ARGA 20

581 29 12
                                    

kamu itu manis,kaya gulali
tapi kalo kebanyakan,bikin sakit gigi:"

Selamat membaca!!
Jangan lupa bacanya sambil makan gulali biar asiq wkwk 💙💙










Kelas Allysia kini sudah seperti pasar. Itu dikarenakan guru guru ada rapat mendadak.

Ada yang bermain game online,ada yang hanya tidur atau bermain hp dan ada juga yang membuka salon dadakan.

Sedangkan Allysia hanya membaca novel pemberian dari abangnya.

"WOY FADIL SUARA LO CEMPRENG BANGET GAUSAH NYANYI BISA GA SIIII!!" teriak Clara.

Fadil yang merasa terpanggil itupun langsung menghentikan kegiatan menyanyi nya dan menatap Clara tajam.

"Emak gua aja ga sewot kenape lu yang sewot?dasar mak lampir!" omel Fadil.

"Enak aja lo!kalo suara lo bagus si masih mending,ini kagak ada bagus bagusnya" ucap Clara.

"Kalo ngomong ati ati lo ya!dasar jengkol" ucap Fadil tak mau kalah.

Seisi kelas tertawa karna Fadil menyebut Clara jengkol.

"Awas lo" sinis Clara.

Sedangkan Fadil hanya menyunggingkan senyuman sok manisnya membuat Clara ingin muntah rasanya.

Bel istirahat berbunyi,semua siswa berhambur ke kantin untuk mengisi perutnya.

"Ly kantin yuk" ajak Amanda.

"Kalian aja deh,gue ga laper" ucap Allysia.

"Okedeh,bye Ly"

"Bye"

Allysia melanjutkan kegiatan membaca novelnya.

Tiba tiba Edwin menggebrak meja Allysia membuat Allysia terkejut.

Edwin menarik tangan Allysia dengan paksa. Allysia mencoba melepaskan tangannya dari cekalan Edwin namun ia tidak bisa karna kekuatan Edwin tidak sebanding dengannya.

Edwin membawa Allysia ke taman belakang. Sepi,sangat sepi. Disini tidak ada orang lain selain mereka berdua membuat Allysia sedikit takut.

"Mau apa lagi lo?" tanya Allysia dengan nada sedikit membentak.

"Mau gue?" Edwin menyunggingkan senyuman sinisnya.

"Lo" lanjutnya.

Allysia terkejut. Segera Allysia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Arga. Namun ponselnya di rampas oleh Edwin dan dicampakkan ke rumput begitu saja.

Allysia panik,ia tidak tau harus meminta bantuan pada siapa,tidak ada orang disini.

Edwin semakin dekat dengannya sekarang. Ia mencoba mundur sejauh mungkin tapi kini yang ada dibelakangnya adalah tembok tinggi pembatas sekolah.

Allysia sangat ketakutan saat Edwin semakin dekat dengannya sekarang. Edwin mendekatkan wajahnya ke wajah Allysia. Allysia hanya bisa pasrah dan berdoa dalam hati agar ada orang yang menyelamatkan nya.

"SIALAN!" Arga segera menghampiri Edwin sebelum ia melakukan hal yang tidak tidak ke Allysia.

Arga menghajar Edwin tanpa ampun hingga Edwin tersungkur ke tanah dengan keadaan babak belur.

Tak lama ketiga teman Arga datang untuk melerai Arga dan Edwin.

"LEPASIN GUE!DIA UDAH BERANI NYENTUH ALLYSIA!!" teriak Arga dengan emosi yang sudah memuncak.

ARGA [Completed]Kde žijí příběhy. Začni objevovat