Chapter 9

10.3K 684 0
                                    

Evelyn menyipitkan matanya melihat cahaya yang mulai masuk melalui celah-celah gorden. Dengan segera menyibakkan selimutnya dan bangkit dari tidurnya. Ia mencempol rambutnya asal.

"Astaga! Kenapa bisa kesiangan sih"
Setelah 15 menit dengan ritual mandinya, ia memakai kaos oblong yang dipadukan dengan hotpants. Kemudian ia menuruni tangga dengan cepat.
Dilihatnya meja makan yang sepi dan ruang keluarga pun sama. Kemudian ia menghampiri assisten rumah tangganya. "Pada kemana orang-orang rumah?"

"Eh non Eve udah bangun. Bapak,Ibu,non Jinny dan den Daniel pergi jalan-jalan non sejak pagi sudah ribut" Evelyn mengangguk mengerti, ia melahap roti dengan selai coklat favoritnya.

Baguslah dirinya bisa lumayan tenang untuk hari ini. Kemudian ia mengeluarkan handphone nya dan membuka akun sosial media nya. Dan membaca berita hari ini yang sedang trend. Evelyn berdecak malas, lalu ia menutup handphonenya

Setelah selesai dengan sarapannya ia naik keatas. Ia merebahkan tubuhnya diatas kasur. Baru saja ia ingin memejamkan mata namun suara bising terdengar dari luar ia menyibakkan selimutnya dan melihat dari arah jendela kamarnya.

Terlihat Jinny sedang tertawa nyaring bersama sang papa dan mama tirinya tengah berbincang dengan Daniel sesekali ia pun tertawa. Keluarga bahagia? Yah itulah tanpa kehadiran dirinya.

Evelyn menutup gorden dan berjalan naik ketempat tidur. Ia kembali memainkan handphonenya untuk mengurangi kebosanan. Ketukan pintu membuat dirinya segera bangun dan berjalan malas kearah pintu.

Ceklek

Pintu hanya terbuka setengah, kepala Evelyn menyembul keluar melihat siapa yang mengetuk pintunya. "Ada apa mah?"tanya Evelyn

Hani mengeluarkan kotak musik dari paper bag nya, "Ini mama tadi gak sengaja lihat ini dan mama ingat kamu yang suka dengerin musik jadi mama belikan ini" ucapnya

Evelyn tampak berseri-seri ia mengambil kotak Musik itu dengan hati-hati. Namun, belum sempat dirinya memegangnya Jinny melintas didepannya. Membuat kotak musik itu jatuh dan sedikit pecah.

"JINNY!!!"teriak Hani

Clavin yang melihat itu pun menggeram marah dengan segera ia menghampiri mereka.

Plakk'

Tamparan mendarat di pipi kanan Evelyn, Hani ayok dengan perlakuan suami nya "Mas apa-apaan sih kamu, Eve gak salah kenapa kamu tamparnya dia, seharusnya yang kamu tampar Jinny" kata Hani

"Yah jelas dong dimana ada masalah pasti dia yang menjadi biang keladi nya"

"Egois! ingat ya mas walaupun Jinny anakku aku akan tetap menghukumnya karena dia yang bersalah bukan kaya mas yang tidak tau masalahnya langsung asal nyerang" ujar Hani sambil menyeret lengan Jinny.

Clavin menoleh kearah Evelyn yang masih menunduk lalu ia mencengkram rahang Evelyn. "Brengsek kamu yah" ucapnya lalu pergi.

Evelyn memungut kotak musik itu dan membawanya masuk, biarlah nanti ia bawa ke tukang servis. Ia tidak menangis sudah cukup air matanya mengalir.

...

Evelyn kini sudah siap dengan dress biru langit dan dipadukan dengan sepatu slip on warna putih pucat.
Ting..

jeslynAnes_
P
P
P
Evelyn? Jadi kan hari ini?

_eveLyn
Jadi jes

jeslynAnes_
Mau gue jemput gak😴

_eveLyn
Kagak usah, rumah kita gak searah😐

jeslynAnes_
Oke deh gue otw👋

Evelyn menutup hpnya dan berjalan keluar. Sesampainya di ruang keluarga ia melirik sebentar dan kembali melanjutkan jalannya.

"Ckckck, gak punya sopan santun banget si lo" sindir Daniel.

Evelyn mengangkat bahunya acuh mendengar sindiran kakaknya. Sesampainya diluar ia membuka handphone nya sang memesan ojek online.

....

Jeslyn melambaikan tangan kearah Evelyn. "Udah lama?" tanya Evelyn, "Baru nyampe sih" Evelyn mengangguk dan mengangkat tangannya memanggil waiters

Evelyn dan Jeslyn menyebutkan pesanan meraka, setelah itu waiters itu melenggang pergi.

"Emang ya gue harus banyak main sama lo, tadi aja gue hampir keliru jalan padahal udah pake maps" gerutan Jeslyn dibalas kekehan kecil Evelyn "eh habis ini mau kemana?" tanya Evelyn

"Nge-mall lah" Evelyn mengangguk, setelah itu waiters itu kembali membawa pesanan mereka.

30 menit mereka berbincang dan memutuskan untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Jeslyn begitu heboh ia langsung menarik lengan Evelyn untuk ke butik. Jeslyn sibuk memilih pakaiannya sedangkan Evelyn hanya duduk dan memainkan ponselnya.

"Evelyn sedang apa disini?" Evelyn yang merasa namanya dipanggil mendongak "Dokter Andi" ucapnya dan memeluk sekilas. "Kakak Evelyn" kata Andi penuh penekanan. Evelyn menggaruk tengkuak nya tidak gatal "sorry"

"Bang Andi?"

Evelyn dan Andi menoleh kebelakang melihat jeslyn yang sedang melambaikan tangannya. "Evelyn Lo kenal Abang gue?" Evelyn mengangguk singkat membalas perkataan jeslyn.

"Emm biar enak ngobrolnya ke cafe yuk, sambil ngopi" tawar Andi yang dibalas anggukan serempak dari Evelyn dan jeslyn.




TBC

Evelyn | ENDDove le storie prendono vita. Scoprilo ora