Ending

21.8K 782 35
                                    

Calvin duduk termenung disamping ranjang pasien milik Evelyn, sudah 6 hari Evelyn koma kian hari semakin menurun daya tahan tubuhnya. Bolehkah dirinya melihat Evelyn terbangun? Calvin ingin meminta maaf atas semuanya.

"Mas udah yuk, kamu makan dulu" ucap Hani penuh kekhawatiran.

"Kamu keluar dulu nanti aku nyusul"

Hani mengangguk lemas, ia tau Calvin pasti sedang menyesali perbuatannya kepada Evelyn karena akhir-akhir ini Calvin selalu menghabiskan waktunya diruang inap Evelyn Calvin akan keluar untuk ibadah dan makan saja selebihnya ia akan duduk diam melihat Evelyn dengan tatapan mata kosongnya.

"Yaudah aku tunggu di luar ya"

Hani melenggang pergi meninggalkan Calvin yang tengah duduk terdiam, selain Calvin dirinya juga harus mengurus Daniel yang mungkin tengah memukuli bodyguardnya sebagai sasaran kesalahannya kepada Evelyn.

Calvin mengelus pelan pipi Evelyn, "Papa sama kak Niel tunggu kamu bangun" bisiknya dan pergi keluar

Mata Calvin membulat melihat Hani yang terlempar kesamping karena dihempaskan oleh Daniel, Ia menghela nafas panjang putranya memang sering menjadikan samsak para bodyguardnya.

"DANIEL"

Teriakan Calvin sama sekali tidak menghentikan aktivitas Daniel, ia hanya melirik acuh sebentar dan kembali memukuli para bodyguardnya.

plakkk

Wajah Daniel menoleh kesamping kala Calvin menamparnya, ia hendak protes namun papanya kembali menamparnya lagi.

"Sakit bukan? bagaimana kalau papah melampiaskan kesalahan papah terhadap kamu saja?" ujar Calvin yang dengan cepat dijawab gelengan oleh Daniel

Calvin tersenyum miring, "Stop melalukan hal bodoh itu lagi! kamu seperti pengecut"

Daniel mendengus kesal mendengar pernyataan yang dilontarkan oleh Calvin. Dengan kasar Daniel menghentakkan tangannya dari cengkeraman Orlando yang sedari tadi memegangnya dan berlalu pergi begitu saja.

•••••

Jeslyn menatap wajah dokter Andi dihadapannya.

"Berhenti menatapku Jes"

Jeslyn mendengus kesal, "Bangunkan Evelyn"

Ingin sekali dokter Andi membius sepupunya ini, sudah 10× ia mengulangi kata-kata tersebut, "Saya bukan Tuhan Jeslyn"

Jeslyn meraup wajahnya kasar, tiba-tiba siluet memori dulu terbayangkan dibenaknya kala mengingat percakapannya dulu dengan Evelyn

Flashback on

"Evelyn, liat sini" teriak Jeslyn

cekrek

"Apaan sih Jes, ngaib sukanya mentang-mentang punya kamera baru"

Jeslyn tertawa melihat hasil jepretannya dari kameranya, "Candid lo bagus ve, sini lagi"

Evelyn langsung menatap garang Jeslyn, "Ogah lah, buat apa sih ngumpulin foto-foto yang ga berguna. Pagar rumah, daun-daun jatuh lo fotoin semua Jes"

Jeslyn tersenyum manis, "Buat dokumentasi aja sih, karena suatu saat gue belum tentu lihat apa yang gue lihat sekarang"

"Gayanya lo"

"Nanti lo pasti bakal minta foto-foto lo ini suatu saat" ledek Jeslyn

Evelyn tersenyum masam, "Iya kalau gue masih hidup, kalau gak gimana?"

Evelyn | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang