NEW - 40

32K 1.8K 79
                                    

!!NEW VERSION!!

!!Cerita ini sudah TAMAT!!

!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bioku!!

.

.

.

Seakan belum ada kata puas bagi sang pencipta menguji jalan hidupnya. Ibarat tokoh wayang yang masih harus dipapah dan dituntun untuk bergerak oleh sang dalang sedemikian rupa, melakukan seperti apa yang diinginkannya, mengatur alur cerita yang telah ia susun. Dan saat ini alur cerita tersebut memasuki alur konflik.

Sudah kesekian kalinya El bertatap muka dengan seorang wanita yang sayangnya adalah ibu kandungnya—Risma—yang sudah lama El tidak anggap ada lagi, dan kali ini El juga harus bertatap muka secara langsung dengan seorang pria gagah yang duduk di sampingnya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Ferry Irawan Salim—suami sekaligus ayah tiri El.

Ayah tiri? El benci dengan label pria itu.

Yang El ketahui, Ferry adalah seorang Investor yang tertarik untuk menanam saham di berbagai perusahaan Tbk. Salah satunya Orang Muda Group—dimana El bekerja dan sayangnya El baru tahu setelah ia naik jabatan pada saat itu.

Pernah suatu ketika El bertemu dengan Ferry saat ada event dari salah satu perusahaan Tbk yang bekerja sama dengan perusahaan El. Namun pada saat itu EL hanya sekilas bertemu dengan Ayah tirinya itu karena El memang sengaja menghindarinya.

Ayah tiri—apakah El harus mengakuinya dimana kehadiran pria itu menjadi salah satu kehancuran masa depan ayahnya pada saat itu? Mengingat masa kelam itu—sungguh El tidak ingin lagi mengingatnya. Bahkan kalau bisa El ingin sekali menghapus ingatannya agar hatinya tak lagi terluka.

Sampai ia bertatapan dengan pria itu kini, El sama sekali tidak pernah menganggapnya sebagai seorang Ayah tiri—ataupun seorang cameo di dalam kehidupannya. Mencoba untuk tidak mempedulikannya sedikitpun terhadap pria itu walau diawal ia menyambut El dengan hangat.

El berharap sekali dua tokoh dalam hidupnya itu hanyalah kepingan masa lalu yang seharusnya tidak lagi muncul di masa depannya.

Tapi sekarang, ia duduk berhadapan dengan dua orang itu dengan tatapan penuh arti. Mereka memilih sebuah kedai kopi di lantai dua tepat di samping toko kue Risma. Tepat di sudut ruangan mereka memilih meja di sana, lalu mereka tampak terdiam beberapa saat dengan pikiran masing-masing. Belum ada yang berani membuka suara mereka satu sama lain.

Tidak jauh dari posisi mereka--Adit, Ruby, Milly dan Nathan menyaksikan kebisuan mereka. Fakta yang belum lama mereka ketahui juga membuat mereka tidak berani berkomentar apapun. Terutama Nathan dan Milly—khususnya Nathan. Tak ia sangka ibu sambung yang ia selalu kagumi sebagai seorang malaikat tanpa sayap ternyata memiliki masa lalu kelam dengan El—anak kandung yang ia tinggalkan demi ayahnya.

Anak kandung—fakta lain yang dimana ibunya itu menutupi kebenaran bahwa El adalah kakak tirinya.

Nathan menyeringai, cukup terguncang ketika ia mengetahui kebenaran itu.

"Apa kabar El?" akhirnya Risma membuka suaranya. Dengan senyuman setipis kapas El masih bisa melihat senyuman itu.

Senyuman yang berhasil menyayat hatinya.

"Keadaanku semakin baik setelah kau pergi,"

El membalas senyuman Risma, senyuman yang tampak meyakinkan bahwa El jauh lebih baik setelah wanita itu pergi dari kehidupannya. Secara tidak langsung ia membuktikan bahwa tanpa kehadiran wanita itu El mampu bangkit.

TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang