Bagian dari Alastor

3.1K 162 0
                                    

Akan aku tunjukkan pada semua orang jika kamu milikku
•••

Keesokan harinya, Lia bergegas bangun dan bersiap - siap. Walaupun jam di dinding kamarnya masih menunjukkan pukul 05:45 dia tetap berniat kesekolah.  Setelah merasa siap, Lia pun keluar didepan rumah untuk menunggu taksi yang telah dia pesan.

Sebenarnya Lia ingin naik angkot tapi dia takut jika ada penculik, Lia juga tidak terbiasa naik angkot karena Ano akan mengantar Lia kemana pun Lia ingin pergi. Salahkan saja Lia yang sudah terbiasa dengan Ano yang sangat memperhatikannya.

Lia bergegas naik saat sebuah taksi berhenti didepannya.

" SMA Zeon ya pak" ujar Lia yang diangguki oleh sang sopir taksi

" untung aja pak sopir nggak kepoan kayak dora" batin Lia

Pukul 06:15.

Line!

Arkano : udh bangun?

Liara : iya

Arkano : berangkat sm gue

Liara : nggak usah, ini Lia udah dijalan

Arkano : sama siapa?

Liara :  sama sopir baru Lia, dadahh

Lia terkekeh pelan, Ano pasti sudah mencak-mencak mencarinya.

" udah sampai neng" kata sopir taksi

Lia kemudian mengeluarkan uang dari sakunya kemudian membayar ongkos taksi.

" makasih ya Pak" ujar Lia

Lia pun memasuku gerbang Zeon yang masih terlihat sepi.

" anjir Lia jadi rajin banget" gumam Lia

" Lia mau ngapain ya? " tanya Lia pada dirinya sendiri

Dengan semangat Lia pun memutuskan ke rooftop sekolah, tempat biasa teman kelasnya mabal. Lia berlari bahkan ketika menaiki tangga menuju rooftop.

" Tangganya kenapa makin banyak? " gerutu Lia

Setelah sampai dirooftop, Lia memilih bersandar ditembok. Tiba - tiba kepalanya terasa sakit dan dia kesulitan bernafas.

Dengan tangan gemetar, Lia merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya. Kemudian dia menelfon seseorang. Lia tertawa kecil saat orang itu menjawab telfonnya didering pertama.

" Lo dimana?! " bentak Ano

" Ano jangan marah dulu, Lia butuh minum" ujar Lia dengan lemah

"gue dikelas, tapi lo nggak ada. Berhenti buat gue khawatir Lia" kesal Ano

" Lia di rooftop" ujar Lia

" tunggu disana"

Tut tut, Ano pun mematikan panggilan.

" Lia ini lemah banget ya? Lia nggak bisa tanpa orang lain, kerjaannya nyusahin mulu" gumam Lia

Ano marah besar saat kemarin dia datang ke rumah Lia dan mendapati tubuh gadis itu penuh lebam. Lia hanya menangis dan tidak mengatakan jika Agatha dkk yang melakukan itu. Dia hanya mengatakan jika kemarin dia bolos dan ditabrak oleh preman. Lia bersyukur Ano percaya setelah diyakinkan oleh Lia.

THE MOST WANTED Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora