NEW - 55

11.8K 976 34
                                    

!!NEW VERSION!!

!!Cerita ini sudah TAMAT!!

!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bioku!!

.

.

.

Milly terbangun dari tidurnya setelah ia kelelahan menangis. Suasana sunyi dan sepi karena waktu sudah menunjukkan dini hari.

Mata bengkaknya memaksa Milly untuk membuka sebisa mungkin. Rasa perih dan nyeri menyatu hingga Milly tak kuasa menyentuh matanya secara perlahan. Terlalu perih. Lalu ia teringat mengapa matanya bisa sakit dan bengkak seperti ini.

Aku dan El melakukan perjanjian..

Aku melakukan ini semua agar Milly tidak tersakiti..

Dada Milly kembali nyeri mengingat ucapan Adit malam itu, dan teringat kembali saja air mata Milly dengan mudah kembali menetes.

Sakit, begitu yang dirasakan Milly hingga ia menyentuh dadanya.

Menangis juga membuat tenggorokannya kering. Milly beranjak dan melihat botol minumnya kosong. Dengan langkah lesu ia menuju pintu dan membukanya hingga El muncul dengan sebuah botol...

El?

Milly terperanjat hingga ia hampir saja menjatuhkan botol minumannya digenggamannya.

Buru-buru Milly hendak menutup pintu. El tidak boleh melihatnya kacau walau El sudah melihatnya.

Sebelum Milly berhasil menutup pintu, satu kaki El berhasil menghalangi pintu terbut lalu ia mendorong pintu hingga Milly ikut terdorong dan kembali terperanjat atas perbuatan El.

Beruntung El sudah lebih dulu menarik pinggangnya sebelum Milly terjatuh.

"Maaf," El mengucapkan permohonan maafnya namun Milly memilih tidak menggubrisnya, ia buru-buru berdiri dan meminta El untuk keluar dari kamarnya. "Pergilah!"

"Aku tahu pasti kamu akan keluar kamar untuk mengambil minum. Jadi aku sudah menyiapkan botol minuman untukmu," Milly kembali tidak menghiraukan penjelasan El dan ia kembali mengusir El. "Terima kasih, sekarang pergilah, selamat malam."

"Kenapa kamu terus mengusirku?" Tanya El dengan tatapan tajam dan Milly menunduk gelisah.

"Sepertinya kita perlu bicara,"

"Tidak ada yang perlu dibicarakan kak," tepis Milly dan kembali mengusirnya. "Keluarlah! Aku ingin beristirahat."

"Aku tidak mau," El menggeleng pelan.

"Kalau gitu aku akan panggil kak Adit untuk mengusir kakak," ancam Milly walau ia ragu. Ia pun juga tidak ingin melihat Adit dan Adit tidak boleh melihat keadaannya seperti saat ini.

"Panggil saja! Kita lihat apa Adit akan ke sini untuk mengusirku atau sebaliknya,"

"Maksudnya?"

Belum selesai Milly mencerna maksud ucapan El barusan, pria berjaket hitam itu melengos lalu melemparkan dirinya ke atas kasur Milly dan ia memejamkan mata di sana. Milly spontan menghampiri pria itu lalu menariknya supaya menjauh dari tempat tidurnya.

"Kak jangan tidur di sini! Tidur di kamar kakak saja sana!" Milly berusaha menarik El dengan sekuat tenaganya hingga ia menggeram karena El sama sekali tidak beranjak, namun tenaganya kalah dengan El yang langsung menarik Milly dengan sekali tarikan hingga Milly terjatuh di atas tubuh El.

TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)Where stories live. Discover now