Hidden part

513K 53.3K 15.2K
                                    

°°°

Abi duduk termenung di mini bar markas enfant, tatapannya mengarah pada gelas berisi jus di hadapannya. Tangan abi mengacak pelan rambutnya, sedikitpun ghea tidak pernah pergi dari fikirannya.

Fajar yang tengah berbincang bersama dion menarik diri ketika melihat abi yang dari tadi hanya terdiam.

"Bi, kenapa?" tegur Fajar setelah memposisikan dirinya di kursi tak bertuan samping abi.

Abi menoleh, ia tersenyum kecil pada Fajar, lalu kembali mengalihkan pandangannya.

"Jar."

"Oit?" Fajar tampak fokus menuang minumannya.

"Apa yang akan lo lakuin kalau dipaksa ngelepas orang yang lo sayang?"

Fajar yang belum mengerti arah pembicaraan abi menoleh sekilas, "ya gue nggak mau lah, gila aja."

Tidak lama Fajar tersadar, gerakan tangannya kontan berhenti. Ia menatap abi dengan intens. Abi terkekeh pelan menyadari reaksi fajar.

"Gue nggak kuat jar." abi menenggak pelan jusnya. "Gimanapun, ghea orang penting di hidup gue, gue harus apa?"

Fajar bungkam, ingin mendengar lebih jauh mengenai keluh kesah abi, karena jujur, pertanyaan yang sempat abi layangkan menamparnya dengan keras.

"Terlepas dari ghea yang buat rafa pergi, ghea tetap orang yang gue sayang jar. Ghea sama posisinya kayak cewe yang lo sayang saat ini di hati lo, bedanya ghea di hati gue. Makanya gue tanya sama lo gimana rasanya di paksa ngelepas orang yang lo sayang, dan jawaban lo, cukup buat gue tertampar. Gue sayang ghea jar, tapi gue malah lukain dia." abi menghela nafas berat.

"Ghea, nggak sekuat yang kalian bayangkan, makanya gue marah besar sama kalian karena buat ghea tenggelam. Ghea sendirian jar kalau lo mau tau. Di Jakarta yang seluas ini, dia sendiri, lo bisa bayangin nggak gimana kesepiannya ghea sekarang?"

"Ohh, gue lupa bilang, kue yang gue bawa setiap kumpul, itu dari ghea. Bayangin deh, gimana sakitnya gue waktu liat tatapan terluka ghea karena teman pacarnya nggak bisa menerima kehadiran dia. Gue bilang gini bukan untuk minta lo maafin ghea. Tapi gue, abi, teman lo sendiri minta tolong sama lo untuk berhenti bully ghea ya? Walaupun kalau lo nggak bully ghea masih ada yang lain, seenggaknya bisa mengurangi beban ghea walau sedikit. Bilang sama yang lain, gue duluan."

°°°

Ghea menatap cemas ke arah ponselnya. Pesan yang ia kirim beberapa menit yang lalu sudah dibaca. Hanya di baca tanpa balasan.

Taksi yang ghea tumpangi berhenti sesuai tujuan yang ghea sebutkan sebelumnya. Ghea membayar tarif perjalanan, lalu berjalan memasuki taman.

Taman sore ini tidak terlalu ramai. Ghea mempercepat langkahnya, ia menatap sekitar. Langkahnya terhenti ketika menemukan seseorang yang ia cari berdiri beberapa meter di hadapannya.

Ghea melanjutkan langkah, ia berhenti tepat di samping seseorang yang tampak menunggunya.

Sore ini, disebuah dermaga tua, ghea menemui Rio.

Menyadari kedatangan ghea, Rio menoleh sekilas lalu kembali membuang pandangannya. Rio menurunkan masker yang ia kenakan.

"Kenapa?" tanya Rio.

"Gue mau minta maaf yo. Maaf karena buat rafa pergi."

Rio menarik satu sudut bibirnya. Matanya menerawang jauh. "Maaf ya? Gue benci banget denger kata maaf keluar dari mulut lo ghe."

"Tapi yo." ghea menatap lekat rio, ia tidak mempedulikan ucapan menusuk yang rio layangkan. "Kenapa harus abi? Kenapa harus abi? Emangnya nggak cukup ya dengan gue nggak ikut campur tentang enfant?"

Rio bungkam, satu tangannya mengepal.

"Kesalahan gue sefatal itu ya?" ghea kini membuang pandangannya. "Awalnya gue marah banget sama abi yo, gue bingung. Kenapa tiba-tiba, apa mungkin karena abi masih suka sama vanya?"

"Waktu gue tau abi disuruh memilih antara gue atau teman-temannya, gue nggak bisa ngomong apa-apa. Semua cacian, semua amarah yang gue pendam nggak bisa keluar satu katapun, karena gue tau, abi lebih butuh sahabatnya di banding gue. Tapi Yo, sebelum lo mengajukan pertanyaan itu, lo pernah merasa sedikit kasian nggak sama gue? Abi kehilangan gue masih ada kalian, sedangkan gue? Gue kehilangan abi, gue nggak punya siapa-siapa yo." tangan ghea meremas tali sling bag yang ia kenakan.

"Kadang gue iri sama vanya, dia punya lo, abang yang selalu ada buat dia. Dia punya abi yang siap kapanpun belain dia. Dan dia punya enfant untuk mencari hiburan. Sedangkan gue? Gue sendiri yo." Ghea menghela nafas, ia kembali menatap rio.

"Lo nggak tau ghe."

Ghea terkekeh, "apa? Apa yang gue nggak tau yo? Apa alasan lo benci gue selain buat rafa pergi? karena gue rebut abi dari vanya? Atau-"

"karena gue suka sama lo ghe." Rio menatap ghea.

Ghea tertegun. "M-maksud lo?"

"Alasan gue benci sama lo, karena gue benci suka sama lo ghe. Karena gue benci liat rafa dan abi berhasil menaklukkan lo. Puas?"

Ghea tersenyum meremehkan. Tanpa kendali tangannya terangkat untuk menampar pipi rio.

Keras, yang ghea harap mampu menyadarkan rio atas apa yang diperbuatnya terhadap hidup ghea. Kali ini ghea tidak takut sedikitpun akan sosok rio di hadapannya.

"Bajingan lo yo. Lo bisa anggap tamparan itu sebagai syarat supaya gue tutup mulut tentang apa yang lo confess hari ini."

"Ghe-"

Ghea mengangkat satu tangannya, meminta rio berhenti berbicara. "Lo, sumpah gue bingung harus ngomong apa. Rio lo- gini cara lo suka sama seseorang yo? Gila ya. Gue hampir gila mikirin salah gue sebanyak apa sama lo, tapi nyatanya?"

"Lo bisa anggap lo nggak ngomong apapun sama gue. Gue harap, saat lo menemukan seseorang yang berhasil ganti posisi gue, lo bisa bersikap lebih baik ya yo. Karena nyatanya yo, liat orang yang lo sayang bahagia lebih baik daripada harus liat dia menderita. Gue pamit yo."

Ghea menghentikan langkah, sedikit menolehkan kepalanya. "Oh satu lagi, rafa akan pulang secepatnya."

°°°

Sedikit kannn

Ini hidden part yang menjelaskan alasan kenapa Rio benci sama ghea,

Betapa frustasinya abi karena nggak bisa ada di sisi ghea

Dan sebuah informasi kalau rafa akan kembali, kyaaaa

Gimana gimana?

Kalau kalian suka sama seseorang, bakal sekejam Rio nggak sih kalau ternyata orang yang kalian suka jadian sama temen sendiri?

Apakah cerita ini terlalu complicated?

Jangan lupa follow ig lapak aku @/novelnbalone dan ig aku
@/karinaaolia_

see ya next part semua! Ayo vomment dulu baru aku up next partnya.

Ch.

Selasa, 12-05-2020

AbigheaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora