NEW - 49

12.4K 808 14
                                    

!!NEW VERSION!!

!!Cerita ini sudah TAMAT!!

!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bioku!!

.

.

.

Setelah pembicaraan tentang kuliah di Perancis, Adit tidak menyinggung hal itu lagi. Adit membicarakan hal lain tentang sesuatu yang menyenangkan dan seru saat Adit dan Milly menikmati sarapan mereka. Adit memang terlihat sengaja melakukan itu untuk ia lupakan. Milly melihat kakaknya berat mengijinkannya pergi.

Milly mengerti akan hal itu—iya, Milly mencoba untuk mengerti. Tapi ia tidak mengerti dengan sikap El yang pagi ini membuatnya tidak habis pikir. Milly seakan seorang hama atau parasit. Entahlah Milly merasakan hal itu karena El tidak mau melihat Milly sama sekali.

El sudah siap dengan sebuah tas besar lalu ia mengatakan bahwa ia akan pulang dan tidak akan ke tempat tinggalnya selama beberapa hari. Saat tatapan mereka bertemu di meja makan, El sengaja menghindar darinya dan bahkan secepat mungkin ia menghindari tatapan Milly yang seakan Milly adalah sesuatu yang hanya dengan melihatnya saja akan menyebab sesuatu hal yang bisa membuatnya..

Lupakan—Milly memaksakan dirinya di dalam pikirannya untuk melupakan pria itu.

Walau hatinya berdenyut nyeri.

"Melamun lagi," Ruby tahu bahwa ia sudah terbiasa melihat sahabatnya sering melamun di sampingnya. Tapi Ruby mulai jengah karena Ruby tahu alasan sahabatnya itu melamun sejak jam kelas sedang kosong karena kelas meeting.

"Apa Kak El kembali mencari masalah baru?" tanya Ruby setelah menghabiskan minuman di botolnya.

"Kak Adit tidak mengijinkanku kuliah di Perancis,"

Ruby terkesiap—ia pikir Milly memikirkan pria dingin itu. Ternyata dugaannya salah. "Kenapa Kak Adit nggak ijinin?"

"Terlalu jauh katanya," Ruby mengangguk mengerti. Mengetahui keadaan Milly yang hanya tinggal bersama Adit, memang akan berat untuk Adit ijinkan.

"Aku mengerti. Memang pasti berat untuk Kak Adit sendiri—kamu adik satu-satunya dan seorang perempuan pasti Kak Adit akan mencemaskanmu. Aku akan merasakan hal yang sama jika aku berada di posisi Kak Adit."

Milly hanya mengangguk lesu.

"Coba saja kamu buka situs institut musik di Jakarta lagi untuk menggali informasi lebih banyak. Siapa tahu apa yang kamu cari memang ada di sana. Akan membantumu mencari informasi tambahan." Tawar Ruby dengan senang hati. Ia tidak ingin Milly mengalami kesulitan untuk memilih masa depannya.

Apa yang dikatakan Ruby benar. Milly akan mencoba menggali informasi lagi mengenai tempat kuliah di jakarta.

Namun inti permasalahannya bukanlah tempat kuliah yang mereka bicarakan barusan.

Pria dingin dengan segala sikapnya tadi pagi lebih menyita pikirannya. Tapi Milly tidak menceritakan kegundahannya pada Ruby. Milly harap ia bisa mengalihkan pikirannya dengan menggali informasi tentang tempat kuliahnya.

*****

Malam ini El pulang ke apartemennya. Ia ingin menjernihkan pikirannya dari bayangan Milly yang ingin pergi darinya. Iya, El tahu keinginan Milly pergi hanyalah untuk mengenyam pendidikannya, tetapi El merasa kalau Milly akan pergi untuk selama-lamanya.

TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)Where stories live. Discover now