18

970 69 0
                                    

"Waw, aku senang kalau kau bisa mencapai penjualan sebegitu tingginya." Kata Kun, "semua berkatmu, Kun. Aku juga tidak pernah sebahagia ini dalam hidupku." Kata Jaehyun, "Aku sangat bersyukur sekali... omong-omong dimana Hyesoo? Aku tidak melihatnya lagi semenjak sepulangmu dari Guangzhou." Kata Jun basa basi, "Dia berlibur ke Maldives, aku menyuruhnya karena aku kira dia akan senang selama disana." Kata Jaehyun.

"waw, bahkan kau meninggalkan dia di Maldives, ku harap dia mendapatkan liburan yang menyenangkan disana." Kata Kun meremehkan Hyesoo, "Dengan siapa? Tidak ada penjagaan ketat?" tanya Kun lagi. "untuk apa kau bertanya tentangnya?" kata Jaehyun dengan muka yang sudah tidak enak. "hmm? Ya aku hanya bertanya mengenai pembantu itu, memang apa salahnya? Aku tidak suka dengannya, sama sepertimu. Ambisi kuat untuk menghancurkan perusahaan Kim. Aku sangat suka dengan ide itu." kata Kun dan mencoba mencairkan suasana, "dengan ingin mendapatkan jawaban yang detail dariku dan menjelekkan kekasihku?" kata Jaehyun.

Skakmat!

Serasa sesuatu aura gelap keluar dari tubuh Jaehyun, Jaehyun bangun dari duduknya dan menghampiri Kun. "Aku pergi duluan, aku kehilangan nafsu makanku. Aku sudah membayar semuanya, langsung pulang saja. Hati hati ya." Kata Jaehyun dan meninggalkan ruangan itu. Kun terdiam, tidak mungkin Jaehyun membunuh temannya. Tidak mungkin.

Kun pulang dengan jantung yang berdebar debar, ketakutan. Dia benar benar takut saat dia pulang. Dia menggenggam tangannya kencang. "Tuan, maaf bensinnya habis. Aku ingin ke tempat isi ulang bensin." Kata pengemudi di depan. Kenapa dia minta isi ualng bensin pada saat seperti ini. Di tempat pengisian bensin mobil itu berhenti, dan menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Namun sangat lama sekali. Kun panik. "SEKARANG!" teriak salah satu penembak jitu dari ujung kanan. Semua penembak jitu itu bertotal 25 orang, menembak Kun dari segala arah, sudah tidak tau berapa peluru yang dihabiskan untuk membunuh Kun. Kun dibunuh secara brutal, bukan cuma itu bom ternyata sudah disimpan didalam bagasi mobil tersebut tanpa sadar Kun. Kini Kun ditemukan tidak bernyawa bahkan tidak berbentuk.

"Satu orang sudah lewat, aku harus menyingkirkan tikus lainnya." Kata Jaehyun, "siapa lagi target curiga kita? Taeyong-ssi?" kata Jaehyun kepada Taeyong yang sedang menghisap rokoknya. "sabar, habiskan saja dulu semua yang ada sekarang."kata Taeyong. "aku ingin bermain pedang." Kata Jaehyun menuju ruangan hitam itu. Sekarang semua isi ruangan hitam itu sudah dipindahkan ke dalam perpustakaan Jaehyun yang tersembunyi, kini hanya dibiarkan menjadi tempat kosong yang lumayan bisa menampung 100 orang. "halo teman teman!" senyum semringah Jaehyun menyapa tahanan orang-orang yang membantu Kun dalam pembobolan aset perusahaan Jung. "kalian tidak mau menjawab?" kata Jaehyun, dia sedang memakai sarung tangan agar tangannya tidak terkena cipratan darah kotor mereka. "kalau tidak mau bicara, biar pedangku yang berbicara." Kata Jaehyun. 10 orang yang menjadi tahanan Jaehyun duduk di kursi dan diikat. Teriakan mereka memenuhi ruangan, "giliran begini aja berisik, tadi ku tanya baik-baik malah diam semua. Dasar anjing." Kata Jaehyun masih asik menebas kepala orang orang itu.

"BAIK LAH, BAIK AKU AKAN BERBICARA!" kata orang ke sepuluh. "hmm, akhirnya ada yang mau bicara denganku. Namamu siapa?" tanya Jaehyun, "HAN SANG HOON." Katanya dengan takut. "ho, sang hoon-ssi? Bukannya kamu salah satu bawahan dari perusahaan Kim?" tanya Jaehyun, "kami bertindak atas kemauan sendiri! Tidak ada urusannya dengan perusahaan Kim." Kata Sanghoon, "hah? Aku tidak mendengarnya. Kurang jelas omonganmu, sepertinya mulutmu sepertinya harus di robek sedikit." Kata Jaehyun. "BAIK, BAIK KAMI BERTINDAK ATAS KEMAUAN PERUSAHAAN KIM!" kata Sanghoon, dia benar benar di titik dimana dia benar-benar takut. "terima kasih kejujurannya, Han sanghoon-ssi. Aku sangat..." kalimatnya terpotong, "KAU AKAN MENYESAL JUNG JAEHYUN! INI BARU PERMAINANNYA SAJA. KAMI TAU NYONYA HYESOO DIMANA!" kata Sanghoon. "JANGAN PERNAH MEMOTONG PERKATAANKU!" teriak Jaehyun dan menebas kepala Sanghoon dan entah terlempar dimana. "Nyonya?" tanya Jaehyun bertanya pada mayat yang telah tergeletak itu. "Jisung, Jeno! Bereskan semua ini." kata Jaehyun sembari membuang sarung tangannya. 

Mine; Jung JaehyunWhere stories live. Discover now