22

834 74 0
                                    

"tidak masalah, nyonya Hyesoo tidak kenapa-kenapa." Kata dokter. Muka Haechan sudah tidak setegang sebelum diberikan kabar. "namun, karena kehamilannya masih sangat muda, diharapkan jangan sampai dia stress lagi. karena itu juga bisa mempengaruhi janinnya. Dia sangat lemah." Kata Dokter. "baiklah."kata Haechan. "dia baik baik saja tuan, dia hanya beristirahat. Kalau begitu permisi." Kata dokter itu. "noona, Haechan terlalu keras ya?" kata Haechan. Hyesoo tidak menjawab apapun, dia masih terlelap dalam mimpinya yang entah ceritanya indah atau buruk. "noona, maafin Haechan. Haechan cuma takut noona pergi dari Haechan." Dia menundukkan mukanya mencium tangan Hyesoo. Tanpa sadar, air matanya menetes dari matanya. Laki-laki tidak boleh menangis.

Aku perlahan membuka mataku, sedikit berat. Semua indra ku mulai aktif, aku melihat tembok putih, ini bukan di rumah. Aku dimana? Aku mengangkat tanganku, ada infus. Aku dirumah sakit? "noona?" panggil Haechan, "noona sudah sadar?" tanya Haechan, dia tersenyum dan mengelus kepalaku. "anakku? Dia tidak apa-apa kan?" tanyaku. "sudah, dia baik-baik saja. Noona harus banyak istirahat. Dokternya bilang tadi." Kata Haechan. "noona kalau ada perlu apa-apa bilang sama Haechan ya." Kata Haechan lagi. Dia menyiapkan minuman untukku, membantuku duduk.

Aku sangat bersyukur masih ada orang yang menyayangiku. Aku masih bisa hidup dengan tenang, walaupun sekarang aku memiliki tanggung jawab yang besar. Anak ku dan Jaehyun, Hasil bahagia sementaraku. Ah, aku tidak bisa melupakannya. Aku benar-benar merindukannya. "noona? Ayo makan. Habis itu noona bisa pulang dari sini." Kata Haechan kepadaku dengan senyumnya. Aku memegang tangannya, dia sejenak berhenti dari kesibukkannya mengurus sarapanku. Aku hanya ingin tersenyum, "terima kasih, Haechan." Kataku dengan senyum. Dia menghadap aku dan mensejajarkan kepalaku dengannya, "noona harus sembuh, dan anak noona harus sehat. Haechan mau melihat adik Haechan." Katanya dengan kecupan di keningku.

***

"makan." Satu kata keluar dari mulut Yuta, namun tidak mengeluarkan reaksi apa-apa dari Jaehyun. Dia benar-benar menyiksa dirinya sendiri. Yuta merasa dia sedang mengurus anak kecil umur 10 tahun. "kau mau sampai kapan seperti ini?" tanya Yuta. Dia tidak menjawab, pikirannya hanya Hyesoo, Hyesoo, Hyesoo. "kalau kau seperti ini, bagaimana kau bisa mencari Hyesoo?" tanya Yuta. "apa gunanya?" kata Jaehyun. Yuta benar-benar tidak bisa melihatnya terus seperti ini. Kondisinya memburuk. Tapi kalau dia sembuh dan Hyesoo ditemukan, Hyesoo bisa saja mati. "tapi kau bukan anak kecil, Jaehyun." Kata Yuta. "terserah hyung mau memanggilku apa." Kata Jaehyun. Dia benar-benar tidak ingin mendengar perkataan hyungnya.

"asal kau tau kalau Hyesoo pergi karenamu." Kata Yuta dan meninggalkan makanannya tergeletak dimeja. Matanya terbuka, dia menyadari sesuatu. Dia bangun dari tempat duduknya menghampiri Yuta. Yuta terkejut dan membalikkan badannya. "DIMANA HYESOO?!" Kata Jaehyun dengan menarik kerah Yuta. Tangannya lemah, dia masih dalam demamnya. Dia menangis, "hyung, kau bawa kemana Hyesoo?! Kau menyembunyikannya kan?!" tanyanya dengan suara gemetar. "kau pikir sendiri kenapa." Jawab Yuta, melepaskan pegangan di kerahnya dan menepis Jaehyun. "aku sudah bilang, dia tidak salah apa-apa. Dia tulus dan kamu merusakkinya. Itu salahmu." Kata Yuta. "kau masih lemah, sama seperti dulu. Tidak berguna, kekanak kanakkan." Kata Yuta. Kata-katanya sangat mengingatkannya saat dia berumur 12 tahun, direndahkan sama seperti ini. Tidak sekarang Jaehyun orang yang berbeda.

"aku berbeda, Hyung." Kata Jaehyun. Dia bangun, lututnya masih lemah dan gemetar. Tapi, pistol sudah mengarah tepat ke kepalanya Yuta. "ah, ya memang sudah berbeda." kata Yuta, dia membalikkan badannya, menatap Jaehyun. Ada ketakutan dalamnya, dia tidak berniat membunuh Yuta, tapi dia tidak bisa begini saja selalu dianggap lemah. "Hyung, tidak pernah mengajarimu untuk menjadi kuat dengan jalan seperti ini." kata Yuta. "memang, tapi Appa menyuruhku untuk seperti ini." kata Jaehyun.  

Mine; Jung JaehyunWhere stories live. Discover now