BAB 11 - SEKSI SEKALI

64 9 0
                                    

Dragon House Karaoke Club - 11 Maret 2016, 23.59 WITA

Pernahkah kalian mengetahui atau mendapati seorang yang berulangtahun membelikan kado untuk dirinya sembari memohon pada kawan-kawan terdekatnya biar membawanya di tengah malam sesaat umurnya bertambah? Ya, Seyla melakukannya sejak duduk di bangku sekolah menengah dan kini umurya, mungkin 21, atau 12. Kue ulang tahun yang dipesannya kali ini berupa red black velvet forest. Paduan merah manis stroberi dan hitam coklat menggiurkan, Seyla rela merogoh duitnya demi memuaskan kebahagiaannya. Sementara menunggu malam pergantian usia, Seyla mengajak sahabat terbaiknya berpesta di sebuah klub karaoke. Dan wanita cantik ini memang hobi bernyanyi.

Awal kedatangan, Seyla bersama dua kawannya, dengan nama yang tidak penting disebutkan. Mereka, cantik-cantik dan seksi-seksi. Pilihan klub karaoke dari Seyla tidak tanggung-tanggung yang paling terkenal di penjuru kota, dengan fasilitas dan kenyamanan yang benar-benar memenuhi syarat hiburan tingkat dewi-dewi baginya yang cantik. Di malam gemerlap, Seyla mengenakan gaun malam berwarna burgundi dengan atasan kemben dan bawahan rok mini ketat yang sempurna menampakkan lekuk-lekuk tubuh indahnya. Sahabatnya terpukau dengan penampilan menakjubkan Seyla.

"Selamat ulang tahun, Seyla sayang!" dua sahabatnya yang lain mendadak muncul memberi kejutan sambil membawa red black velvet forest diterangi cahaya lilin. Seyla kegirangan dengan kue ulang tahun yang memang dipesannya sendiri, kemudian teman-temannya satu persatu dipeluk satu persatu diselingi sesi cipika-cipiki yang tidak boleh terlewatkan. Mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun sekedar membuat perasaan wanita yang ulang tahun ini terbang melayang. "Semoga di usia lo yang ke ... ini semua cita-cita dan harapan lo tercapai. Makin cantik, makin baik, makin gituh," kawan-kawannya terhenti lalu tergelak. "Gak usah kami sebut, lo pasti tahu. Dan semoga juga lo bisa dapetin pacar baru, Say. Masa sih seorang Seyla yang sempurna ginih betah jomblo muluh!"

Seyla sampai merona pipinya sewaktu sahabatnya menggodanya. "Siapa bilang gue jomblo, kalian aja yang kudet." Seyla mendengus, memalingkan wajah, melipat tangan di dada. Empat wanita cantik, yang sekali lagi tidak perlu disebut namanya, justru penasaran. Siapa pacar baru Seyla?

Dua jam yang lalu, Seyla dibuat gelisah karena pesan singkat yang dikirimkan dan panggilan yang dilakukan tidak kunjung mendapat balasan dari penerima di seberang sana. Seyla mengharapkan Mustakim hadir datang sebagai tamu laki-laki yang turut dalam pesta kecilnya malam ini. Seyla ingin memperkenalkan pemuda itu pada empat sahabatnya, mengenalkan laki-laki itu sebagai kekasihnya. Seyla tersadar dan merasa bodoh, kendati Mustakim tidak ingin terjebak dengan ajakan pesta ulang tahun ini dengan membaca situasi dan kondisi apabila menghadirinya, menyangka laki-laki itu bakal menjadi objek permainannya semata dan menganggap aneh jalan hidupnya yang sok religius.

"Ini kado ... pacar gue," ucap Seylaseparuh mabuk setelah menyesap banyak anggur merah. Seyla menunjukkan bendayang dikeluarkan dari tas kecilnya. "Awalnya gue ... dia hadir malam ini ...dia gak pengen ganggu dan ..." Seyla mulai linglung, empat sahabatnya pun sudahmabuk, dengan kue ulang tahun yang tadinya cantik kini berhamburan. "Alasannya tolol... kerja tugas besok ... malam 'bukan' dunianya ... gue diberinya ini." Seylaterhenyak di sofa. "Kata dia ... gue hilang arah."

... Bersambung ...

Sisi SelatanWhere stories live. Discover now