4

2K 254 67
                                    

"Dear orang tua; Sudah kah kalian bertanya apa yang anak kalian lalui hari ini?"

🍃🍃🍃


Bodoh.

Satu kata yang menggambarkan Aleta saat ini. Setelah kejadian pagi tadi dia hanya diam. Aleta sungguh kesal dengan dirinya sendiri kenapa saat tadi pagi dia sungguh tidak bisa berkutik saat melihat tatapan Athalla yang membuat dirinya entahlah.. dia pun benci memikirkannya.

Saat sedang bergelut dengan pikirannya, ketukan pintu kamar membuat Aleta tersadar dari lamunannya.

"Siapa?" Tanya Aleta malas.

"Bibi non." bodoh kenapa dia harus capek-capek bertanya padahal dia tau siapa lagi yang ada dibalik pintu. Tentu saja buka kedua orangtuanya.

Ceklek..

"Ada apa?" jika bukan pembantu rumah tangga mungkin sekarang Aleta sudah mendapatkan siraman rohani karena tidak ada kata sopan yang dia tunjukkan.

"Maaf non, makan malam sudah siap." mendengar itu Aleta hanya mendengus malas.

"Hmm." Aleta berjalan menuruni tangga menuju ruang makan yang terlihat kosong tanpa ada kedua orangtuanya.

Mendengar helaan nafas dari Nona muda nya membuat asisten rumah tangga yang sedang berdiri tak jauh darinya hanya menatap sendu.

"Maaf non, Tuan dan Nyonya sedang tidak ada dirumah."

Mendengar itu Aleta hanya tertawa kecil. Bahkan yang mendengarnya akan merasa seperti apa yang dia rasa. Muak. Sungguh dia sangat muak.

"Tak usah minta maaf bi, bukannya tiap malam Leta makan sendiri ya?" jawab Aleta sendu.

"Bukan begitu non.." sergah bibi setelah mendengar jawaban Aleta

"Emang bener kok, mereka hanya mementingkan kerja dan uang mereka saja. Buktinya sekarang Leta sendiri."

Bukannya dia sudah bilang jika dia muak dengan keadaan dirinya yang merasa jika mereka seperti tak membutuhkan nya bahkan seperti mereka lupa jika ada dirinya di dunia ini.

"Maaf Non."

"Sudah lah bi, Leta lelah."

Moodnya sungguh hancur setelah apa yang terjadi tadi pagi dan sekarang.. sudah lah memikirkan itu saja membuatnya sesak.

Aleta memejamkan matanya melupakan sedikit masalah yang terjadi. Hingga dia lupa ketika bangun semua yang terjadi bukan lah sekedar mimpi buruk.


🍃🍃🍃


"Pagi Bunda," sapa cowok yang sekarang sudah duduk manis setelah mencium Hanna singkat

"Pagi juga kak." senyum manis yang Hanna tunjukan membuat Athalla tertular. Entahlah jika di rumah sikap Athalla berbeda dengan dia di sekolah. Sikap dinginnya akan berubah hangat jika bersama orang yang dia cinta.

"Bundaaaa, Ayah jahat hiks.." teriakan yang berasal dari lantai atas membuat dua orang yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing langsung berdecak mendengar teriakkan Ara Aquila Alteza. Gadis cantik yang sekarang sedang merengek digendongan laki-laki paruh baya yang masih terlihat gagah dan tampan.

"Mas, kamu itu suka banget bikin heboh pagi-pagi," omel Sarah kepada Rathama Daniel Alteza.

Laki-laki yang sedang menurunkan gadis kecilnya itu hanya mengendikan bahu acuh. Sekarang kalian tahu kan dari mana sikap Athalla?

Athalla yang melihat adiknya cemberut terkekeh geli lalu mencubit pipi chubby Ara dengan gemas membuat Ara memekik keras.

"Bundaa, kakak sama ayah jahat sama Ara!" Adunya dengan mata memerah siap menangis.

Melihat putri kecilnya Hanna dengan sigap menggendong Ara agar tidak menangis

"Eh anak bunda jangan nangis," tenang Hanna. "Diapain hm sama ayah? kok bilang ayah jahat?" tanya Hanna kepada putri kecilnya.

"Tadi Ara tidur, terus ayah ganggu Ara sambil cium-cium Ara biar bangun bunda," adunya membuat Hanna tersenyum lalu mencium pipi chubby putrinya

"Cengeng!" lontaran yang diberikan Athalla membuat Ara seketika membalik badan siap untuk beradu perang dengan kakaknya itu.

Melihat itu Hanna hanya menggelengkan kepala lelah melihat suami dan Athalla yang tak ada habisnya membuat Ara Aquila memekik kesal.

...

ARA AQUILA ALTEZA

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

ARA AQUILA ALTEZA


•••

Terima kasih sudah mengikuti kisah ini ❤️❤️

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣

Instagram
@cewek.hujan



ALETA (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz