Pengganggu

22.1K 648 3
                                    

Meskipun cerita ini sudah tamat tapi vote dan komen kalian aku tetap tunggu ya:)

Cahaya kecil itu akan padam, kurasa sekarang takkan lama lagi.
Dia tidak tahan lagi dengan badai yang ada didalam dirinya, dia sedikit sakit

•••

Satu per satu siswa mulai memasuki kelas 11 IPA 2 dengan berbagai macam ekspresi. Ada yang terlihat ceria, ada juga yang terlihat ogah - ogahan masuk ke kelas.

Kelas yang selalu mendapat pengakuan dari guru atas keributan dan keonaran yang mereka lakukan.

" Guys kalian udah pada denger belum?! " teriak Ana si biang gosip, saat memasuki kelas

" Pagi - pagi teriak abis sarapan toa lu?" ledek cowok kurus bername tag Raka

Ana hanya memutar bola matanya malas.

" Ano berhenti gak lo! " teriak dari koridor kelas 11

" Lia baru datang udah ngamuk gak jelas" kata Putri kepada gadis manis disebelahnya

Tak lama kemudian cowok tinggi bernametag Arkano Putra memasuki kelas, dibelakangnya ada gadis berambut sebahu yang sedang mengejar dan sesekali mengumpat kesal pada Ano.

" Bulan, Ano ngumpetin hp gue" rengek Lia berlari menghampiri Bulan dan Putri. Lia terlihat ngos-ngosan dan Bulan tebak tak lama lagi gadis berambut sebahu itu akan menangis.

" Cengeng! " ledek Ano yang kini duduk dibangkunya bersama para cowok dikelas itu

" Ano jadi cowok ngeselin banget sih! " teriak Lia marah, bukannya merasa bersalah Ano malah tersenyum lebar, ia menganggap Lia sangat menggemaskan.

" Udah, No balikin aja. Kasihan nih Lia" kata Bulan

" Lagian ya kalian ga bosen apa berantem terus" tambah Putri yang sedang asik membaca novel

" Lia mau libur! " teriak Lia

" kumat nih anak"

Murid dikelas itu hanya melihat sekilas kemudian kembali dengan kegiatan mereka masing-masing. Mereka sudah terbiasa melihat Ano dan Lia yang tidak pernah akur.

Bagi Lia, Ano itu orang yang paling menyebalkan. Dia selalu mengganggu Lia padahal Lia pengen sendiri, pokoknya Lia kesel kalau Ano mengganggu ketenangannya.

Tapi, yang Lia tahu, Ano selalu ada buat Lia.

" Selamat pagi anak-anak"

Lia pun berjalan kebangkunya dengan kaki yang dihentak-hentakkan kesal.

" Selamat pagi Bu Rena! "

Bu Rena adalah wali kelas mereka sekaligus guru yang mengajar mata pelajaran matematika.

" Hari ini siapa yang tidak hadir? " tanyanya seperti biasa

" Irgi sakit bu, Caca juga" ujar sang ketua kelas

" Yasudah kita lanjutkan pelajaran kita hari ini"

•••••

Bu Rena pun keluar dari kelas setelah pamit dan memberi pesan kepasa anak walinya itu untuk tidak membuat ulah dan tetap dikelas menunggu guru pelajaran selanjutnya.

" Nji pak Wawan ada nggak? " tanya Putri

" Nggak, istrinya lagi sakit"

Sontak mereka pun memekik senang. Senang karena tidak ada guru, bukan senang karena orang lain sakit loh.

" Lan, kalau Lia pulang diizinin apa kagak ya?" tanya Lia kepada Bulan yang duduk didepannya

" Nggak,kemarin dulu lo nggak sekolah dan kemarin lo bolos" ujar Bulan

" Masa sih? Lia kan rajin sekolah" kata Lia dengan tampang polos

" Kantin yuk" ajak Putri

" Males" Lia meletakkan kepalanya dimeja dan menjadikan tasnya sebagai bantalan

" Lo mau nitip makan nggak? " tanya Bulan

" Iya, susu cokelat sama snack yang banyak" kata Lia kemudian menguap

" Habis dah uang lo" Putri menepuk pelan bahu Bulan

Putri dan Bulan pun berjalan keluar kelas.

"Liaaaaaa-aat aku yang sudah berjuang"

Kurang ajar!

Lia curiga kalau Ano ini anak setan yang nongol tiba - tiba dan bawaannya buat kesel melulu.

Lia tetap memejamkan matanya dan pura-pura tidur. Lia memanjatkan doa didalam hatinya, semoga Ano menjauh sekarang juga.

" Lia oh Lia bangun nggak lo?! " teriak Ano dikuping Lia

" Lia lihat tuh mantan sahabat lo tambah ganteng aja. Mau gue salamin nggak? " bisik Ano

Cukup!

" Bisa nggak sih Ano jauh-jauh dari Lia?! " teriak Lia kesal

" Kalem dong Lia" ledek Ano lagi

" Lia mana bisa kalem didekat cowok gila kayak Ano" kesal Lia

" Lucunya" goda Ano

Suer ga boong Lia mau tertawa saat melihat Ano memasang wajah bodohnya.

" Lia emang lucu, cantik, imut! "

" Arlan Lia cantikkan?" tanya Ano kepada cowok berkulit putih dan tentu saja tampan

" Ano apaan sih?! " bisik Lia kesal

" Tuh kata Arlan lo cantik" goda Ano membuat Lia sangat malu

" Makanya baikan dong sama Arlan" bisik Ano

" Ano ngeselin! " batin Lia

Lia pun hanya duduk dikelas hingga keluar main, bahkan hingga pelajaran Pak Dani dimulai.  Dari tempatnya dia hanya diam menatap Arlan, matanya tajam dan tidak ada senyuman diwajah Lia. Saat mata mereka bertemu, Arlan memalingkah wajahnya. Namun tidak dengan Lia, tidak ada yang tahu apa yang ada didalam pikirannya.




 Namun tidak dengan Lia, tidak ada yang tahu apa yang ada didalam pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arlan Alfarez Altair

Babak kedua dari cerita ini lebih seru jadi jangan berhenti ditengah jalan ya hehe.

Baca sampai abis, happy readingbby❤

THE MOST WANTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang