Tiga Puluh Satu

43.8K 1.7K 42
                                    

"aku berangkat ya" pamit Zeyan seraya mengulurkan tangannya untuk di salami Aviela.

"Iya, hati hati" mencium punggung tangan zeyan, Aviela tersenyum manis.

Setelah Aviela menyalami nya, zeyan beralih untuk menatap dua bayi mungil yang berada di atas kasur
"Papa kerja dulu ya" Tangannya mengusap kepala Leo dan Fio.

"Jangan bikin repot mama ya, nangis nya di tahan dulu sampe papa pulang. Biar mama nya gak pusing kalo kalian berdua nangis" lanjutnya yang mendapatkan Kekehan dari Aviela.

"Apaan sih yan, masa mereka di suruh nahan, jangan nangis" Ujar Aviela masih dengan senyuman serta kekehannya

"Ya gakpapa, siapa tau aja mereka beneran gak bakalan nangis. Lagian aku ngomong gitu biar gak bikin kamu capek sayang"

Aviela diam dengan jantung yang berdetak tak karuan. Rasanya ia ingin pergi dari sana. Pasti akan sangat malu jika Zeyan mengetahui kalau dirinya sedang menahan rona merah di pipinya.

Zeyan mengacak rambut Aviela seraya sedikit menahan kekehannya
"Udah jangan nutup mukanya, aku gak bakal ngejekin kok kalo pipi kamu jadi merah hahaha"

"Apaan sih. Sana berangkat kerja, telat baru tau rasa!" dengan tenaga pelan, Aviela mendorong tubuh kekar zeyan untuk segera keluar dari kamar.

"Kalo telat juga gakpapa, aku bos nya kalo kamu lupa" Santai zeyan yang masih betah menggoda istrinya.

Aviela menghela nafasnya, mata bulatnya menatap zeyan malas "Berangkat sekarang Yan... Atau nanti malam kamu tidur di sofa ruang tamu?"

Yang di tatap pun menyengir lebar
"Iya deh aku berangkat sekarang. Daripada tidur bareng nyamuk mending tidur bareng kamu. Tapi nanti malem pelukin ya?" Ujar sekaligus pinta zeyan kepada Aviela.

"ZEYANN!"

"Iya iya aku berangkat" dengan segera laki laki itu melangkahkan kakinya keluar kamar untuk menuju mobil, namun sebelumnya ia menyempatkan diri untuk mengecup singkat kening Aviela. Tak sempat mendapatkan amukan, zeyan sudah terlebih dahulu lari terbirit birit.

"Punya suami gitu banget sih" gerutu gadis itu setelah berlalunya zeyan.

°°°

Jam 11:15 siang, Aviela menghela nafas lega kemudian duduk menyandarkan kepalanya di sofa.

Ia barusaja selesai memasak makan siang untuk zeyan, laki laki itu mengatakan akan pulang untuk makan siang di rumah sambilan beristirahat tenang bersama keluarga nya untuk beberapa menit sebelum dirinya harus kembali ke kantor nanti.

Tok tok tok....

Aviela mengalihkan pandangan nya dari acara televisi yang sedang ia tonton. Suara ketukan membuatnya berjalan ke arah pintu utama rumahnya.

Siapa yang datang? Jika Zeyan pasti lelaki itu langsung masuk tanpa harus mengetuk pintu terlebih dahulu.

Ceklek

Aviela membuka pintu dan menemukan seorang cowo yang tersenyum kepadanya.

"Eh Ren, ada apa?"

"Gak ada apa apa sih, emangnya harus ada apa apa dulu baru gue boleh ke sini?" Cowo itu balik bertanya.

Aviela tersenyum canggung "gak kok hehe"

"Gue gak di suruh masuk nih?"

Gadis itu kembali bingung, haruskan ia mengajak Reno masuk di saat ia sedang sendirian di rumah? Tapi tidak enak juga jika tidak mengizinkannya untuk masuk.

"Eh iya ayo masuk Ren"

Reno,cowo itu berjalan di belakang Aviela dengan tangan yang menenteng sebuah paper bag berwarna merah.

My Bad Husband [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang