Dua Puluh Lima

48.8K 2K 21
                                    

Menatap Aviela yang sedang memejamkan matanya, zeyan menghela nafas pelan. Ia takut jika gadis itu banyak pikiran yang bisa saja bisa mempengaruhi kondisi nya.

Sedari tadi, ia terus memikirkan bagaimana cara agar Aviela mau mendengar kan nya mengenai kesalahpahaman yang sekarang terjadi. Satu hal, dia tidak melakukan kepura puraan, jujur,ia sekarang sadar perasaan nya menetap pada Aviela. Tidak sedikitpun untuk perempuan lain.

Lelah berpikir namun tidak menemukan jawaban sebagai cara, zeyan mengambil handphone nya lalu mengetik sebuah pesan di sana.

Para lelaki soleh

Me : Lo berdua lagi dimana?

Rafi : Rumah

Alfa : Kepo lo

Me : gue serius Al!

Rafi : dia di rumah gue Yan, kenapa?

Alfa : di rumah Rafi gue

Me : Gue minta tolong banget, lo berdua ke rumah gue sekarang

Alfa : ngapain?

Me : lo berdua dateng aja pokoknya, ini masalah viela. Gue butuh bantuan

Alfa : kenapa? Istri lo gak kenapa kenapa Kan?

Rafi : otw

Setelah itu, zeyan mematikan ponselnya dan menaruhnya di atas nakas.

Ia bergegas turun ke bawah, tak lupa juga mengambil ponsel Aviela untuk di bawa Serta.

Sekitar 10 menit ia menunggu kehadiran Alfa dan Rafi, yang pada akhirnya kedua orang itu sekarang telah tiba. Bukan, bukan hanya dua tetapi empat orang.

Melihat empat orang yang memasuki rumah nya, zeyan menatap heran namun kebingungan nya langsung terjawab dengan ucapan Rafi "Gue bilang sama mereka mau ke rumah lo, dan mereka mutusin buat ikut"

"Avi Mana? Dia gak kenapa kenapa Kan? Kata Rafi lo minta bantuan ke mereka?" Tanya Qila

"Viela lagi di kamar" mendengar jawaban zeyan, Qila melangkahkan kakinya ingin menaiki tangga namun terhenti ketika kembali mendengar seruan zeyan "Dia lagi istirahat qil,entar aja kalo dia udah bangun"

Qila menurut, dan memilih untuk mendudukkan dirinya di sofa, begitupun dengan ketiga orang lainnya.

Alfa yang tersadar untuk apa tujuan mereka kesana mengeluarkan suara nya "Lo butuh bantuan apa? Avi kenapa?"

Zeyan menghela nafas kemudia menyerahkan handphone Aviela yang tadi di ambilnya kepada Alfa dan Rafi.

Ia bisa melihat raut wajah kedua sahabatnya beserta ekpresi Sindy yang ikutan menonton video singkat itu.

Ketika melihat Sindy yang ingin membuka mulut nya, zeyan langsung menyela "Salah paham, gue tau apa yang ada di pikiran Kalian sekarang. Tapi gue bisa jelasin yang sebenarnya''

"Apa yang mau lo jelasin? Mau jelasin,kalo lo emang masih suka sama si cabe muka kw itu?" Seru Sindy sedikit dengan sindiran.

Zeyan menggeleng "sumpah sin, gue gak ada perasaan lagi sama chika. Itu tadi dia yang minta ke gue buat di anterin pulang, tapi gue nolak"

Sindy menatap zeyan lama "yakin lo? Terus kenapa juga lo cuma sama dia di sana? Itu jam pulang sekolah Kan? Atau lo emang sengaja nungguin dia?''

"Lo nanya sama pacar lo aja atau Alfa, kenapa gue bisa di sana padahal sekolahan udah sepi"

''hah?" Bingung Sindy

Alfa menegakkan tubuh nya "Jadi lo disa---"

"Iya! Karena gue nungguin lo berdua yang ternyata udah pulang duluan, gue malah ketemu chika. Dia mungkin udah ngerencanain ini semua,dan ngirim video itu ke Aviela" sahut zeyan cepat bahkan sebelum Alfa selesai berbicara.

My Bad Husband [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang