"Terserah deh. Awas ih tangannya,gak bisa diem apa?" Aviela merasa kesal saat tangan Zeyan mengusap ngusap mukanya bahkan sampai ke lehernya.

"Napa sih galak banget? Lagi dapet ya?"

"Engga"

Zeyan menghentikan aktivitas mengganggu istrinya itu. Kemudian berujar " Kita mulai sekarang jangan panggil nama lagi ya kalo lagi ngomong"

Aviela mengernyit kan dahinya "Gak ngerti kamu ngomong apaan"

"Ya ampun cantik cantik kok lemot sih? Gini ya, maksud aku Kita kalo ngomong manggil nya mama papa aja jangan pake nama. Biar terbiasa sampe nanti anak anak udah besar" jelas Zeyan.

"Misalnya gini, Mah dasi papa mana? Mah mandi bareng yok di jamin bakal seru deh"

Pletak

Aviela menjitak kepala Zeyan "Ngomong nya ngaco banget"

"Ngaco apanya sih?" Sambil mengusap ngusap kepalanya yang terasa sakit.

"Lagian kalo suami istri emang gitu kan? Masa nanti pas anak kita udah pada besar,kita ngomong nya tetap pake nama" ujar nya lagi.

"Bodo ah, geli aku denger nya kalo Kita ngomong nya gitu" Aviela kekeuh untuk tidak menggunakan kata itu.

"Ya harus terbiasa dulu makanya. Nanti lama kelamaan juga gak bakal geli lagi kok"

"Gak ah" tolak Aviela sambil menidurkan Fio di samping Lio yang ternyata sudah tertidur lelap.

Aviela ikut merebahkan dirinya di kasur, badannya terasa sangat lelah hari ini. Zeyan yang melihat istrinya pun melakukan hal yang sama. Mereka berdua tidur di tepi kanan dan kiri ranjang. Lio dan Fio sudah pasti berada di tengah tengah keduanya.

"Mah mereka udah berapa bulan sih?"

Aviela ingin menyumpal mulut Zeyan, kata itu terdengar sangat menggelikaan namun ia tetap menjawab pertanyaan dari suami nya itu "Baru dua setengah bulan"

"Ohh kirain udah Lima bulanan"

"Usia anak sendiri kok gak tau sih? Bapak kandung nya atau bukan?" Ejek Aviela becanda.

Zeyan berujar cepat "Iya lah, kan yang produksi nya kita berdua" Zeyan menaikturunkan alisnya untuk menggoda Aviela.

"Kenapa sih ngomongnya dari kemaren ngaco mulu?"

"Gak ngaco kok"

"Iyain biar cepet" Ucap Aviela agar perbincangan unfaedah itu tidak terus berlanjut.

°°°

"Yan,lama banget sih di kamar mandi?"

Tak berselang lama dari ucapannya barusan, Zeyan keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk
"Aku mandi sekalian tuntasin panggilan alam dulu "

"Udah sana pake baju terus turun kita sarapan" Aviela menunjuk baju yang sudah ia siapkan di atas kasur, cuma kaos dan celana selutut sebenarnya karena Zeyan tidak ke kantornya hari ini. Ia memilih cuti 2 hari, sampai besok karena hari tunangan Sindy dan Rafi.

"Pakein dong" Zeyan berjalan mendekati Aviela sedangkan gadis itu hanya memandang bingung "Kamu kerasukan apa sih jadi genit gini?"

"Genit apaan? Perasaan biasa aja deh" Balas Zeyan duduk di kasur.

"Tau ah, pokoknya kamu pake baju terus kita sarapan"

"Gak mau kalo gak di pakein" Muka nya dibuat cemberut berharap Aviela akan menuruti kemauannya. Namun sial, Zeyan malah melongo ketika melihat istrinya itu dengan bodo amat keluar dari kamar dan meninggalkan nya di sana.

My Bad Husband [Completed] Where stories live. Discover now