ARGA 4

1.1K 82 11
                                    

- klik tombol bintang dulu yuk -

Happy reading!!💙💙








Selama dalam perjalanan,Allysia tak henti henti nya mengoceh,menceritakan semua yang ia alami kepada abangnya itu. Tak terasa 20 menit berlalu,akhirnya mereka sampai di depan gerbang SMA ALDRICH.

"Allysia masuk dulu ya bang,abang jangan ngebut ngebut bawa mobilnya" ucap Allysia yang dibalas anggukan dari Arkan.

"Iyaiya bawelnya abangg" balas Arkan sambil mengacak pelan rambut adik bungsunya itu.

Perlahan mobil Arkan melaju meninggalkan area sekolah Allysia. Allysia pun langsung masuk ke sekolahnya. Ia sangat was was jika bertemu dengan Arga,karna ia masih malu dengan kejadian kemarin,bahkan Allysia masih sangat malu.

Allysia jalan dengan mengendap ngendap seperti maling yang takut ketahuan oleh warga. Allysia merasakan ada tangan yang menyentuh pundaknya.

Perlahan ia membalikkan badan nya dan mendapati Arga yang tengah memegang bingkisan yang cukup besar. Paper bag berwarna pink berhiaskan pita berwarna biru itu membuat bingkisan itu terlihat sangat indah.

"Ngapain jalan ngendap ngendap gitu?" tanya Arga pada Allysia.

"Hmm ga-gapapa kok,hehe" jawab Allysia gugup seraya menunjukkan cengiran khasnya.

Allysia menundukkan kepalanya karna ia masih enggan untuk melihat wajah Arga karna ia bingung sekaligus masih malu mengingat kejadian waktu lalu.

"Ini buat lo" ucap Arga seraya memberikan bingkisan itu kepada Allysia. Banyak pasang mata yang kini tengah memperhatikan mereka.

Bagaimana bisa seorang Arga anggara yang notaben nya adalah murid paling dingin,cuek kepada perempuan mana pun,bisa sedekat ini dengan seorang gadis yang notaben nya merupakan adik kelas mereka. Banyak yang berbisik tentang kedekatan mereka namun tidak dihiraukan oleh Arga maupun Allysia.

Sontak Allysia mengangkat wajahnya dan beralih menatap bingkisan yang diberikan Arga padanya itu.

"Ini apaan kak?" tanya Allysia

"Sebagai ganti balon lo yang kemarin. Balon itu gampang rusak dan gampang meletus.
Kalo ini ga akan rusak ataupun meletus" jawab Arga panjang dikali lebar.

"Waaaahhh serius ini buat aku kak?aaaaaa makasiiii" ucap Allysia seraya menunjukkan puppy eyes nya. Melihat ekspresi gadis itu membuat Arga gemas dan mengacak pelan rambut gadis itu.

Allysia yang mendapat perlakuan manis dari kakak kelasnya itupun sontak beralih menatap wajah Arga kemudian menundukkan kepalanya karna ia yakin bahwa kini pipinya sudah seperti kepiting rebus.

"Kalo blushing lo makin cantik" gumam Arga pelan.

"Ha apa kak?tadi ngomong apa aku ga denger" tanya Allysia membuat Arga gelagapan sendiri.

"Ga kok,gapapa" bohong Arga.

"Yaudah aku masuk ke dalam kelas dulu ya kak" pamit Allysia yang dibalas anggukan oleh Arga.

"Semangat belajarnya".

Mendengar hal itu membuat Allysia ingin melayang setinggi tinggi nya.
Allysia tersenyum dan mengangguk kemudian berlari kecil menuju kelasnya meninggalkan Arga seorang diri di koridor.

Arga tersenyum melihat punggung gadis itu yang kian menjauh.

Lo orang yang pertama kali bisa buat gue tersenyum setelah 3 tahun masa hancur gue,Allysia stefhany vallenzya,batin Arga.

"Wes wes wessss ada yang lagi pdkt nihh" goda Juan membuat suasana menjadi riuh seketika karna kedatangan nya.

Ganggu aja ni bocah,batin Arga.

"Btw lo ngasi Allysia apaan,eh kok gue jadi kepo ya hahahaha" ucap Alvin. Dia yang bertanya dia sendiri yang tertawa,sungguh langka teman seperti ini,pikir Arga.

"Tau lo kepo banget kek dora" celetuk Adit. Merasa tidak terima dengan ucapan Adit,Alvin pun menoyor kepala Adit.

"Kalo gue dora,berarti lo monyetnya HAHAHAHAHA" suara tawa Alvin membuat beberapa orang yang melintas melirik kearah mereka.

"Berisik" celetuk Arga kemudian berlalu meninggalkan ketiga teman nya itu. Arga pun berjalan santai menuju kelasnya dengan tangan kanan dimasukkan kedalam sakunya dan tas yang disampirkan di sisi kirinya membuat siapa saja yang menatap Arga pasti akan jatuh cinta pada pandangan pertama mereka.

Tak jauh dibelakang Arga,ada Alvin,Juan dan Adit yang sedang tebar pesona ke gadis gadis yang berada disekitar koridor. Tak jarang pula mereka memberikan kedipan mata kepada gadis gadis itu yang membuat gadis gadis itu tersipu malu.

"Gue suka pemandangan yang kaya gini nih" ucap Alvin bangga.

"Gilaaaa si Arga sampe diliatin gitu sama cewek cewek,aura nya bersinar banget anjirr" ucap Adit dengan tatapan kagum yang tertuju kepada Arga.

Tiba tiba Juan menutup matanya dan mata teman teman nya,sontak membuat Alvin dan Adit menghentikan langkah nya.

"Lo apa apaan si Juannnnnn" teriak Alvin dan Adit bersamaan.

"Lah kan lo bilang tadi si Arga bersinar,sinar kan ga baek kalo kita liat tanpa kaca mata,yang ada mata kita rusak,betul kan gue" protes Juan dengan muka polosnya.

Alvin dan Adit saling bertatapan dan mengangguk secara bersamaan seolah paham akan pikiran masing masing.
Alvin dan Adit pun langsung mengangkat tubuh Juan dengan posisi Alvin mengangkat kepala Juan dan Adit mengangkat kakinya.

"Woyy kalian mau apain gueee ampunnn woy ah elahh elu mahhh" berontak Juan namun dihiraukan oleh Alvin dan Adit.

"Kita bakal bawa lo ke dasar jurang yang dalam,sempit,dipenuhi sama cacing dan kalajengking" ucap Adit seraya tersenyum miring membuat Juan takut bukan main.

"Ini adalah azab buat lo Juan. Teman yang menghalang jalan orang lain,matinya di jurang yang dalam dan gelap dan gak akan ketemu jasadnya" ucap Alvin mendramatisir keadaan. Mendengar ucapan Alvin barusan membuat detak jantung Juan berhenti dan memberontak.

"TIIIDAAAAAKKKKK......" teriak Juan seperti di sinetron azab indosiar, yang disusul suara tawa Alvin dan Adit yang menirukan suara tawa mbak kunti,wkwk








Tbc!!!!!

80 comment dan 80 vote bisa kan??pasti dong ^^

Follow akun author ya dewisriutami_ 🦋
Instagram author juga ya @dwsrtmm

See you di next chapter readers 🖤🖤

ARGA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang