31

1K 71 0
                                    

Aku masih membiarkan pertanyaan itu belum terjawab. Aku masih terkejut dengan apa yang terjadi dihidupku. Ah, mungkin aku harus membiasakan diri dengan semua ini. Aku kembali kerja sepert biasa, bekerja seperti budak. "nona, kenapa menyapu?" kata salah satu pelayan. "ah? Memang kerjaanku kan?" jawabku. "nona tidak boleh melakukan pekerjaan kasar, nanti kami diomeli tuan Jung." Kata pelayan itu, "biar kami saja, nona. Nona mau makan apa biar kami siapkan." Kata pelayan itu. Di omeli? Sejak kapan ada peraturan itu? Herannya mulai dari kepulanganku, semua pelayan melayaniku seperti Nyonya besar Jung. 

"nona, ada yang mencari nona." Kata pelayan yang lain. "siapa?" tanyaku. "Tuan Kim." Mataku terbelalak. Ini siapa? Doyoung?

Aku mencoba melawan rasa takutku. Takut kalau hal buruk akan menghampiriku. Hmm? Namun mukanya bukan muka Doyoung Oppa, melainkan laki-laki yang sempat ku lihat saat di rumah sakit. "Hyesoo-ya, kau sudah mendingan?" katanya dengan lembut. "maaf, tapi anda?" tanya ku terputus dan dia langsung memberikan jawabannya. "Kim Jungwoo, kakak keduamu." Katanya, mataku terbelalak. Aku benar-benar takut kalau dia akan menjemputku ke rumah Kim lagi. "tidak, aku tidak akan membawamu kesana. Sekarang kau sudah tenang disini." Katanya, perkataannya sama persis dengan kata Doyoung Oppa saat aku tinggal di apartemen dengan Haechan. "wah, tamu yang tidak diundang tiba-tiba datang." Kata Jaehyun dari luar. Aku dan Jungwoo melihat kearah muka jengkel Jaehyun. 

Kami duduk bertiga, semuanya terdiam. "cepatlah apa yang ingin kau katakana padanya." Kata Jaehyun dengan tidak sabar. "Hyesoo, aku tidak berniat untuk melukaimu. Tidak seperti Doyoung Hyung. Kamu tidak perlu khawatir dan takut dia akan menghampirimu lagi. Aku akan terus menjagamu." Kata Jungwoo, aku tidak merespon. "aku tau kau masih tidak percaya dengan apa yang ku katakan." Katanya, ku harap kau mengingat ini. dia memberikan ku kertas, kertasnya cukup tua dan sedikit robek. Jaehyun masih tetap mengawasi Jungwoo. "aku mengerti Jaehyun, aku akan pergi." Kata Jungwoo

Aku membuka kertas itu, ternyata sebuah penggalan cerita.

Dia duduk di kasurnya,

Memandang keluar jendela.

Harap-harap bintang itu muncul ,

Membawa harapan bagi hati yang terluka,

Dalam hatinya berdoa.

Dia, seorang perempuan cantik dalam kastil yang bersinar.

Di belakangnya ada tulisan anak kecil, "Jungwoo Oppa suka bacakan ini, ini part bagus."

Jungwoo menghela napasnya saat hendak memasuki mobilnya, "JUNGWOO OPPA!" teriak Hyesoo mengejarnya. Dia melihat kebelakang, Hyesoo memeluknya. Jungwoo melihatnya tanpa ekspresi, namun dalam hatinya dia sangat bersyukur adik kecilnya kembali dalam pelukannya. "hyesoo, lepaskan aku. Jaehyun akan cemburu kalau dia melihatmu seperti ini." kata Jungwoo. Benar saja, dia sudah menunggu depan pintu dan melipat tangannya dengan muka tertekuk kebawah, seperti ingin membunuh.

"YA! JUNG JAEHYUN! AKU AKAN MEMBUNUHMU KALAU KAU MEMBUAT ADIKKU MENANGIS!" teriak Jungwoo terdengar sampai ke telinga Jaehyun, muka yang tertekuk itu berubah menjadi senyum miring. "APA YANG KAU AKAN BERIKAN KALAU AKU BERHASIL MEMBUAT ADIKMU BAHAGIA? PERUSAHAANMU?" balasan teriak Jaehyun. Jungwoo tersenyum dan mengelus kepalanya Hyesoo. "Hyesoo, kembalilah. Jaehyun bisa membunuhku kalau kamu masih disini. Oppa akan selalu menjengukmu kesini. Mengerti?" kata Jungwoo. Aku mengangguk senang. Aku senang ternyata masih ada yang menyayangi ku. Aku tidak sendirian.

Aku datang menghampiri Jaehyun yang tunggu didepan pintu, "ada apa Tuan?". Jaehyun menatapnya tidak senang "Kau masih menanyakan salahmu apa?" tanyanya. Pandanganku turun, "karena aku memeluk Jungwoo Oppa?" katanya. "satu lagi?" tanyanya. Aku bingung dalam kebodohanku. Dia tersenyum karena dia menemukan ku bermuka bodoh. Akhirnya dia menjawab, "kau masih memanggilku tuan?" tanyanya. Ah! "ah! Maafkan aku Yu-Yuno." Kataku. Sudah lama sekali aku tidak menggunakan kata itu. "hari ini kau banyak melakukan kesalahan." Katanya, "kau harus dihukum!" kata Jaehyun tidak ada penolakan. "kamu mau dilayani apa Yuno?" tanya ku, karena biasanya apa yang dia minta adalah layanan hasratnya.

"kau harus menikah denganku apapun alasannya." Jawab Jaehyun. 

Mine; Jung JaehyunWhere stories live. Discover now