_04_

573K 61.6K 26K
                                    

Pagi ini, karna abi bilang tidak bisa menjemput ghea, Ia diantar supir pribadi yang tidak tinggal dirumahnya.

Pukul enam lewat tiga puluh menit, ghea baru tiba disekolah. Sekolah sudah mulai ramai, beberapa yang mengenal ghea menyapa ghea dengan ramah. Sebelumnya sudah dibilang kan? Ghea hanya gadis biasa-biasa saja. Cantik juga ngga cantik banget. Pinter juga ngga pinter banget.

Pokoknya rata-rata lah. Jauh banget sama vanya dan penghuni kelas abi yang semuanya diatas rata-rata.

Ghea berjalan di koridor dengan santai. Ia masih belum menemukan keberadaan abi, terlihat dari tempatnya berjalan juga tidak ada abi dalam gerombolan enfant.

Ghea menghela nafas, ia masuk ke dalam kelas dan menemukan ami yang tengah bercengkrama dengan kekasihnya. Ets jangan salah, ami itu cantik, dan terparah pacar nya juga dari enfant.

"Pagi ghe." sapa ami ceria.

"Pagi juga." ghea meletakkan tasnya diatas meja karna Kursinya tengah diduduki oleh Farhan -pacar ami.

"Eh ghe, itu ada surat di kolong meja lo."

Ghea mengernyit, ia segera meraih surat tersebut dan membacanya diluar. Ami hanya menatap penasaran ke arah ghea, Farhan sendiri hanya bisa menghela nafas.

Ghea membaca isi surat dengan teliti. Isinya meminta ghea untuk pergi ke kolam renang indoor setelah pulang sekolah.

Ghea tidak dapat membendung rasa penasaran nya. Ia melipat kembali surat yang diterimanya, baiklah ia akan datang.

°°°

Abi

Bi, dimana?
Ngga sekolah?

Ga

Kenapa? Kok ngga ngabarin?

Di rs
Ga sempet

Kenapa sih bi? Kok cuek banget

Ga

:(

Kenapa hapus pesan dari vanya?

Ghea tersenyum getir, abi sudah mengetahui nya ternyata.

Iseng

Iseng?

Iya

Ghe, astaga.
Harusnya kamu liat situasi, vanya lagi sakit, kalo yang sebelumnya fine lah.

Udah?

Ghe, aku minta pengertian nya, tolong
Vanya itu sahabat aku, dia udah kaya adik aku sendiri.

Iya

Setelah itu ghea mematikan ponselnya. Ami yang disebelah nya menoleh, "ngga ngerjain tugas ghe? Tinggal lima belas menit lagi loh."

Ghea menyodorkan bukunya yang sudah dipenuhi oleh soal dan rumus-rumus. "Otak gue lagi encer."

Ami tersenyum senang, dengan cepat ia meraih buku ghea dan melengkapi jawaban yang belum ia kerjakan. Setelah selesai ami mengembalikan buku ghea, ghea menerimanya dan menyandarkan kepalanya di pundak ami.

"Mi jan tinggalin gue ya."

"Apaan si ghe, ngaco ah." ami kini tengah berbalas pesan dengan farhan.

"Gue cuma takut lo pergi gitu, lo tau kan kita temenan dari smp. Kalo farhan minta lo pergi jangan ya mi. Hidup gue udah sepi, nanti makin sepi kalo ngga ada lo."

AbigheaOnde as histórias ganham vida. Descobre agora