ARIES-10

2.6K 138 3
                                    

"Jangan lupa senyum!."

———

SEPERTI yang sudah di rencanakan sekarang deron,langit,oji dan ricko berada di rumah langit.langit jelas tak mau jika teman-teman nya bermain ke rumah nya karna itu pasti akan sangat merepotkan.

"Rikco lo tu tau diri dong! Jangan berantakin kamar gue!."ucap langit kesal.

"Langit gue kasi tau ni ya,jadi orang tu gaboleh pelit-pelit nanti mayat lo berat!."ucap ricko sambil menyengir bodoh.

Langit memutar bola mata malas mendengar omong kosong yang di ucapkan oleh ricko."bodo amat gue ga peduli!."ketus langit.

Deron tak mengambil pusing kelakuan teman-teman nya,dia lebih memilih menatap ponsel nya yang sedang menampilkan room chat nya dengan si gadis menyebalkan.Deron bingung antara ingin mengirim pesan atau tidak usah mengirim pesan.

"Kirim enga ya?."tannya deron dengan diri nya sendiri.

Cewe aneh.

Cewe aneh!
Send

Siapa lo?!

Gue cowo terganteng sedunia!.

Dasar cowo gila!,kurang kerjaan lo?sini rumah gue kekurangan pembantu!.
Read

Deron hannya membaca pesan terakhir yang aries balas.iya yang deron chat adalah aries,kemarin deron meminta nomor whatsaap aries kepada si brayen teman sekelasnya aries.

Deron berdecak kesal saat kembali melihat chat nya dengan aries."sialan!.tau gini ga bakal gue chat tadi!."maki deron dengan tangan melempar ponsel nya asal.

Hap!

Ricko menangkap ponsel deron yang akan mendarat di lantai."yak allah bos ini hp baru lu beli 3 hari yang lalu jadi jangan di rusakin lagi dong!,mana ini hp harga nya mahal banget padahal kan pungsi nya sama yak!."ucap ricko panjang di bagi lebar,deron baru saja membeli iphone keluaran terbaru dan harganya tak bisa di bilang murah.

"Mending buat gue,ron!."oji menyahut dari kamar mandi karna tadi sempat mendengar suara ricko.

Ricko berdecak mendengar suara oji."ck! Lo kalo lagi boker ya boker aja ga usah nguping juga!."teriak ricko.

"Woy setan gue ga nguping tapi gue dengar karna suara kenceng!."balas oji dengan berteriak juga.

Langit jengah menatap kedua temanya yang tak pernah melewatkan kegiatan adu mulut itu."lo berdua ga bisa tentram ya sehari aja?,"tannya langit kalem,kali ini tak ada nada ketus dan datar.

Ricko tersenyum ke arah langit."tumben ga ketus?"tannya ricko dengan cengiran bodoh yang selalu melekat di bibir nya.

Langit memutar bolah mata malas,selalu serba salah kalo berbicara dengan ricko."semerdeka lo aja ko! Gue nyerah!."nada datar kembali lagi dan jangan lupakan nada ketus.

Deron menjadi pusing sendiri melihat perdebatan teman-temanya ini."kalian buat gue tambah pusing tau gak!."kesal deron lalu beranjak untuk pergi ke balkon kamar langit.

"Lah kenapa tu bocah?."tannya ricko sambil menatap langit.

"Tannyakan pada bumi yang bergoyang!."
Ucap langit dengan tatapan super datar yang dia punnya.

Ricko mengernyit heran,jadi bingung langit lagi ngelawak atau apa."lo ngelawak,ngit?."tannya ricko lagi.

"Enga gue lagi ngelucu!."jawab langit dengan muka datar dan nada ketus.

Ricko berfikir terkekeh pelan mendengar jawaban langit."perasan sama aja!."ucap ricko lalu tertawa ngakak.

"Gila lo!."ketus langit.

———

TENGAH malam aries terbangun dan merasakan tenggorokan nya kering,aries segera turun dan mengambil minum di dapur tapi saat mendengar suara isakan dari dalam kamar ibunya aries terdiam.

"Lagi?untuk apa bunda nangisin orang yang udah buat kita menderita?."gumam aries lalu kembali lagi kedalam kamarnya.

Sudah biasa aries mendengar ibunya menangis di tengah malam dan aries tau selama ini ibu nya hannya terlihat baik-baik saja di depan aries.

"Gue pusing,tuhan!."aries berucap sambil menahan emosi karna iya tak bisa diam saja saat melihat ibu nya seperti ini.

Sekarang sudah pukul 3 pagi dan kemungkinan besar aries tak akan bisa memejamkan mata nya lagi,aries terus merenung di balkon kamarnya hingga pagi pun tiba.

Bersiap untuk sekolah lalu turun untuk sarpan dan segera pergi ke sekolah."bunda masak apa?,"tannya aries yang melihat bunda nya sedang memasak.

Disya tersenyum melihat putri nya sudah siap untuk pergi sekolah."ini bunda masak nasi goreng buat kamu,"jawab disya.

"Yaudah iyes tunggu di meja makan aja,"aries berjalan menuju meja makan.

———

YULIA berdecak melihat anak nya yang sangat susah di suruh bangun pagi."abang udah mama bilang kamu jangan begadang! Sekarang liat di suruh bangun susah banget!."teriak yulia.

Merasa terusik deron menutup mukanya dengan bantal."apaansi mah! Nanti aku mandi sekarang lebih baik mama bangunin si arkan aja sana!."ucap deron dengan kesal masi dengan mata terpejam.

"Kamu ini! Arkan udah bangun dari tadi!."ucap yulia kesal sambil mencubit lengan deron pelan.

"5 menit lagi ma!."jawab deron dengan terpejam.

Yulia di buat makin kesal saja dengan anak nakal nya satu ini."PAPA ANAK PAPA INI GAMAU BANGUN!."terial yilia dengan murka.

Seketika deron langsung bangun dengan muka menatap kesal ke arah mama nya."apaansi mama pake neriakin papa segala?!."tannya deron kesal.

Yulia tau kelemahan anak satu nya ini,kedua anak nya sangat takut kepada papa nya karna jika Alek sudah marah maka jangan harap mendapatkan uang jajan dan bisa memakai motor ataupun mobil.

"Mangkanya sana mandi!."ucap yulia.

"Ck! Iya ini deron mandi mama sayang!,"jengkel deron lalu berdiri untuk segera mandi.

Setelah siap deron turun dan segera sarapan dengan keluarganya."belajar yang bener jangan tawuran mulu lo!."ucap deron sambil meninju pelan lengan adiknya.

Arkan menatap kesal abang nya itu."lo tu jangan kebanyakan balapan liar!."teriaknya.

"Arkan?."tannya alex dengan menaiakn satu alisnya tanda bertanya.mampus keceplosan!.batin arkan.

"Arkan pamit!,asalammualaikum!."teriak arkan lalu berlari keluar rumah agar tidak dapat pertanyaan dari papa nya itu.

———

25 maret,2020.

ARIESWhere stories live. Discover now