IP-7

532 45 0
                                    

Mungkin yang baca update ini bingung karena sama kayak yang kemarin. Maaf ya, kemarin aku nggak perhatiin part-nya dan langsung up. Ternyata ada kesalahan teknis.

Bab 6 udah aku perbarui, silakan baca ulang.🙏🙏🙏

Setelah lama mendekam di rumah sakit, hari ini tepat tiga bulan pascakoma Melody akhirnya bisa menghirup udara bebas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah lama mendekam di rumah sakit, hari ini tepat tiga bulan pascakoma Melody akhirnya bisa menghirup udara bebas.

Senyuman terulas sempurna di bibir tipisnya. Sekarang tidak ada lagi makanan hambar dan juga impus di tangannya.

"Senengnya anak Mama ini." Melody menghentikan aktivitasnya memandangi keindahan di luar jendela mobil untuk beralih menoleh pada Mayang.

"Banget! Habisnya, bosen di rumah sakit mulu. Pengen sekolah terus ketemu teman-teman." Dan nggak mau terus-terusan ketemu si Akar, lanjut Melody dalam hati.

Bayangkan saja, selama tiga bulan penuh Adnan mengunjunginya di rumah sakit. Tak jarang juga dia menginap. Melody bahkan sampai bosan melihat wajahnya.

Pokoknya keinginan terbesar Melody dalam waktu dekat adalah menyingkirkan Adnan dari segala aspek kehidupannya. 

Hidupnya yang sudah kacau akan tambah kacau kalau Adnan masih berkeliaran di sekitarnya.

"Ma, besok aku langsung sekolah, ya?"

"Emangnnya kamu nggak capek? Sekolah bolehin kamu izin tiga hari lagi."

Melody menggeleng. "Udah kelamaan izin. Lagian Ma … Maya perlu adaptasi sama lingkungan sekolah. Di tambah ingatan Maya juga belum pulih."

Mayang menghela napas. Kejadian itu benar-benar menjadi pukulan besar baginya dan suami. Kelalaian mereka dalam menjaga putrinya.

Mereka kira Maya telah dewasa dan tidak perlu pengawasan mereka lagi. Tapi nyatanya salah. Harusnya ia dan suami tak lepas untuk memantau keamanan putri mereka.

"Yaudah, Mama nurut kemauan kamu aja." Mayang mengusap lembut kepala anaknya. "Mama hanya minta satu hal sama kamu, sayang."

"Apa?"

"Jangan telat kasih kami kabar kalau kamu mau pulang telat atau jalan sama teman-teman kamu. Mama takut kehilangan kamu. Mama nggak akan sanggup liat kamu terbaring di rumah sakit lagi." 

Air mata runtuh bercucuran dari netra Mayang. Melody yang melihatnya jadi tidak tega. Tangan Melody terangkat untuk menghapusnya. "Iya, Maya janji."

*** 

Melody tersenyum menatap tampilannya di cermin. Seragam sekolah berwarna putih lengkap dengan cardigan biru yang di bagian dada kirinya terdapat lambang khas SMA Trisakti. Dari leher sampai bagian kancing berwarna putih dan ada dua kantung di depan bawah.

Lalu di lehernya terpasang dasi pita berwarna abu-abu yang senada dengan roknya. Di lengan bawahnya juga ada dua garis putih. Kaus kaki belang abu putih semakin mempercantik penampilannya. Secara keseluruhan Melody sangat menyukai seragam sekolahnya.

IDENTITAS PALSUWhere stories live. Discover now