9

3.1K 468 93
                                    

"Kau ini kebiasaan sekali sih. Aimi baru saja tidur. Mengganggu saja."

Sasuke mengomel setelah berhasil menjauhkan Sakura dari putrinya yang nampak tak terganggu akan kedatangan perempuan itu. Aimi masih tertidur cantik di tempatnya.

"Ya maaf, Kak. Aku kan tidak tahu. Tadi aku hanya khawatir dengan Aimi," ujar Sakura dengan kepalanya yang sedikit menunduk.

"Dari mana kau tahu Aimi di sini?"

Sakura kembali mendongakkan kepalanya. "Tadi aku ke rumah, lalu Bibi Mikoto cerita semuanya. Ya sudah, aku langsung ke sini saja."

"Kenapa tidak tunggu sampai besok? Ini sudah malam, lagipula keberadaanmu di sini tidak banyak membantu, yang ada hanya akan mengganggu."

"Hmm ... bilang saja mau sekalian pacaran. Aku sudah tahu bagaimana modusmu, Kak. Bibi juga tadi bilang kalau ada pacarmu di sini." Sakura memanyunkan bibirnya, lantas menoleh pada perempuan di samping Sasuke yang sedari tadi hanya diam saja. "Ah, apa kau pacarnya kakak tua ini?"

"H-hah ... apa?"

Hinata gelagapan, tak siap dengan pertanyaan yang terlontar barusan.

"Bukan pacar, tapi calon istri." Sasuke yang menyahut, dan langsung mendapat sikutan dari si bungsu Hyuuga hingga membuatnya sedikit meringis ngilu.

Mata Sakura terlihat berbinar, kemudian beranjak dari tempat ia duduk untuk berpindah ke tengah-tengah Sasuke dan Hinata.

"Benarkah? Sepertinya kau masih muda, jangan-jangan kita seumuran. Kenapa kau mau jadi istrinya? Dia sudah tua loh, anaknya juga sudah dua."

Sasuke tanpa segan menjitak kepala dengan helaian merah muda itu. "Sembarangan saja kalau bicara. Dia itu lebih tua darimu, sopanlah sedikit. Kalau kelakuanmu masih bar-bar begini, mana ada lelaki yang mau denganmu."

"Ish ... apa sih? Aku kan hanya ingin tahu." Sakura mengusap kepalanya yang barusan kena jitakan sebelum kembali fokus pada Hinata. "Oh iya, kita belum berkenalan. Namaku Haruno Sakura, aku adik sepupunya Kak Sasuke," ujarnya seraya mengulurkan tangan kanannya.

Hinata menyambut ragu uluran tangan Sakura. Sedikit tidak menyangka kalau ternyata perempuan itu adalah saudara Sasuke juga. "Hyuuga Hinata. Senang berkenalan denganmu." Meski begitu, Hinata tetap menyambut baik uluran tangan itu, tak lupa ditambah senyuman semanis madu.

"Aku juga senang bisa berkenalan denganmu, Hinata. Tapi, aku benar-benar masih penasaran kenapa kau mau dengan kakakku yang satu ini."

"Hey, sudah kubilang kalau Hinata itu lebih tua darimu, panggil yang sopan," protes Sasuke.

"Memangnya setua apa sih? Paling juga hanya selisih 1 atau 2 tahun saja. Iya kan, Hinata? Berapa usiamu?"

"27 tahun."

"A-apa?" Sakura nampak terkejut. "T-tidak mungkin. Jadi, kita selisih 5 tahun? Tapi ... kenapa wajahmu masih imut begini?" ujarnya terbata. Sementara Hinata hanya mengangguk canggung dan sedikit tersipu.

"Sudah ku bilang. Wajahmu saja yang boros, dan apa-apaan rambutmu ini?" Sasuke sedikit menjambak rambut berwarna merah muda milik Sakura. "Sejak kapan rambutmu jadi merah muda begini? Mau meniru ninja perempuan di animanga yang sering Yuu tonton, ya? Tidak cocok tahu. Menggelikan." Kembali Sasuke mengejek sepupunya yang cerewet itu.

"Kakak tidak tahu mode, ya? Artis kok ketinggalan zaman. Cih." Sakura membalas, kemudian kembali lagi pada Hinata. "Mmm ... Kak Hinata—"

"Panggil Hinata saja tidak apa-apa. Rasanya agak aneh juga aku dipanggil kakak," potong Hinata.

Crush On YouΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα