[Follow dulu, yuk biar lebih dekat 😊]
~Palsu tak selamanya menipu~
***
Apa yang begitu dinanti ketika usia kalian telah menginjak angka tujuh belas tahun?
-Menambah koleksi mantan
-Menorehkan banyak prestasi di sekolah
-Pas ultah ngadain pesta besa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kamu pelatih di sini?" Lelaki jangkung berpakaian rapi itu mendekati Melody.
"Lo yang kemarin itu, 'kan?" Melody tak mampu menutupi rasa bahagianya. Di tengah-tengah orang yang masih asing untuknya, kini ada seseorang yang di kenalnya juga.
Wajah Awan memerah. Hatinya menghangat mendengar penuturan Melody. Ternyata ada orang yang mengingatnya. "Iya, aku Awan. Makasih ya, udah nolongin aku waktu itu."
"Sama-sama. Gue sama kayak lo, anggota baru."
"Wah, berarti kita bakalan sering ketemu dong. Boleh aku jadi temen kamu?"
Melody menganggukkan kepalanya. "Boleh. Gue juga di sini nggak kenal siapa-siapa, soalnya temen-temen gue pada nggak mau ikut."
"Perhatian semuanya! Bentuk formasi lingkaran lalu duduk, kita perkenalan dulu." Perintah ketua ekskul karate.
Serempak semua anak-anak berpakaian putih itu mengikuti intruksi. Awan memilih berdiri di samping Melody. Kemudian satu persatu anggota baru memperkenalkan diri.
"Baik, setelah perkenalan tadi kami akan memberikan tes ketahanan fisik untuk kalian semua. Kami ingin melihat seberapa kuat kalian di awal supaya memudahkan kami melatih. Saya juga mau bertanya, ada yang punya penyakit berat? Tenang, kami tidak akan mengeluarkan kalian, kamu hanya ingin mengevaluasi dan berjaga-jaga jika suatu saat ada kejadian tidak terduga kami bisa memberikan pertolongan secepatnya."
Kegiatan berlanjut sampai ke tahap ketahanan fisik. Semuanya berbaris di lapangan outdoor melakukan pemanasan sebelum tes. Melody yang pernah berada di posisi ini melewatinya dengan tenang. Sabuk coklat/hitam sudah ia sandang dulu.
Melody kembali menjadi pusat perhatian setelah berhasil mengikuti tes ketahanan.
Sementara di lapangan, sorak-sorai mewarnai jalannya pertandingan. Di pertemuan pertama di semester baru, anggota ekskul basket. Adnan yang menjabat sebagai ketua ekskul basket menjadi primadona lapangan.
Kelihaiannya dalam mengolah bola tak perlu di ragukan lagi. Di menit pertama pertandingan Adnan langsung mencetak skor.
"Nan!" Seorang lelaki berambut keriting mengode Adnan agar memberikan bola padanya. Adnan pun meleparkan bola di tangannya.
Kekompakan tim SMA Gemilang patut di acungi jempol. Permainan mereka kerap di tunggu pencinta basket dari semua kalangan.
Prittttt …!
Wasit meniup peluit tanda pertandingan telah berakhir. Pendukung SMA Gemilang bersorak gembira. Mereka kembali menjadi pemenang.
Adnan tidak memghiraukan perkataan teman sejak taman kanak-kanaknya itu. Matanya menjelajah seantero lapangan, melacak keberadaan gadis penyuka tahu susu itu.