10. QUEEN

3.5K 280 42
                                    

Hy hy hy aku Up:)

Apa kabar? Baik-baik aja kan?

Ada yang masih lanjut sama ceritanya?

Oh iya jangan lupa vote dan komen ya, karena satu vote dan komen dari kalian sangat berarti buat aku:)

Selamat membaca cerita QUEEN:)

Fajar membawa Queen ke belakang gudang sekolah. Dia melepas tangan Queen saat mereka sudah tepat berdiri didepan pintu gudang.

Queen tersenyum menatap Fajar, dia sungguh sangat berterimakasih kepada Fajar karena telah membawanya pergi dari Alex. "Makasih udah bawa gue pergi dari Alex," ucap Queen berterima kasih.

Fajar menatap Queen dengan datar, dia melipatkan kedua tangannya didepan dada lalu kakinya dia tekuk untuk mensejajarkan tingginya dengan tinggi Queen. Dia memajukan wajahnya sedikit dekat dengan wajahnya Queen lalu tersenyum sinis, "Lo kira bawa Lo pergi dari Alex itu gratis?" Sahut Fajar.

Queen mengerutkan dahinya bingung, tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Fajar. "Maksud Lo? Lo minta bayaran gitu?" Tanya Queen.

Fajar mengangguk sebagai jawaban.

Queen menghela napasnya dengan kasar, zaman sekarang memang sulit mencari orang yang menolong orang dengan ikhlas. "Sebutin berapa uang yang Lo minta nanti gue transfer," sahut Queen.

Mendengar ucapan Queen membuat Fajar tertawa sinis, dia semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Queen, mengikis jarak diantara mereka hingga hidung mereka saling bersentuhan. "Gue enggak butuh duit, orang tua gue enggak semiskin itu sampai-sampai gue nolong orang harus dibayar pakai duit,"

Queen menatap manik mata Fajar, jarak mereka sangat dekat, membuat jantung Queen berdetak hebat, Queen tiba-tiba merasa sangat ketakutan, saat pikiran-pikiran kotor tiba-tiba terlintas di otaknya begitu saja. "Kalau Lo enggak mau di bayar pakai duit terus Lo mau dibayar pakai apa?"

Fajar menatap wajah Queen dengan sangat lekat, memperhatikan alis Queen yang sangat rapi, mata Queen yang indah, bulu mata yang sangat lentik, hidung yang mancung hingga tatapannya jatuh pada bibir mungil milik Queen.

Fajar memegang pipi Queen, lalu mengusap pipi Queen dengan lembut menggunakan ibu jarinya. Dia tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke arah telinga Queen. "Gue mau bibir Lo," satu kalimat bisikan yang dikeluarkan oleh Fajar, mampu membuat Queen langsung menegang. Jantungnya semakin berdetak cepat, darahnya terasa mengalir dengan sangat cepat, hal-hal kotor yang dipikirkannya benar.

"LO ENGGAK USAH GILA YA," bentak Queen, dia mendorong tubuh Fajar dengan sangat keras, membuat Fajar langsung mundur kebelakang.

"Santai aja dong, enggak usah main dorong-dorong,"

"Gue enggak habis pikir sama cara berfikir Lo, muka Lo aja yang ganteng, tapi ternyata kelakuan Lo bejat,"

Fajar tertawa sinis, "kelakuan gue emang bejat, itu sebabnya jangan pernah menilai orang hanya dari penampilannya aja," Fajar kembali maju mendekat dengan Queen, membuat Queen otomatis mundur ke belakang.

"Kenapa mundur?" Fajar semakin berjalan mendekat, dan Queen juga semakin mundur kebelakang.

Melihat Queen yang semakin mundur, membuat Fajar geram, dia menarik tangan Queen dengan sangat kasar, membuat Queen langsung otomatis maju ke depan dan memeluk tubuh Fajar.

Queen ingin melepaskan pelukannya dari Fajar, namun dengan sangat sigap Fajar menahannya. Dia memegang pinggang Queen dengan sangat kuat menggunakan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya dia gunakan untuk memegang dagu Queen.

Queen terus memberonta, dia berusaha melepaskan pelukannya dari Fajar, namun hasilnya nihil, semakin Queen memberonta maka semakin erat pula Fajar memeluknya.

Queen menatap Fajar dengan takut, matanya memerah menahan tangis, Tubuhnya terasa seperti tidak memiliki tulang. "Fajar, lepasin gue," Queen memohon, air matanya sudah mulai menetes.

"Lepasin Lo?" Fajar tertawa sinis, "jangan harap," ucap Fajar, setelahnya dia membungkuk mendekatkan wajahnya dengan Queen, mengikis jarak diantara keduanya.

Queen memicingkan matanya sambil menangis, dia sudah mulai tersedak. Ciuman pertamanya belum di ambil oleh siapapun, jika Fajar menciumnya maka ciuman pertama itu di ambil oleh Fajar.

Bugh!!!

Suara pukulan yang sangat keras membuat Queen terkaget, pelukan tangan Fajar terasa menghilang begitu saja. Queen membuka matanya, bukannya melihat Fajar, dia malah melihat Alex yang berdiri didepannya dengan wajah yang memerah menahan marah. Queen menatap ke arah samping kirinya, dia membelalakkan matanya melihat Fajar terduduk di tanah dengan mulutnya yang mengeluarkan darah.

"LO ENGGAK USAH GILA MAU CIUM QUEEN," bentak Alex. Dia mengepalkan tangannya dengan sangat erat.

Fajar tertawa sinis, "kenapa? Bukannya dia mantan Lo? Kenapa Lo harus peduli? Terserah gue dong kalau gue mau cium Queen,"

Alex semakin menggeram kesal. Dia melangkahkan kakinya mendekat dengan Fajar dan langsung memukul Fajar secara brutal. Queen yang melihat Alex seperti itu langsung berlari mendekati Alex dan memeluk Alex dari belakang, "Lex, udah Lex, dia bisa mati," Queen berusaha menjauhkan Alex dari Fajar.

Pelukan Queen dari belakang Alex yang mencoba menghentikannya membuat Alex Langsung menghentikan pukulannya.

Alex berjalan mundur sambil menatap Fajar dengan sinis tatapannya beralih ke arah tangan Queen yang memeluknya dari belakang lalu melepas tangan Queen yang memeluknya dan langsung menarik Queen ke dalam pelukannya.

Alex kembali menatap ke arah Fajar, "sekali lagi gue lihat Lo ngedeketin Queen, mati Lo gue buat," ancamnya, lalu dia melepaskan pelukannya dari Queen dan menggenggam tangan Queen dengan erat, membawa Queen pergi menjauh dari hadapan Fajar.

*****
Hy hy hy
Apa kabar??? Ada yang kesel ngelihat Fajar?

Jujur aku kesel ngeliat Fajar. Ternyata ada udang di balik bakwan, eh salah Deng!!! Maksudnya ada udang dibalik batu🤣🤣

Oh iya jangan lupa vote dan komen ya, karena satu vote dan komen dari kalian sangat-sangat berarti buat aku:)

Jangan lupa juga follow akun wattpad aku Lidya_prati
Dan akun Instagram aku @lidyaprati

Terima kasih sudah membaca cerita QUEEN:)

QUEEN (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang