Chapter 10

11.4K 678 0
                                    

"Jadi?" Andi dan Evelyn saling melirik dan kemudian Evelyn mengangguk kecil kearah Andi  "well, gue sama Evelyn udah kenal cukup lama"Kata Andi yang dibalas anggukan dari Evelyn.

"Oo gitu" Jeslyn menyeruput kopinya dan melirik Evelyn "Bang Andi itu sepupu gue, kita tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Cukup sedang" Evelyn mengangguk kecil "Btw gue ke toilet dulu yah" pamit jeslyn.

Andi melirik Evelyn "Gimana?" Dahi Evelyn mengerut "Ck, kalau ngomong tuh suka gantung" Andi terkekeh kecil dan mengacak-acak rambut Evelyn " Udah mendingan kamu?"

"Cukup baik hari ini" katanya sambil memberi jempolnya.

Jeslyn sudah kembali dari toilet, satu jam mereka habiskan waktu untuk mengobrol. Evelyn meminta undur diri untuk pulang, sedangkan jeslyn dan Andi menawarkan tumpangan namun, dasarnya Evelyn yang keras kepala justru menolak ajakan pulang mereka ia justru lebih memilih menggunakan driver ojol.

...

Plakk'

Matanya terpenjam seketika saat tangan kekar sang papah menampar pipinya dengan kuat. Kepalanya menunduk menatap sepatu 'slip on' nya, tangannya meremat ujung dress-nya, saat mata papanya menatapnya dengan tajam.

"Kamu tahu kesalahan mu!?"

Evelyn menggeleng, kepalanya masih menunduk tanpa melihat tatapan sang papa. Jelas dirinya tidak tau apa-apa. Saat memasuki rumah ia sudah disambut papanya. Evelyn masih diam tanpa berniat menjawab ucapan sang papa. Hingga detik berikutnya tubuhnya sudah terhempas kelantai dengan keras karena Clavin mendorongnya cukup keras.

Suara riuh itu memanggil penduduk rumah keluar. "MAS, CUKUP!" teriak Hani dengan lantang, Hani berlari menghampiri anak tirinya dan membantunya berdiri.

Clavin justru menatap tajam kearah Hani, ia mengeluarkan handphone nya dan menunjukkan sesuatu kearah Hani dan Evelyn. "Bagus bukan kelakuan anak kesayangan mu ini" ucapnya sambil menekan kata anak kesayangan

Evelyn menatap potret dirinya yang sedang mengobrol dengan dokter Andi, tidak terlalu menonjol kenapa papanya begitu mempermasalahkannya
.
"Kamu egois, bisa jadi itu temannya!" Ucapnya sambil melirik ke Evelyn "Bukan begitu Evelyn, dia teman kamu kan" Evelyn mengangguk membalas pertanyaan Hani

"Ck, dia itu pergi pergi aja gak pamit, malah ketemuan sama cowok. Ganjen banget" Katanya sambil menatap tajam Evelyn.

Evelyn menerka-nerka kenapa papanya bisa mendapatkan fotonya dengan dokter Andi, Daniel kah atau Jinny.  Gerutan di dahi Evelyn memanggil amarah di Clavin. "Lihat Hani dia tampak sedang mencari alasannya. Dasar anak tak tau diuntung"

Evelyn menetralkan wajahnya dan mendongak menatap tatapan tajam papanya. "Cukup pah, Evelyn sudah gak tahan, kenapa sih papa selalu mempermasalahkan urusan aku sedang kan dengan Kak Daniel atau Jinny papa selalu fine-fine aja" ucap Evelyn

Clavin terpaku dengan wajah Evelyn. Wajahnya mengingatkan dengan mendiang istrinya yang telah tiada. Seketika kenangannya dengan almarhumah istrinya membuatnya terpaku sejenak dengan memandang lurus kedepan.

Namun emosinya kembali memuncak saat kenangan dimana dirinya selalu bertengkar dengan nya. Dari awal Bayi itu sudah banyak merepotkan istrinya yang mulai lahiran normal dengan riwayat penyakit jantungnya dan  untungnya istrinya itu kuat. Namun, puncaknya dulu saat istrinya menjaga Evelyn dan selalu lupa dengan obatnya alhasil dirinya terkena serangan jantung karena tidak menjaga pola hidupnya dan itu karena Evelyn.

Perlahan kakinya berjalan kearah Evelyn dengan tangan yang mengepal kuat. "Melawan ya!" Diusapnya surai coklat keemasan milik Evelyn dengan perlahan, tapi makin lama usapan itu berubah menjadi jambakan yang membuat Evelyn meringis.

"Kamu itu harus sadar! Karena kamu itu anak yang membawa petaka sial. Saya kehilangan istri saya karena kamu!!" Ucapnya penuh dengan penekanan.

Evelyn meringis ketika jambakan itu semakin kuat, mata coklatnya menatap manik hitam legam milik sang papa. Sebenci itukah papanya kepada dirinya? Matanya mencari celah kasih sayang dari mata papanya namun tidak ada.

Hani menghempaskan tangan kekar suaminya dari rambut Evelyn. "Cukup mas, apa yang dikatakan Evelyn itu benar. Kenapa kamu selalu memperbesarkan masalah" tatapan tajam Clavin beralih menatap wajah Hani dan

Plakk'

Daniel dan Jinny terbelak kaget, "PAPA" teriak Jinny lalu ia menghampiri ibunya yang sedang memegang pipinya yang terkena tamparan.

Clavin menatap tangannya yang tadi menampar pipi Hani dengan cepat ia merengkuh tubuh kecil istrinya yang bergetar kedalam pelukannya dan membawanya masuk kekamar.

Jinny menatap tajam Evelyn " puas lo bikin mama kena tamparan papa, seharusnya lo itu mikir jangan suka nyusahin orang apalagi melibatkan masalah Lo" ucapnya dan berlalu pergi.

Daniel menghampiri Evelyn dan mencengkram rahang Evelyn. "Sekali pembawa masalah tetap akan begitu, cuih" ucapnya dan meludah disamping Evelyn kemudian daniel keatas.

Sementara Evelyn masih menunduk tubuhnya gemetaran. "Apa kalau aku pergi Papa sama Kakak berhenti nyiksa dan benci aku?"lirihnya ia mendongak dan menghapus air matanya kemungkinan naik keatas.














TBC

Evelyn | ENDWhere stories live. Discover now