_37_

556K 53.9K 24.3K
                                    

Ghea keluar dari apartemennya pagi sekali. Dengan gontai, ghea berjalan menuju halte, namun langkahnya terhenti kala dirinya menemukan abi yang duduk manis di atas motor kebanggaannya.

Ghea hendak melewatinya begitu saja, sayangnya abi dengan gesit berdiri di hadapan ghea disertai senyum cerahnya.

"Bareng gue yuk?"

"Minggir."

"Ghe," abi memasang wajah memelas.

Ghea menatap abi sejenak, lalu berlalu tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Abi menatap kepergian ghea, ia mengacak pelan rambutnya.

°°°

Tiba disekolah ghea dikejutkan dengan kotak makan plus susu kotak favoritnya. Ghea meraih note yang sengaja di tempel di tutup tempat makan.

'Jangan lupa sarapan, ghea.'

Ghea menggelengkan kepalanya, ia lalu mengulurkan tempat makan itu kepada ami.

"Buat lo deh mi."

Ami yang tengah menyalin pekerjaan rumah menghentikan kegiatannya. "Kok buat gue? Dari siapa?"

"Orang gabut." balas ghea cuek. Ia melipat note tersebut lalu menyimpannya diantara selipan buku.

Ghea tidak mengetahui seseorang berdiri di jendela kelasnya hanya untuk memastikan apakah ghea menerima pemberiannya atau tidak.

Abi menghela nafas, menatap jari tangannya yang sempat terluka ketika menyiapkan bekal makanan untuk ghea.

'Jadi, gini rasanya? Percobaan pertama gagal, but i still have another chance.'

°°°

Ghea menelungkupkan kepalanya di atas meja. Saat ini dirinya berada di perpustakaan bersama teman kelasnya yang lain di karenakan guru bahasa Indonesia harus absen hari ini.

Ghea menyelesaikan tugas terlebih dahulu, jadi ia memilih bersantai. Lain dengan ami yang terlihat kesulitan dalam menganalisis puisi -tugas yang diberikan oleh sang guru.

Berulang kali ami terdengar mendesis karena tak kunjung menemukan jawaban.

Diam-diam abi duduk di kursi sebelah ghea, ia mengisyaratkan pada ami agar ami tetap diam.

'Minta sticky note.' seru abi tanpa suara.

Ami mengambil selembar sticky note miliknya lalu menyerahkannya pada abi.

'Semalam, rembulan bersinar redup.
Namun, setiap orang yang ku tanya menggelengkan kepalanya.
Mereka bilang, semalam rembulan bersinar sangat terang.
Setelah ku telusuri, ternyata aku menyadari satu hal.
Alasan mengapa aku merasa rembulan bersinar redup, karena rembulanku, tengah mencoba untuk meninggalkanku.'

Abi terkekeh pelan menyadari tulisannya yang sangat puitis. Setelah menempel kertas di buku tulis ghea, abi segera bangkit meninggalkan perpustakaan.

Tak berselang lama, ghea mengangkat kepalanya, ia menatap pintu perpustakaan dimana baru saja tubuh abi lenyap di baliknya. Ghea tau tadi abi duduk di sisinya, ghea hanya menunggu apa yang akan di lakukan oleh abi.

Ghea mencabut sticky note berisi tulisan abi. Tersenyum kecil, ghea kembali menyelipkan note tersebut dalam selipan bukunya.

Jika memang iya, mungkin kamu akan merasa redup hanya untuk sesaat. Karena mungkin, rembulan yang lebih terang akan datang padamu disaat yang tepat, abi.

°°°

Saat ini abi tengah berdiri di balkon kelasnya. Matanya mengawasi gerak gerik ghea yang tengah memainkan asal bola basket di lapangan. Kelas ghea tengah dalam pelajaran olahraga saat ini dan beruntungnya, di kelas abi tidak ada guru yang mengajar.

AbigheaWhere stories live. Discover now