"GILA!" maki Aleta sebelum meninggalkan ketiga cowok tersebut.


🍃🍃🍃


"Woy Aleta! dicariin noh!" teriakan Rico membuat atensi ketiga gadis yang sedang memasukan buku-buku yang berserakan di atas meja mereka pun beralih.

"Siapa?" tanya Aleta saat melihat Rico yang hendak keluar sambil menenteng tas nya.

"Athalla."

Aleta berdecak kesal saat mengetahui si cowok rese lah yang sedang mencarinya.

"Ngapain tuh bocah?" tanya Dinda yang sudah mengenakan tas nya.

"Lo lupa dia ngajak si Aleta pulbar?" sahut Irene membuat Aleta memutar bola mata malas.

"Maksa lebih tepatnya," ucap Aleta malas.

"Udahlah terima aja kali, lagian kata emak gue nggak baik nolak cogan," usul Irene dengan senyum jail nya.

"Itu sih Lo nya aja yang kecentilan," balas Dinda membuat Irene terkekeh.

"Lo berdua mau balik kagak? apa masih mau disini?" tanya Aleta dan meninggalkan kedua mahkluk sok cantik yang menjelma sebagai sahabatnya itu.

"Assalamualaikum, cantik." Aleta terlonjak saat melihat bukan hanya Athalla tapi kedua mahkluk gaib juga ikut menunggu dirinya.

"Ngapain Lo?" ketus Aleta

"Astaghfirullah, jawab dulu salam gue kali," ucap Ardian sambil mengelus dada.

Rafa yang disampingnya menoyor kepala Ardian membuat laki-laki itu berdecak.

"Pala gue kena toyor mulu perasaan."

"Mangkanya jangan pake perasaan," sahut Athalla yang sedari tadi memperhatikan tingkah mereka.

"Anjir, kesambet apaan Lo?" ucap Rafa dibalas decakan oleh cowok tersebut.

"Pulang?" Tanya Athalla tak memperdulikan kegilaan kedua temannya.

"Nginep!" ucap Aleta singkat.

"Jangan judes-judes neng, nanti Abang makin sayang, " sahut Ardian.

"Nginep di rumah gue aja lebih enak." Athalla mengerling nakal menatap Aleta.

"Mesum!"

"Emang Lo mikir apa sampe bilang gue mesum?"

Aleta terdiam skakmat. Lebih memilih diam dari pada melanjutkan debat unfaedah yang bisa menguras emosi.

"Al, gue duluan ya." Dinda dan Irene berjalan melewati Aleta begitu saja membuat Aleta memaki dalam hati.

"Ath, gue duluan mau nyusul calon pacar dulu." pamit Rafa sambil menepuk pundak Athalla.

"Woy tunggu, gue ikut!" setelahnya Ardian menyusul Rafa yang sedang menghadang kedua gadis yang barusan Aleta maki dalam hati.

"Pulang sekarang?"

"Gue nggak ada rencana pulang bareng Lo."

"Tapi gue ada."

"Dan gue nggak peduli."

"Tapi gue peduli, sekarang ikut gue."

Aleta lelah menghadapi cowok rese ini lebih baik mengalah mengikuti kemana cowok rese ini membawanya.

°°°

Aleta menatap cafe didepannya dengan malas.

"Ngapain sih?" tanyanya.

"Mampir dulu. Ayo."

Dengan malas Aleta menuruti ucapan Athalla.

"Mau pesen apa Mas, Mbak?" tanya seorang pelayan yang menghampiri meja mereka.

"Lo pesen apa?" tanya Athalla melihat Aleta.

"Hot chocolate," jawab Aleta dan lebih memilih memainkan ponselnya.

"Hot chocolate sama cappucino nya satu."

"Ditunggu pesanannya." Athalla tersenyum tipis menanggapi ucapan pelayanan tersebut.

Athalla menghembuskan nafas pelan saat melihat Aleta yang lebih tertarik dengan ponsel dibanding dengannya.

Apa ponsel lebih menarik darinya??

"Aleta."

"Hm," balas gadis itu tanpa melihat Athalla yang sedang memandangnya.

"Ada yang mau gue omongin."

"Tinggal ngomong," jawab Aleta cuek.

"Tatap gue Al." suara tegas Athalla membuat Aleta mendongak menatap Athalla yang juga sedang menatapnya.

"Ck. Apa?"

"Gue serius.." ucapan Athalla terhenti saat pelayanan tersebut membawakan pesanan mereka.

"Maaf Mas, Mbak ini pesanannya."

##

Alhamdulillah bisa up yeayy🎉

Nggak kerasa ya kita udah ditinggal bulan Ramadhan aja dan kemarin lebaran :(( Happy eid Mubarak ya. ❤️

Aku harap kalian nggak bosen buat nunggu ALETA up :) Vote & komen nya jangan lupa :D

Next??

ALETA (END)Where stories live. Discover now