Nightmare Cinderella (2)

2.5K 136 6
                                    

Apa yang akan terjadi saat gadis itu jatuh cinta?
Gadis itu akan mencintainya selamanya

Arlan tersenyum kecil kemudian membingkai wajah Lia dengan kedua tangannya.

" Wajah ini selalu sama bahkan saat lo menangis, tetap terlihat cantik. Bagaimana bisa tante Lucia melahirkan bidadari secantik ini? " Arlan tertawa kecil

Lia menggerakkan wajahnya ke kiri dan kekanan, mencoba memberontak.

" Nggak, Lia mau tidur, ini pasti mimpi buruk. Lia yakin ini mimpi" tangis Lia pecah

Lia menepis tangan Arlan, kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangannya yang gemetar.

" Harusnya Lia nggak tau, harusnya Lia nggak tau secepat ini" lirih Lia

"udah jangan nangis, lihat mereka semua jadi sedih. Lia sangat berharga" ujar Arlan mencoba menghibur Lia

Lia mengintip dari sela-sela jarinya melihat Ano yang mengusap airmata disudut matanya dan Bintang yang sedang menepuk puncak kepala Tiara.
Lalu beralih menatap Gio yang sedang menutup dirinya dengan selimut.

" Jangan nangis lagi princess"

" Iya Lia jangan nangis, gue bisa mutusin Dea terus jadian sama lo buat gantiin Arlan" rengek Ano

" Lia nggak mau sama Ano" ketus Lia dengan suara serak habis menangis

Kemudian menatap Bintang dan Tiara.

" Tiara jangan Bintang, Bintang udah punya Bulan" kata Lia

" Apa? Nggak kok" Tiara gugup membuat Bintang terkekeh pelan

" Kakak lo cengeng sama kayak adiknya" ledek Bintang

" Lia tiba-tiba kangen, Lia pengen liburan bareng kalian semua" pinta Lia

" Apapun untuk tuan putri"

Arlan tersenyum lega, kemudian menarik Lia kedalam pelukannya.

" Sumpah gue sayang banget sama lo"

••••

Lia terbangun dari tidurnya, kepalanya berdenyut membuat Lia meringis pelan. Diliriknya jam dinding yang menunjukkan pukul 07.40

Lia kembali memejamkan matanya, kembali bergelut dengan pikirannya.

"Jadi Lia hanya mimpi. Ya itu mimpi buruk" gumam Lia meyakinkan dirinya

Namun gerakan kecil disampingnya membuatnya segera membuka matanya.

Arlan.

Arlan tidur disampingnya! Jadi semalam bukan mimpi, batin Lia

"Padahal Lia berharap Lia hanya mimpi Arlan" batin Lia

Lia memiringkan tubuhnya menghadap Arlan yang masih terlelap. Dengan hati-hati Lia menyentuh pipi Arlan yang lebam.

Siapa yang memukul Arlan? Lagi-lagi Lia dibuat khawatir.

Lia terdiam larut bersama rasa sakit dihatinya. Tak ada isakan, namun buliran bening mengalir dengan deras dari kedua mata sembabnya.

Tangannya mengelus rambut tebal Arlan dengan penuh sayang. Rasa takut kehilangan Arlan semakin menjadi. Arlan yang selama ini berada disisinya, menemaninya, memeluknya, membisikkan mantra indah yang sanggup membuat Lia tenang. Lia pernah membayangkan Arlan benar-benar meninggalkannya? Tapi Lia tidak tau jika rasanya akan bertambah sesakit ini.

Dengan polosnya selama ini dia menganggap Arlan miliknya dan akan tetap seperti itu. Tapi dalam semalam mimpi buruk itu menjadi kenyataan, Arlan bukan milik Lia.

THE MOST WANTED Where stories live. Discover now