Tiga Puluh

50.4K 1.8K 19
                                    

Gak jadi end dong :'

...
Sudah lebih dari 3 minggu sejak kelahiran bayi nya, Aviela maupun zeyan kini menjalani hari hari nya dengan cara dan suasana yang berbeda.

Tangisan di tengah malam,yang mengharuskan mereka mau tidak mau membuka mata dari tidur lelap. Rutinitas memandikan kedua bayinya di pagi hari. Kerjaan tambahan itulah yang keduanya lakukan.

Seperti pagi ini, zeyan masih tertidur nyenyak di kasur seraya memeluk gulingnya. Semalam ia terpaksa harus begadang karena suara tangisan yang terdengar kencang. Ia baru kembali memejamkan matanya ketika jarum jam menunjukkan jam 4 pagi.

Aviela yang baru saja selesai memandikan kedua bayi mungilnya menatap zeyan tanpa mengusiknya. Ia mengerti jika Zeyan tidak cukup tidur semalam,lebih baik membangunkan nya ketika akan membuat sarapan saja, pikir Aviela.

"Baby Lio jangan nakal dong sayang, kasian adek nya nanti nangis" Aviela berbicara dengan bayi laki laki nya karena menjatuhkan tangannya pada wajah sang adik.

Seakan mengerti dengan ucapan Aviela, bayi laki laki yang di panggil Lio itu berhenti menggerakkan tangannya. Namun,bukan berhenti dalam artian yang sebenarnya, melainkan kini tangan kecil nya malah ia jatuhkan ke perut sang adik.

Aviela melihat jika wajah bayi perempuan nya menandakan ciri ciri akan menangis. Bibirnya terlihat mengerucut kecil.

"Fio sama papa dulu ya sayang cup cup jangan nangis" Aviela menggendong seraya mengecup pipi berisi itu kemudian menidurkan bayi cantik nya itu di samping zeyan serta di batasi dengan guling di samping ranjang.

Setelah itu, ia kembali memakaikan baju Lio yang belum selesai ia pakaikan "Ummm ganteng banget, anak siapa sih?" Aviela merasa gemas dengan anaknya sendiri.

Lio yang tidak mengerti dengan ucapan Aviela hanya mendusel dusel kan mukanya pada wajah mamanya. Mau tidak mau Aviela mencubit gemas pipi anaknya itu.

Selesai dengan memakaikan baju pada Lio,Aviela berniat untuk segera turun ke bawah agar lebih cepat membuat sarapan. Pandangan nya kini terarah pada zeyan yang sedang tidur tapi merasa teeganggu karena bayi mungil di samping nya memukul mukul wajah zeyan pelan.

Aviela terkekeh kecil, menunggu reaksi apa yang akan di berikan zeyan selanjutnya.

"Dedek bangunin papa ya? Hmm?" Oceh zeyan yang terbangun sambil mencium putri nya. Aviela pun ikut tersenyum menyaksikan kedua orang di hadapannya.

"Kamu udah mandiin mereka berdua?" Tanya zeyan mengarahkan pandangan pada Aviela, gadis itu pun mengangguk "iya, tadi juga gak rewel jadi aku bisa mandiin cepet tanpa kendala"

Zeyan tersenyum tipis, betapa beruntung nya ia memiliki seorang istri yang sigap seperti Aviela.
"Kamu sendiri udah mandi vi?"

Aviela menggeleng "belum Yan, kamu aja gih sana mandi duluan soalnya aku mau bikin sarapan. Nanti kamu bantu jagain Lio sama Fio aja"

"Yaudah, aku mandi sekarang" dengan segera laki laki itu pergi ke kamar mandi menuruti Aviela.

°°°

Sambil menunggu Aviela menyiapkan sarapan, zeyan membawa kedua anaknya ke ruang keluarga. Ia mendudukkan dirinya di atas karpet bulu,begitupun dengan Lio Dan Fio. Bahkan keduanya terlihat nyaman saat kulit nya bersentuhan dengan permukaan yang halus itu.

"Abang kok ganteng banget sih kayak papa, dedek juga cantik kayak mama" Secara tidak langsung zeyan memuji diri nya sendiri sekalipun dua bayi kecil itu sama sekali tidak mengerti dengan ucapannya.

"Untungnya gak mirip sama om Alfa ya..padahal dulu mama kalian minta jus bekasnya om Alfa" Zeyan terus saja mengoceh, sesekali ia juga terkikik kecil karena kelucuan anak nya.

"Yan"

Zeyan melihat ke arah orang yang memanggilnya "kenapa?"

"Sarapannya udah siap, kamu makan duluan aja ya, biar gantian aku yang jagain mereka"

"Bawa aja sarapannya kesini, gak usah makan di meja makan. Kita makan bareng, mereka juga anteng aja tuh tiduran " menunjuk Lio dan Fio yang terlihat diam dan nyaman dengan posisi tidurannya.

Aviela menyetujui, ia kembali ke dapur kemudian kembali lagi ke ruang keluarga dengan membawa nampan berisi dua piring nasi dan dua gelas air putih.

"Kamu kapan mulai ngurus kantor ayah?"  Pertanyaan basa basi agar suasana tidak hening.

Zeyan meminum air di gelas nya kemudian menjawab pertanyaan Aviela "Mulai senin depan kata ayah, tapi gak tau kalo nanti ada perubahan".Aviela hanya bergumam oh.

"Nanti kalo udah masuk kantor, kamu tiap hari bawa bekal ya. Biar pas makan siang gak telat" lanjut Aviela

"Kenapa harus bawa bekal?"

"Soalnya pas dulu di rumah, aku selalu liat kalo papa tiap hari bawa bekal yang di buat sama mama" jelas Aviela yang memang mamanya selalu membuatkan bekal untuk di bawa ke kantor oleh papanya.

"Istri siapa sih? Perhatian banget sama suami"

"Jangan lebay ih" tukas Aviela sambil sesekali matanya mengawasi Lio dan Fio yang tidur tenang tanpa gangguan.

Zeyan tertawa kecil, karena tau jika Aviela sedang merasa malu padanya.

°°°

"Sya! Jangan di cubitin terus pipinya. Kalo nangis awas aja lo" sudah beberapa kali zeyan memperingati adik nya itu, namun hanya di hiraukan.

Rumah nya sekarang di penuhi oleh keributan yang di sebabkan oleh tamu tamu yang tak di undang.

"Apaan sih bang. Gue cuma elus doang malah di bilang nyubitin" elak Lisya tak terima.

Zeyan menghela nafasnya, kesal dalam dirinya sudah sedari tadi ingin di luapkan namun masih berusaha untuk di tahan. Bagaimana tidak, kelima orang yang datang ke rumahnya itu melakukan hal yang membuatnya geram.

Sindy dan Rafi yang terus berkhayal ria seolah olah Lio di anggap anaknya di masa depan. Qila yang berusaha merebut Fio dari Alfa namun tidak berhasil dan yang paling membuat zeyan kesal adalah melihat Alfa yang terus saja berbicara genit kepada Fio,bahkan sesekali Alfa mencium pipi anak nya itu. Zeyan hanya tidak mau jika saat besar nanti, Fio akan termakan dengan omong kosong para cowo di luar sana.

"Sin Raf! Pliss itu anak gue! Lo berdua kalo mau,nikah sana terus produksi juga kayak gue. Jangan ngakuin anak gue sebagai anak lo" seru zeyan yang tidak tahan sedangkan Aviela yang baru bergabung setelah membersihkan dirinya hanya terkekeh pelan melihat bagaimana sifat zeyan yang begitu protektif.

"Iya nanti" Jawab Rafi sekenanya kemudian kembali mengunyel unyel pipi bulat Lio.

"Pulang deh lo semua. Ganggu aja pake dateng ke rumah gue lagi" dengan terang terangan zeyan mengusir semua orang yang ada di sana.

"Yaelahhh pelit lo! Masa ponakan main sama om sama tantenya gak di bolehin?" Alfa berucap tanpa melihat zeyan.

"Tau dah. Kesel gue sama lo semua" Zeyan bangkit dari duduknya dan berjalan ke dapur untuk melegakan tenggorokannya yang membutuhkan minuman.

.
.
.
.
.
.

Batal ending dong :')
Tapi ini cuma sisa beberapa part doang  karena akan segera di ending kan (beneran)

Btw siapa itu Lio dan Fio? Sudah pasti si kembar nya zeyan dan Aviela ya kan😁

                 -Filio Fabian Welfis
                 -Fiona Falsya Welfis

                                  🖤

My Bad Husband [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang