NEW - 30

21.4K 1.2K 12
                                    

NEW VERSION!!

!!Cerita ini sudah TAMAT!!

!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bio-ku!!

.
.
.

Pagi ini hati Milly berbunga-bunga. Adegan ciumannya bersama El terus mengulang di kepalanya. Seperti kaset rusak. Tapi Milly sangat menyukainya dimana adegan tersebut seakan baru saja ia alami.

Milly sudah siap dengan seragam sekolahnya. Bergegas ia keluar dari kamar dan menemukan sosok Adit yang juga sudah rapih berada di dapur. Pagi ini Bi Ana tidak ke rumah, sehingga Adit lah yang menyiapkan sarapan untuk mereka.

Nasi goreng seafood menjadi andalan Adit ketika ingin menyiapkan sarapan. Milly mencium aroma nasi goreng itu dengan sukacita.

"Banyak sekali Kakak buat. Emang yakin bakal habis?" Milly berkomentar ketika nasi goreng itu Adit letakka di atas meja makan. Porsi nasi goreng yang dibuat Adit bisa melebihi dua orang.

"Nanti El juga datang."

Diam-diam bibir Milly tersenyum mendengar nama El.

El akan ke rumah. Milly langsung menatap dirinya dengan seragamnya yang masih terlihat rapih. Tangannya naik untuk menyisir rambut panjangnya. Tubuhnya juga sudah wangi berkat parfum yang dibelikan oleh Ruby. Kini Milly sudah siap bertemu dengan El.

Sesuai dengan ekspektasi Milly, El datang dengan pakaian yang sudah rapih; kemeja putih, celana panjang licin berwarna hitam, serta dasi yang belum tersimpul sempurna bertengger di leher jenjang El.

Kehadiran El dihadiahi tatapan sang pemilik rumah. Seperti biasa, Adit hanya mengendikan dagu sebagai tanda ia menyuruh El langsung menikmati sarapannya. Sementara Milly—gadis itu terpaku menatap pria itu. El membalas tatapan Milly yang berbinar.

Namun El tidak menghiraukan tatapan Milly, justru pria itu menarik kursinya lalu duduk tanpa mengacuhkan Milly yang masih menatapnya dengan tatapan getir.

Milly tertegun atas sikap El padanya saat ini. Pria itu—ia kembali seperti dulu—seperti dimana ia tidak menganggap Milly ada di sekitarnya, seperti sesuatu yang tak dapat dilihat melalui kasat mata.

Milly mencoba untuk berpikir positif, melihat adanya Adit diantara mereka kemungkinan besar El hanya sedang menjaga sikapnya. Begitulah yang dipikirkan Milly.

Mereka mulai menikmati sarapan mereka. Pembicaraan terdengar dimana El dan Adit sedang membahas pekerjaan mereka yang mengalami kendala. Seperti biasa, Milly hanya menyimak pembicaraan mereka meski ia tidak mengerti maksud pembicaraan mereka. Tapi yang Milly tangkap, mereka mengalami masalah pekerjaan.

Selama mereka sibuk berbicara, diam-diam Milly memperhatikan El. Kharismanya selalu berhasil membuat Milly terpesona. Gaya bicara dan tatapan tajam El juga selalu berhasil membuat detak jantung Milly sulit ia kendalikan.

Disaat tatapan mereka kembali bertemu, Milly lagi-lagi tertegun melihat El kembali tidak mengacuhkannya.

El yang menyebalkan dan hangat semalam, pagi ini ia kembali lagi dengan sosok dinginnya yang sulit Milly jangkau.

"El, nanti antar Milly ke sekolah dulu ya? Masih keburu kan?" Adit bertanya kepada El yang kini sedang sibuk memainkan ponselnya. Milly mendongak mendengar namanya disebut Adit.

Lagi dan lagi Milly dibuat terkejut mendengar jawaban El, "Tidak bisa Dit. Kalau gitu aku duluan saja." Ujar El dengan nada begitu dingin—agak ketus.

TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang