waktu kami kuliah, lelaki hanya tiga orang saja). Bisa dikatakan karakter ini adalah orang yang dianggap penulis sebagai sahabat terdekatnya. Nama pemilik asli dari Akher Ardat juga berawalan A (namun penulis menjaganya tetap sebagai anonim).

Arti nama: Akher berasal dari plesetan Akhir, ataupun penggalan kata dari Akhirat/Kehidupan Abadi. Sedangkan Ardat berasal dari plesetan arti dari Ardi/Ard' yang memiliki arti Bumi. Secara harfiah karakter Akher Ardat digambarkan sebagai Akhir Kehidupan di Bumi atau Hari Akhir.

Awalan nama A dari Akher dan Ardat: berasal dari kata Above = Atas. Dalam hal ini atas adalah Langit.

Posisi karakter pada kompas: Akher Ardat menempati bagian atas dari kompas (penutup atas)

Penjelasan singkat karakter: Akher Ardat adalah sahabat sejati Mustakim, seorang yang selalu ada menjaga dan menuntunnya, kalaupun harus menunjukkan permusuhan dengan Dunya. Akher menunjukkan ketidaktertarikan pada Seyla meskipun tidak bisa mencegah Mustakim mencintai tulus wanita itu, karena Mustakim yang memiliki pilihan hidupnya. Keberadaan Akher bagi Seyla adalah perwujudan ketakutan karena Akher digambarkan sebagai Kematian/Hukuman/Hari Akhir. Akher memiliki kedekatan yang pasif dengan Ekhsanta. Akher Ardat adalah anggota Persaudaraan Hitam, yang saya gambarkan memiliki kemiripan dengan pergerakan negara khilafah.

***

3. Dunya Dimor

Asal Mula karakter: satu dari dua teman lelaki sewaktu penulis masih kuliah. Tidak seperti Akher, penulis kurang dekat dengan Dunya, bisa dikatakan keduanya adalah dua kutub saling berlawanan. Nama pemilik asli dari Dunya juga berawal D (namun penulis menjaganya tetap sebagai anonim).

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 22, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sisi SelatanWhere stories live. Discover now