36

930 59 0
                                    

H A P P Y   R E A D I N G
Vote Dulu Sebelum Membaca
🍃🍃🍃

"Jika matahari hilang karena adanya bulan, apakah kau akan hilang jika aku datang dengan kekurangan?"

-Aleta Kayla Yasmine-

"AL!"

"ALETA!"

Aleta mengernyit heran saat melihat kedua sahabatnya yang terengah-engah. Bukannya mereka sehabis dari kantin? Lalu kenapa mereka berlari-lari seperti itu?

"AL GAWAT?!" Panik Irene sambil menunjuk kearah pintu.

"Lo berdua kenapa sih?" Tanya Aleta heran.

"GAWAT AL!"

"Iya gawat kenapa?!" Ucap Aleta mulai geram.

Dinda memukul pundak Irene dengan gemas. Bagaimana tidak? Dia hanya berteriak heboh tanpa memberitahu apa yang sebenarnya.

"Kenapa sih?" Tanya Aleta dengan kesal.

Irene mengambil nafas lalu sebentar, "ITU..."

"KAK ATHALLA LAGI BERANTEM SAMA DIMAS DI KANTIN!!" Potong Dinda membuat Irene merengut tak suka.

"Ih harusnya itu bagian gue!" Ucap Irene tak terima.

"Bacot."

Aleta terkejut. Lalu dengan cepat berlari kearah kantin meninggalkan kedua sahabatnya.

"Lah ditinggal, lari lagi nih?" Tanya Irene polos.

* * *

Aleta melihat kantin yang sudah penuh, dengan cepat menerobos masuk melewati kerumunan didepannya. Saat didepan Aleta melihat Athalla yang sedang memukul Dimas dengan brutal. Aleta dengan panik berlari kearah Athalla.

"STOP!"

Athalla melirik Aleta sekilas lalu menghempas tubuh Dimas dengan kasar. Aleta yang melihat Dimas yang tersungkur lalu dengan panik menghampiri pria itu.

"Lo nggak papa?" Tanya Aleta dengan panik lalu membantu cowok itu berdiri.

Dimas meringis lalu tersenyum tipis menatap Aleta.

"Gue nggak papa."

Athalla mengepalkan tangannya melihat interaksi Aleta dan Dimas. Kenapa kekasihnya lebih peduli dengan pria lain? Ingin rasanya Athalla menonjok pria yang sedang berada dalam rangkulan kekasihnya.

Setelah membantu Dimas berdiri dan meminta seseorang untuk mengantarkan Dimas agar segera diobati, Aleta beralih menghampiri Athalla yang terlihat berantakan. Tetapi hanya sedikit luka di bagian bibirnya, berbeda dengan Dimas yang terlihat lebih parah.

Aleta menarik tangan Athalla untuk membawanya ke UKS. Athalla hanya diam begitupun dengan Aleta yang sedang fokus mengobati luka pada bibir cowok itu. Athalla meringis pelan saat dengan sengaja Aleta menekan luka itu.

"Sakit."

"Suruh siapa berantem?" Tanya Aleta kesal.

ALETA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang