Empat belas ✅

58.5K 2.5K 60
                                    


Di saat mentari pagi akan menyapa,Aviela terbangun dari aktivitas tidur nyenyak nya. Melihat ke samping,ia mendapati zeyan yang masih tertidur nyaman di bawah selimut tebal.

Mengingat kejadian kemaren, membuatnya sedikit merasa canggung jika nantinya harus bertatap mata dengan zeyan.

Tangan Aviela bergerak untuk membangunkan zeyan, tapi masih ada rasa takut di dirinya untuk berbicara ataupun menyentuh cowo itu.

"Lo mandi duluan,terus gantian sama gue"

Dengan cepat Aviela menarik tangannya ketika mendengar suara serak yang berasal dari cowo di depannya.

Dengan tanpa bicara ia langsung mengambil handuknya dan bergegas ke kamar mandi. Membersihkan dirinya secepat mungkin.

15 menit waktu yang Aviela gunakan untuk berada di kamar mandi,kemudian ia keluar dan mendapati zeyan yang sedang bersandar pada kepala kasur.

"Gue udah selesai" Aviela menatap zeyan yang kini juga menatapnya. Cowo itu mengangguk kemudian segera melakukan aktivitas mandinya.

Aviela memakai seragamnya dengan cepat. Ia tak mau jika seragamnya belum melekat sempurna pada tubuhnya ketika zeyan keluar dari kamar mandi nantinya.

Menyadari tugasnya sebagai seorang istri,ia menyiapkan seragam zeyan dan menaruhnya di atas kasur. Bahkan Aviela memilih jadwal buku pelajaran nya hari ini.

Klek-

Pintu kamar mandi terbuka, cowo yang barusan keluar dari tempat itu pun segera berjalan ke arah Aviela.

"Gue ke bawah dulu mau siapin sarapan" Aviela hendak pergi dari sana sebelum sebuah tangan mencegahnya '' pasangin dasi gue dulu" pinta zeyan.

Dengan jantung yang berdetak cepat,Aviela mengangguk. Ia menunggu zeyan selesai memakai bajunya.

"Nih" dasi yang sodorkan zeyan di ambil oleh Aviela dan ia langsung mengaitkan nya pada baju seragam zeyan.

Sungguh,jika bisa Aviela akan kabur saja Sekarang. Bagiamana tidak,saat ini zeyan terus saja menatapnya yang membuat Aviela tidak nyaman.

Tangan zeyan bergerak mengelus rambut Aviela lalu melepaskan kunciran rambut gadis itu
"gini aja,lebih cantik"

Blush,wajahnya memanas malu, rambutnya kini sudah tergerai indah dan zeyan memujinya jikalau ia lebih cantik seperti ini.

"Gu-gue bikin sarapan dulu" Aviela berjalan cepat keluar dari kamar untuk segera turun ke bawah. Sedangkan zeyan terkekeh kecil melihat tingkah gadis nya itu.

°°°

"Udah sadar Lo? Gue kira Lo gak bakal sadar karena udah terpengaruh sama si cabe"

Sindiran dari sindy saat ia dan Aviela memasuki kelas sama sekali tidak membuat zeyan marah.

" Lama lama gue sumpel mulut Lo ya"
Balas zeyan menarik pelan ujung rambut sindy.

"Sakit anjuu! Sini Lo gelud sama gue" tantang sindy maju selangkah di depan zeyan.

"Males" seru zeyan lalu duduk di kursinya. Di sampingnya sudah ada Alfa yang menatapnya dengan tatapan tidak berkedip.

"Alhamdulillah" ujarnya kemudian dengan masih menatap zeyan

"Gue gak suka Lo deket sama cabe keriting muka kw yan,kemaren tuh pengen banget gue bikin Lo masuk rumah sakit!" Alfa mengeluarkan semua kekesalannya yang sialnya zeyan hanya bodo amat dengan itu.

Brakk!!

Gebrakan meja membuat semua orang yang ada di kelas itu menatap seseorang yang menjadi tersangka.

My Bad Husband [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang