18. QUEEN

3K 271 19
                                    

Hy hy hy aku Up:)

Terima kasih buat kalian yang udah Vote dan Komen:)

Oh iya aku tetap bakal ngingetin, jangan lupa vote dan komen karena satu vote dan komen dari kalian sangat berarti buat aku:)

Makasih juga buat kalian yang udah follow aku:)

Selamat membaca cerita Queen:)

*****

"bang udah lah... Enggak usah pakai pengacara segala... Apalagi sampai bawa orang-orang penting kayak gini," bujuk Queen kepada Evan.
Saat ini mereka sedang berada didalam kamar Queen bersama dengan seorang pengacara, dan orang-orang penting lainnya yang diperintahkan Evan untuk mengurus masalah Queen.

Dokter baru saja memeriksa Queen dan mengatakan kalau Queen hampir saja kehabisan darah karena terlalu banyak darah yang keluar dari dahi Queen, Jadi dokter memutuskan untuk memberikan Queen darah tambahan.

"Enggak ada penolakan Queen, Abang udah bilang, siapapun yang menyakiti kamu maka mereka harus terkena himbasnya,"

"Tapi bang... Kalau sampai bawa pengacara dan orang-orang penting kayak gini yang ada sekolah Queen bisa ditutup,"

"Bagus dong kalau begitu," Evan menatap Queen sambil tersenyum.

Queen mengerutkan dahinya bingung, "kok bagus sih?" Tanyanya.

"Ya bagus, untuk apa sekolah itu dibangun, kalau murid yang ada didalamnya itu isinya Dajjal semua? Dan lagi pula guru yang ada didalam itu juga enggak ada gunanya kalau mereka sama sekali enggak bisa ngedidik murid-murid di sekolah itu dengan baik,"

"Bang.... Ayolah....,"

Evan menggeleng, "Abang enggak mau denger alasan kamu lagi, pokoknya Abang bakal selesain masalah ini pakai orang-orang penting yang Abang percaya," setelah mengatakan kalimat itu Evan bangkit berdiri dan pergi meninggalkan Queen didalam kamar sendirian.

Di ruang tamu, Bryan, Andra, dan ketiga teman Queen menatap Fajar secara bergantian, membuat Fajar yang di tatap merasa bingung. "Kenapa kalian natap gue? Tanya Fajar.

"Kenapa Lo mau nolongin Queen?" Bukannya menjawab Andra dan Bryan malah kembali bertanya kepada Fajar.

Fajar menaikan sebelah alisnya, "karena gue suka sama Queen," jawab Fajar.

Singkat, padat, jelas, kalimat yang dikeluarkan oleh Fajar berhasil membuat Bryan, Andra, dan ketiga teman Queen langsung terbelalak.

"Enggak bisa, Lo enggak bisa suka sama Queen," sahut Bryan.

Gia, Gita, dan Gina, menatap ke arah Bryan mereka mengerutkan dahi bingung, "kenapa enggak bisa? Kita fine fine aja tuh kalau Fajar suka sama Queen, lebih bagus malah,"

"Enggak bisa gitu lah," ucap Andra.

Fajar menaikan sebelah alisnya, "kenapa enggak bisa? Kalian berdua suka sama Queen?"

Bryan dan Andra saling tatap sesaat, lalu mengangguk sebagai jawaban.

Melihat Bryan dan Andra mengangguk membuat Gita, Gina, dan Gia, langsung menatap mereka heran. "Gila, gue baru tau kalau ternyata mantan sahabatnya Alex juga suka sama Queen, udah suka berapa lama? Jangan-jangan waktu kalian masih sahabatan sama Alex kalian udah suka sama Queen, tapi kalian kok bisa sih enggak berantem atau rebutan gitu," ucap Gita.

QUEEN (Telah Terbit)Where stories live. Discover now