17. QUEEN

2.9K 281 34
                                    

Hy hy aku Up:)
Sebenarnya ini bukan jadwalnya Up tapi karena kali ini aku dapat banyak komen dari kalian jadi aku semangat deh update nya:)

Jangan lupa vote dan komen ya:)

Karena satu vote dan komen dari kalian sangat berarti buat aku:)

Yang semangat ya puasanya:)

Aku boleh minta Pendapat kalian tentang cerita ini enggak? Boleh ya? Boleh ya? Aku penasaran banget soalnya:(

Selamat membaca cerita QUEEN:)



Darah segar semakin banyak keluar dari dahi Queen, tapi anehnya Queen sama sekali tidak merasakan sakit, dia hanya terlihat lemah namun masih bisa tersenyum.

Gia, Gina, dan Gita berusaha menekan dahi Queen yang terluka dengan kain agar darahnya tidak keluar terlalu banyak.

Saat ini Fajar, Queen dan yang lainnya berada didalam perjalanan menuju rumah Queen, Fajar sudah menyarankan berkali-kali agar Queen dibawa ke rumah sakit, namun Queen dengan tegas menolak agar dia tidak dibawa ke rumah sakit karena dia membenci bau obat.

Saat sudah sampai tepat di halaman rumah Queen, Fajar langsung keluar dari mobil dan menggendong tubuh Queen, dia membawa Queen masuk ke dalam rumah diikuti dengan teman-teman Queen.

Saat berada diruang tamu, Fajar menidurkan tubuh Queen di atas sofa panjang, dan teman-teman Queen langsung memanggil mama Queen yang sedang berada di dapur dengan berteriak.

"TANTE....," teriak Gita, Gina, dan Gia secara bersamaan.

Ratu datang dari arah dapur sambil berdecak, "duh... Kalian bertiga ini enggak bisa ya manggil Tante enggak usah pakai ter- Queen kenapa?" Ratu langsung berlari mendekat ke arah anaknya saat melihat dahi Queen dipenuhi dengan darah segar.

"Tante nanti kita bakal ceritain semuanya, sekarang mending Tante panggil dokter untuk periksa keadaan Queen," sahut Fajar saat melihat Ratu panik dan meminta jawaban mengapa anaknya bisa seperti ini.

Ratu mengangguk, dia langsung berlari mengambil ponselnya yang tertinggal di dapur dan langsung bergegas menelepon dokter.

Beberapa menit kemudian Ratu kembali menuju ruang tamu sambil membawa kotak p3k untuk membersihkan darah yang ada di dahi Queen.

Tangan Ratu bergetar, dia meneteskan air mata saat melihat putrinya Queen mengeluarkan darah yang cukup banyak, namun yang di anehkan adalah, Queen masih bisa tersenyum, dia bahkan tidak merengek atau menangis karena merasakan sakit.

"Ma..., Udalah jangan nangis, Queen enggak apa-apa kok," meskipun Queen terlihat lemah, Queen masih bisa tersenyum, tangannya bahkan masih bisa dia gerakan untuk mengusap air mata mamanya yang mengalir.

"Kamu jangan bilang enggak apa-apa, kalau kamu kenapa-kenapa gimana? Kalau sampai Papa dan Abang kamu tahu kamu terluka kayak gini Mama enggak bisa ngebayangin apa yang bakal mereka berdua lakuin sama orang yang udah buat kamu luka kayak gini,"

Queen tersenyum menatap mamanya, "ya... Makanya Mama jangan kasih tahu mereka kalau Queen luka,"

"Dikasih tau atau enggak, mereka juga bakalan tau sendiri Queen,"

QUEEN (Telah Terbit)Onde histórias criam vida. Descubra agora